Tantangan Baru di Tahun Pelajaran 2022
Diawal tahun pelajaran 2022 ini saya tetap menjadi guru kelas 6, sebagai guru saya sangat senang melihat anak anak didik saya begitu bahagia dan antusias duduk di bangku kelas yang lebih tinggi dari sebelumnya .Hari pertama sekolah di awal tahun pelajaran kami membersihkan lingkungan sekolah dengan penuh semangat dan bahagia selanjutnya mereka mengenali lingkungan dalam kelas mereka dengan penuh canda dan tawa, setelah itu saya mengajak mereka membuat kesepakatan kelas mereka sangat senang sekali,kesepakatan yang kami buat bersama, mereka yang menentukan apa apa saja kesepakatan kami di kelas.
Hari berikutnya kami mulai beraktifitas belajar, tetapi ada salah satu murid saya yang suka mencari perhatian, suka mengadu domba sesama temannya, suka ribut di kelas, dan tidak mengerjakan tugas yang saya berikan dia sama sekali tidak melaksanakan kesepakatan kelas yang di buat bersama. Saya bertanya ada apa kenapa kamu tidak melaksanakan kesepakan yang di buat bersama dia menjawab dia gak suka ada kesepakatan kelas katanya itu sangat merugikan dia saya kasih penjelasan tetap saja dia tidak mau dan melwan saya dengan kata kata yang sangat sangat menyakit kan hati.Sebagian anak anak didik saya marah sama dia, saya kasih pengertian kepada mereka,saya katakan ibu akan kasih penjelasan terus ya sama dia. Kami melanjutkan pembelajaran kami hari ini tiba tiba saya lihat dia tidak ada di bangkunya sejenak kami cari dia di luar kelas, di luar pagar tetap tidak ada lalu kami melanjutkan pembelajaran di dalam kelas.
Dengan kejadian ini saya merefleksi diri, merenung mengapa dia tidak suka dengan kesepakatan kelas yang kami buat bersama dia begitu marah dengan adanya kesepakatan itu. Rencana saya akan memanggil dia berbicara dari hati ke hati dan kalau gak bisa juga rencana saya akan menemui orang tuanya membicarakan masalah ini. Tiba tiba ibunya datang bersama dia dengan emosi yg luar biasa berbicara gak sopan dan marah marah kepada saya, sedih luar biasa 22 tahun saya menjadi guru baru x ini di datangi orang tua murid dengan dan marah marah dengan emosi yang berlebihan. Saya berusaha sesabar mungkin menghadapinya saya tanya ada apa ibu ia menjawab untuk apa buat kesepakan kelas dulu dulu gak ada itu saya gak suka karena kata anak saya merugikan dia, iya ibu saya katakan lalu saya beri penjelasan penjelasan saya berbicara dari hati ke hati dengan penuh perasaan kepada mereka berdua saya tunjukkan kesepakatan kelas yang di buat bersama, apa guna kesepakatan itu kita buat, lambat Laun ibunya mulai paham. Alhamdulillah ibunya bisa menerima setelah itu ibunya marahi anaknya seperti ibunya marahi saya, saya katakan jangan ibu marahi ya kita tanya ibu apa sebab dia gak setuju dengan adanya kesepakatan di buat di kelas.
Akhirnya saya tau mengapa dia tidak setuju dengan kesepakatan kelas, salah satunya adalah dia tidak bisa melaksanakannya karena dia sering datang terlambat saya terima alasannya saya kasih solusi supaya jangan datang terlambat, akhirnya dia menerima dia minta maaf kepada saya juga kepada teman temannya. Hari ini saya lihat perubahan yang sangat luar biasa dari dirinya, saya sebagai guru dan murid murid saya sangat sangat bahagia melihat perubahan dari dirinya. Suasana belajar dan proses belajar berjalan dengan lancar. Sungguh tantangan yang sangat luar biasa di tahun pelajaran baru 2022. Mudah mudahan dengan kejadian ini menambah semangat, kekuatan, kesabaran keluasan hati saya sebagai pendidik ( guru ) AMIN.