Nadia Cassinie, guru SMA Sekolah Murid Merdeka, menerbitkan buku Kumpulan Cerpen Matematika: Sang Pemburu Diskon. Buku tersebut dia tulis karena resah melihat banyak muridnya kesulitan memahami pelajaran hitung-hitungan itu.
“Mereka kesulitan karena tidak suka. Menganggap bahwa matematika nggak bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari terutama setelah mereka lulus. Belajar matematika di sekolah jadi formalitas karena mata pelajaran wajib,” jelas Nadia saat ditemui pada Selasa (22/11/2022).
Buku ini Nadia persembahkan untuk murid-muridnya. Ia berharap, buku kumpulan cerpennya bisa mematahkan pandangan negatif mereka terhadap matematika.
Cerpen yang dia buat membahas permasalahan yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dan dipadukan dengan konsep matematika. Meskipun materi matematika yang ia ambil merupakan materi SMP dan SMA, namun murid SD juga bisa belajar dari buku ini.
Guru yang Gemar Menulis
Sebelumnya, Nadia sudah sering menerbitkan tulisan hingga dikenal sebagai seorang guru penulis. Beberapa kali dia menulis tulisan pendek mengenai praktik baik mengajarnya. Tulisan tersebut ia kirim ke Surat Kabar Guru Belajar, majalah elektronik yang berisi kumpulan cerita inspiratif dari pendidik.
Selain itu, ia juga menulis beberapa buku sebelum buku Kumpulan Cerpen Matematika. Salah satunya buku elektronik berjudul “Penerapan Hybrid Learning pada New Normal”. Tidak hanya buku pendidikan, Nadia juga pernah menerbitkan buku pengembangan diri berjudul “Lifer After”. Buku tersebut ia tulis tidak sampai sebulan.
“Jumlah buku yang sudah saya tulis, jujur tidak hafal. Yang jelas lebih dari 20 buku,” ungkap Nadia.
Berangkat ke Singapura karena Menulis
Tidak hanya buku, Nadia juga aktif menulis paper. Kegemarannya meneliti dan menuangkannya dalam paper mengantarkan Nadia menjadi pembicara konferensi pendidikan internasional di Singapura.
Paper pertama pada tahun 2017 yang meloloskan Nadia merupakan hasil penelitiannya mengenai tindakan kelas. Setelah itu, ia selalu menjadi pembicara di konferensi tersebut setiap tahunnya hingga tahun 2020.
“Outputnya juga dalam bentuk buku. Kumpulan paper dari beberapa orang yang sudah dipresentasikan digabung jadi buku,” kata Nadia.
Tips Jadi Guru Penulis dari Nadia
Nadia mengungkapkan, guru memiliki peluang untuk jadi penulis. Terlebih memang ada penerbit yang memang menerima tulisan dari guru. “Yang penting lolos kurasi. Untuk bisa lolos kurasi, tulisan yang kita buat harus sesuai dengan standar yang ditetapkan penerbit,” jelasnya.
Nadia pun membagikan tips untuk guru-guru lain yang baru ingin mulai berkarir di bidang kepenulisan:
- Perkaya ide dengan banyak membaca karya orang lain.
- Tentukan tujuan yang ingin dicapai dari tulisan yang akan dibuat.
- Tentukan timeline menulis dan fokus.
- Buat outline agar bahasan tidak melebar.
- Minta pendapat orang lain mengenai tulisan yang dibuat. Harus lapang dada menerima kritiknya.
- Berani untuk menerbitkan.
Nadia mengatakan, guru yang juga menjadi seorang penulis akan mendapatkan banyak keuntungan. Seperti mendapat income tambahan dan terpacu untuk terus belajar. Selain itu nama semakin dikenal hingga mendapat kesempatan untuk jadi pembicara di berbagai acara. Buku yang diterbitkan pun bisa dijadikan sebagai bahan ajar mengajar di kelas. (YMH/MA)