Bimbingan Konseling merupakan salah satu layanan pendidikan di sekolah yang bertujuan untuk memandirikan murid. Salah satu bidang layanan Bimbingan Konseling adalah bidang karir terkait dengan minat, passion, pekerjaan dan pemilihan jurusan. Arah bimbingan dan konseling di SMK lebih berorientasi ke vokasi yang berkaitan langsung dengan karir. Salah satu visi misi BK SMK Negeri 1 Wajo adalah membantu murid menemukan passion dalam merencanakan masa depannya. Sesuai hasil asesmen kami kepada murid kelas XII, kebutuhan layanan murid lebih didominasi karir, lalu disusul pribadi, belajar dan sosial.
Tujuan layanan pada sesi ini adalah membantu murid mengetahui jenis-jenis karir masa depan, meningkatkan kemampuan problem solving serta mengukur kerjasama. Hal ini sesuai dengan asesmen non kognitif yang kami lakukan untuk kelas XII, khusunya jurusan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM). Selain itu tentu hal ini sejalan dengan pembetukan karakter terkait dengan profil pancasila.
Permasalahan karir yang dialami oleh murid yaitu belum mengetahui jenis karir kekinian. Setelah lulus SMK, murid bingung Ingin kuliah tetapi tidak tahu jurusan apa yang cocok dengan dirinya. Mau kerja pun masih bingung pekerjaan apa yang akan dilakukan serta mau kuliah tetapi dilarang oleh orangtua.
Jumlah murid kelas XII di SMKN 1 Wajo ±300 murid, sehingga saya kewalahan untuk melayani mereka semua. Sedangkan sesuai isi Permendikbud no. 111 tahun 2014 tentang pedoman pelaksanaan layanan Bimbingan Konseling, ekuivelansi guru BK dengan jumlah murid yakni 150 setara 24 jam pelajaran. Tantangan berikutnya adalah, guru BK tidak berikan jam khusus masuk di kelas seperti guru mata pelajaran pada umumnya.
Untuk memenuhi kebutuhan layanan BK, murid saya menyampaikan ke wakil kepala sekolah bidang kurikulum untuk dibuatkan jam khusus layanan BK di kelas XII, Alhamdulillah dikabulkan. Diawal pertemuan, murid kelas XII (Teknik Bisnis dan Sepeda Motor) TBSM ingin mengetahui jenis profesi masa depan yang kekinian. Dimulai dari membuat kesepakatan kelas terlebih dahulu untuk memudahkan pencapaian tujuan layanan. Kemudian saya mengeksplorasi dan berdiskusi dengan murid. Saya menanyakan ke murid kira-kira strategi layanan apa yang cocok dengan tujuan pelayanan?.
“Mengunakan game Pak, suapaya tidak tegang” Usul Adi.
“Kegiatan yang dapat mengasah otak supaya menantang Pak” Usul Risaldi
“Yang santai Pak” Sahud Akbar
Dari hal tersebut, saya menawarkan “Teka-Teki Karir”. Tujuan yang ingin dicapai dalam permainan teka-teki karir adalah murid diajak untuk berpikir menyelesaikan tantangan, bekerjasama, teliti serta mengetahui berbagai jenis profesi masa depan.
Awalnya murid membentuk kelompok yang beranggotakan 4-5 orang, pembagian kelompok berdasarkan warna favorit. Setelah itu setiap kelompok membuat jawaban teka teki terkait dengan karir sesuai jumlah kotak dari profesi yang mereka tulis, baik kotak yang mendatar maupun kotak yang menurun dengan jumlah kata 5 mendatar dan 5 menurun. Kemudian murid membuatkan pertanyaan sesuai jawaban yang telah dibuat. Contohnya adalah “YouTuber”, pertanyaann di kolom pertama mendatar adalah apa jenis profesi yang bisa menghasilkan uang dengan membuat konten lalu mengunggah di YouTube ?
Untuk pertanyaan pertama, murid belum menemukan kesulitan, namun setelah pertanyaan kedua dan ketiga, mereka mulai kebingungan. Saya mempersilakan murid untuk mencari cara masing-masing di tiap kelompok agar teka-teki tersebut terselesaiakan. Ada kelompok yang mencari jawabnya di buku, google yuotube bahkan ada yang bertanya ke kelompok lain.
“Pak kalau jenis pekerjaan yang mempunya huruf tengahnya “G” ada 6 kolom apa ya Pak ? Tanya Aldi.
Saya mencoba melemparkan pertanyaan tersebut ke murid yang lain,
“Vlogger Pak” Jawab Febri penuh semangat.
