Yayasan Guru Belajar (YGB) menghadiri bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek pada 5-8 Juli 2022 di Hotel Millenium, Jakarta Pusat.
Acara ini terbatas untuk 19 lembaga yang menjadi mitra pembangunan IKM. YGB sendiri akan menjadi pendamping untuk jenjang PAUD, SD, SMP, dan SMA/SMK dengan total 894 sekolah, termasuk satu SLB.
Dalam bimtek, Kemendikbudristek menyampaikan berbagai materi terkait IKM. Diantaranya Pengenalan Kurikulum Merdeka, Capaian Pembelajaran (CP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), Struktur Kurikulum, Perangkat Ajar, Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), serta Literasi dan Numerasi.
Dihubungi terpisah, Bukik Setiawan sebagai ketua Yayasan Guru Belajar, mengatakan, Yayasan Guru Belajar (YGB) siap melakukan pendampingan sekolah untuk Implementasi Kurikulum Merdeka. Terlebih pemerintah mengusung pendekatan baru yang lebih berpihak pada guru dan satuan pendidikan, yaitu dapat memilih jalur IKM sesuai kebutuhan dan kesiapan (bottom-up) bukan penunjukkan (top-down).
Yayasan Guru Belajar akan mendampingi guru dan satuan pendidikan dari 40 daerah yang sebelumnya telah berkolaborasi dalam program Sekolah Merdeka Belajar (SMB) sejak tahun 2020. Sekolah Merdeka Belajar merupakan program untuk menjangkau sekolah agar terlepas dari jerat miskonsepsi belajar lalu menerapkan merdeka belajar.
“Selama pandemi, kami mengalami akselerasi pendampingan guru dan satuan pendidikan. Berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan daerah dan Kantor Wilayah Kemenag melalui SMB, sebelumnya Sekolah Lawan Corona. Disebut akselerasi karena selama pandemi justru ada peningkatan kebutuhan belajar yang dirasakan guru dan satuan pendidikan,” jelas Bukik.
Bukik mengungkapkan, YGB akan memberikan penyegaran dan pembekalan pada sejumlah komponen proses belajar sesuai arah perubahan Kurikulum Merdeka. Seperti persiapan alur belajar, persiapan berjejaring dengan pemerintah daerah untuk mengaktivasi kolaborasi IKM, persiapan pelatih, serta persiapan dukungan untuk memastikan keberlanjutan pendampingan guru dan satuan pendidikan melakukan IKM.
YGB sendiri telah menyiapkan program Siap Kurikulum Merdeka untuk sekolah yang akan didampingi. Program ini akan mendampingi sekolah untuk melakukan simulasi menganalisis karakteristik sekolah, simulasi membuat kerangka Kurikulum Operasional Sekolah (KOS), menyusun tujuan pembelajaran (CP, TP, dan ATP), serta memahami pengembangan Proyek Penguatan Profil Pancasila (P5).
Peserta akan memiliki pengalaman pengembangan Kurikulum Merdeka secara paradigma, proses berpikir, dan keterampilan teknis agar dapat menggerakan ekosistem sekolah untuk mendukung IKM lewat praktik gerak.
Selain itu, peserta Siap Kurikulum Merdeka akan didorong dan didampingi agar mampu berbagi rekam jejak praktik baik. Sejak tahun 2014, YGB memang telah berkomitmen untuk memberikan ruang bagi pendidik berbagi praktik baik melalui Surat Kabar Guru Belajar, Surat Kabar Pemimpin Belajar, dan Temu Pendidik Nusantara. (YMH)