Umpan Balik Asesmen Formatif Wujudkan Murid Bahagia Dan Merdeka Belajar Matematika

Semua guru menaruh harapan yang tinggi pada setiap muridnya. Bukan hanya pada aspek pengetahuan dan keterampilan akademik saja, melainkan juga pada perubahan sikap atau karakter yang lebih baik. Yang paling mendasar harapan guru adalah bagaimana menumbuhkembangkan motivasi belajar mereka. Demikian juga dengan proses pembelajaran dan asesmen, guru berharap agar murid mampu mengikuti proses pembelajaran dan mendapatkan hasil asesmen yang baik. Demikian halnya yang terjadi pada diri saya. Saya punya harapan luar biasa pada murid-murid saya.

Namun, adakalanya harapan tak seindah kenyataan. Setiap selesai melakukan asesmen formatif, saya melihat capaian murid saya sangat menyedihkan. Jika memperhatikan nilai hasil asesmennya, terkadang di atas 50% dari jumlah murid saya gagal.  Padahal jika melihat pada proses pembelajaran hariannya respon mereka sangat bagus. Entah mengapa pada saat dinilai hasilnya anjlok.

Ada murid yang mengatakan bahwa sebenarnya menyelesaikan soal-soal yang ibu berikan kami bisa. Akan tetapi aura asesmennya sangat menegangkan. Sehingga kami blank duluan sebelum soal dibagikan. Ada juga yang menyadari bahwa cara belajar mereka memang tidak maksimal.

Ada banyak keresahan dan kekhawatiran yang saya dan murid-murid rasakan. Diantaranya adalah bagaimana capaian kompetensi murid saya, bagaimana strategi yang dapat saya lakukan agar mereka termotivasi untuk mengkaji ulang mterinya. Apalagi waktu belajar yang tersedia sangat terbatas. Lain lagi terkait kemampuan dasar matematikanya yang harus dibina terlebih dahulu. PR saya banyak. Pada diri saya sendiripun pola pikir saya kadang dihinggapi pikiran untuk cuek pada capaian murid. Tantangannya sangat berat. Di satu sisi ingin materi matematika semua tuntas di bahas, di sisi lain saya juga merasa kasihan pada murid yang masih bisa dikembangkan namun tidak diperhatikan.

Berangkat dari keresahan akan tantangan, saya mencoba bangkit untuk banyak belajar dan beradaptasi. Apalagi konsep kurikulum merdeka yang sudah mulai saya cerna sedikit demi sedikit sangat membuka wawasan saya. Jadi, beberapa aksi yang saya coba lakukan diantaranya; memahami arti penting asesmen dan strateginya. Selanjutnya saya memahami tujuan asesmen formatif. Demikian pula pada pelaksanaan asesmen diagnostik non kognitif. Materi-materi ini saya pelajari dari modul-modul karir.mu.

Saya lebih banyak memberikan umpan balik pada setiap aktivitas asesmen. Disini saya memberikan umpan balik yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan tingkat capaian murid-murid saya. Umpan balik yang berbeda dengan cara saya di semester ganji lalu. Dahulu saya hanya memberikan skor disetiap lembaran jawaban murid, terkadang juga memberikan kalimat motivasi. Seperti halnya, “semangat nak”, “perbaiki kembali jawaban ananda “, Luar biasa”.  Namun, di semester genap ini ada perubahan. Paling utama dari segi pemahaman tujuan asesmen formatif. Saat ini saya memahami bahwa asesmen formatif bukan untuk penilaian terhdap pembelajaran, melainkan sebagai alat ukur untuk melihat ketercapaian proses pembelajaran.

Sebelum proses pembelajaran dimulai, biasanya saya melakukan asesmen diagnostik. Hasilnya saya gunakan untuk melakukan pembelajaran berdiferensiasi. Selanjutnya, setiap selesai proses pembelajaran satu kompetensi atau lingkup materi, saya melakukan asesmen formatif. Namun, sebelumnya saya selalu berusaha membuat rubrik penilaian atau pedoman asesmen. Sehingga murid memahami apa sebenarnya yang akan dicapai. Setelah proses asesmen saya lakukan, saya mengoreksi jawaban murid. Terkadang juga menggunakan teknik penilaian antar teman atau penilaian diri dengan berbekal rubrik. Selanjutnya saya berikan umpan balik. Baik dalam bentuk tulisan, lisan, maupun keduanya.

Umpan balik saya berupa koreksi benar salah yang saya lengkapi keterangan bagian yang kurang tepat. Saya juga menambahkan tips atau strategi mengenai cara yang lebih efektif untuk mencapai tujuan. Ada yang saya berikan pertanyaan pemantik, ada yang berupa alur pemandu, bahkan ada yang saya ajak langsung untuk diskusi berdua atau bertiga. Ada juga bentuk tindak lanjut yang saya sarankan dalam bentuk penugasan bentuk lain sesuai minatnya. Yang penting selaras dengan capaian yang akan dituju dan selalu disertai dengan rubrik atau pedoman.

Hasil analisis capaian murid saya petakan. Kemudian saya memberikan kesempatan kepada murid-murid untuk memilih cara belajar, apakah belajar mandiri, didampi sesama murid atau guru. Murid yang sudah mahir saya ajak untuk menjadi tutor bagi teman yang masih mulai berkembang. Murid yang masih sangat membutuhkan pendampingan individu, saya ajak untuk refleksi dan membuat kesepakatan terkait cara peningkatan kemampuan matematikanya (kompetensi). Jadi, ada beragam cara mereka dalam meningkatkan capaiannya. Yang jelasnya asesmen formatif bukan sekadar melakukan penilaian, koreksi, dan bagikan. Melainkan bagaimana guru mampu menggiring murid-murid belajar dengan bahagia, mencari tahu konsep materi dengan caranya sendiri. Perjuangan yang membutuhkan waktu dan tenaga lebih dalam melayani murid ini membuat saya bahagia dan bangga. Melihat  mereka tersenyum apabila berhasil melakukan satu kinerja bahkan semua indikator penilaian konsep matematika. Sebagian besar sudah mampu menyelesaikan capaian belajarnya dengan baik tanpa saya harus mengejar mereka untuk duduk belajar. Berusaha mandiri menyelesaikan persoalan matematikanya.

Kebahagiaan tersendiri bagi saya. Banyak pelajaran yang saya dapatkan pada proses asesmen ini. Diantaranya saya memahami bahwa penilaian dengan tes tertulis bentuk uraian belum lengkap jika tak ada refleksi dan umpan balik. Umpan balik dengam beragam cara membuat saya semakin dekat dengan murid. Saya lebih memahami kekuatan dan hal yang perlu dikuatkan lagi pada murid. Saya bisa membantu murid menetapkan langkah perbaikan ke depannya. Hal yang masih perlu dikembangkan adalah terkait cara pelayanan umpan balik pada jumlah murid yang sangat besar. Agar semua terlayani sesuai dengan kebutuhan belajarnya yang berbeda-beda.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top