Setelah tiap kelompok membuat Teka-Teki Karir tersebut. saya memberikan kesempatan untuk mengevaluasi pekerjaan masing-masing. Dari hal ini ternyata, ada kelompok yang belum tahu bagaimana cara membuat pertanyaan yang tepat dengan jawaban teka-teki. Contohnya jawaban di teka-teki adalah “YouTuber” lalu pertanyaan yang dibuat adalah “orang yang suka main video-video”. Saya mencoba mengajak murid untuk berpikir dengan pertanyaan “Apa ciri-ciri YouTuber, siapa artis yang mempunyai profesi YuoTuber?. Tidak lama kemudian Faisal langsung menyahut
“Oh,iya Pak baru mengerti, jadi pertanyaan itu seharusnya, orang yang membuat konten YuoTube yang berpengasilan disebut?” Sahut Faisal
Setelah murid menyelesaiakan teka-teki karir, saya memberi tantangan untuk pertemuan berikutnya.
“Bagaimana kalau teka teki karir ini kita buat kuis seperti di Teka-Teki Sulit salah satu acara TV swasta?”
“Untuk apa Pak?” sahut Amri. J
“Pertama untuk lebih mengetahui lebih dalam tentang berbagai jenis profesi masa depan. Kedua, kita ingin menguji wawasan dan kerjasama setiap kelompok dalam kuis”. Jawab saya.
“Caranya bagaimana Pak?” Tanya Andri.
“Baik, jadi dalam permainan teka-teki karir ini akan kita bagi peran, ada yang menjadi peserta, host dan juga jadi penilai. Kelas ini ada 5 kelompok, kelompok 5 hingga 7 adalah peserta, 1 orang kelompok 5 jadi host dan lainnya jadi penilai”. Terang saya.
Andi Rafli dari kelompok 3 bersedia berperan sebagai host, kelompok 1 dipimpin oleh Adi dan kelompok 2 dipimpin oleh Febri sebagai peserta. Kelompok lain sebagai pengamat dan penonton. Rafli memulai aksinya dengan membuka acara ala host TV.
“Assalamualaikum, halo para penonton apa kabar hari ini? Kembali kita saksikan acara Teka-Teki Karir bersama saya Adi sebagai host di TV SMK. Sebelum memulai acara ini kita sapa terlebih dahulu para pemain dari kelompok 1 dan 2 serta penonton. Kesempatan pertama saya berikan untuk kelompok 1. Silakan dijawab untuk pertanyaan 1 mendatar dengan 7 kotak. Pertanyaannya adalah Apa jenis profesi yang mempunyai blog dan di dalamnya terdapat konten video, lalu diunggah di kanal YuoTube?”
“YouTuber” Jawab Adi dari kelompok 1.
Rafli langsung menyampaikan jawabannya salah.
“Vlogger” Jawab Febri
“Betul” Serentak penonton memberikan tepuk tangan.
Begitulah sampai kata yang dimainkan selesai terjawab.
Sebelum kegiatan diakhiri, saya mengajukan beberapa pertanyaan untuk murid. Saya menanyakan Apa yang dirasakan murid kegiata belajar bersama saya? Tantangan apa yang kalian temuai? Apa saja manfaat dari kegiatan hari ini?.
Ternyata jawaban murid sangat beragam mengenai apa yang meraka rasakan. Ada yang senang karena tertantang, ada yang suka karena santai hingga lupa waktu kalau sudah selesai jam belajarnya, ada juga yang tegang karena belum menemukan pertanyaan yang tepat terhadap jawaban yang telah dibuat. Lalu jawaban murid menganai tantangan yang ditemukan yaitu, mereka sulit mencocokkan jumlah kotak dan jumlah huruf, membuat pertanyaan dari jawaban yang telah dibuat, ada teman yang egois namun pada akhirnya mengalah juga. Sedangkan jawaban murid menganai kebermanfaatan kegiatan ini adalah bisa melatih otak untuk berpikir, dapat mengetahui jenis pekerjaan masa depan, melatih kerjasama, meningkatkan motivasi membaca dengan menggunakan handphone untuk mencari informasi di Google, YouTube dan website.
Kegiatan ini dapat membantu murid mengetahui berbagai profesi masa depan, selain itu meningkatkan kemampuan problem solving dan menguji kerjasama bila, dengan salah satu caranya adalah permainan teka-teki karir. Murid merasa nyaman, senang juga membuat pelayanan lebih menarik. Dari hal ini, saya juga belajar bahwa ternyata menyampaiakan pemahaman ke murid akan suatu hal bisa mengunakan cara yang seru sesuai dengan permintaan murid