Sweet Love Berdampak Student Well-Being

Awal

Dua indikator mutu “menuju SNP 3” ditemukan saat rapor mutu SMP Negeri 3 Abang tahun 2020 yang dikaji oleh Tim Pengembang Sekolah pada tahun 2021. Yang pertama, salah satu indikator mutu Standar Kompetensi Lulusan, “memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri”, siswa SMP Negeri 3 Abang masih memiliki percaya diri yang rendah dengan nilai 4,81 atau menuju SNP 3. Yang kedua pada Standar Proses, indikator mutu “mengakui atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa” belum mencapai standar yang diharapkan dengan nilai raport 4,38 menuju SNP 3. Kedua indikator ini menjadi permasalahan serius untuk segera dipecahkan atau dicarikan solusi.

Mencari solusi atau memecahkan permasalahan yang ada di sekolah merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab seorang kepala sekolah selaku seorang pemimpin. Solusi yang dilakukan adalah mengubah strategi kepemimpinan. Strategi kepemimpinan yang baru diharapkan berdampak mulai dari pengelolaan sekolah, kinerja guru dan pegawai, pembelajaran, dan yang paling utama berdampak sampai kepada murid SMP Negeri 3 Abang. Strategi kepemimpinan yang baru bernama sweet love. Sweet love diterapkan oleh kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang leader sekaligus sebagai seorang manajer. Sweet love mulai diterapkan saat pelaksanaan program sekolah terkait standar proses yaitu pembelajaran berdiferensiasi. Sweet love diterapkan mulai tahap persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, serta tindak lanjut pada program pembelajaran berdiferensiasi. Penerapan sweet love memiliki tujuan secara khusus dan secara umum. Secara khusus penerapan sweet love bertujuan untuk membuat murid SMP Negeri 3 Abang memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri dan adanya pengakuan terhadap perbedaan individual murid dan latar belakang budaya murid dalam pembelajaran. Selanjutnya, secara umum penerapan sweet love bertujuan agar murid-murid SMP Negeri 3 Abang menjadi apa yang disebut sebagai student well-being.

Tantangan

            Kondisi awal menunjukkan bahwa belum semua guru memiliki kesadaran untuk melakukan kegiatan pengembangan diri. Pengembangan diri ini sangatlah penting bagi guru untuk meningkatkan profesionalismenya demi berkembangnya kompetensi yang dimiliki oleh guru. Pembelajaran yang bersifat konvensional masih sering ditemukan dalam pembelajaran yang berlangsung di ruang-ruang kelas. Pembelajaran dengan pola dan metode ini kurang memperhatikan karakteristik murid.

Belum tertatanya komunitas professional dengan baik di sekolah. Kolaborasi maupun berbagi praktik baik antara guru masih kurang. Program-program sekolah belum memberikan kesempatan guru-guru berekspresi mengeluarkan ide-ide positif untuk pengembangan sekolah menuju kearah yang lebih baik. Belum membudayanya penghargaan atas pencapaian guru-guru.

Aksi

Sebagai sebuah solusi bagi permasalahan di awal, kepala sekolah mengubah strategi kepemimpinan lama dengan dengan strategi kepemimpinan sweet love. Strategi ini dipilih oleh kepala sekolah karena telah terbukti efektif. Sweet love telah diterapkan oleh Wawat Karwati seorang kepala sekolah dasar (SD) berprestasi tingkat nasional. Beliau menerapkan strategi sweet love di SDN Santaka Jawa Barat dalam membangun komunitas belajar guru. Langkah-langkah strategi sweet love terdiri dari; sets the goal, write down the plans, encourage the teachers to participate, ensure the teachers that they have the capabilities, treat the teachers just like what you wanted to be treated, let the teachers work together, obey the rules that have been made, value all the teachers’ work, evaluate and reflect jika disingkat menjadi sweet love.

Sweet love diterapkan awalnya pada saat pelaksanaan program sekolah terkait standar proses yaitu menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Sweet love diterapkan mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta refleksi secara berkelanjutan. Program sekolah tentang pembelajaran berdiferensiasi secara konkrit dilaksanakan dengan kegiatan workshop. Kegiatan workshop ini dilaksanakan dengan pola in service learning dan on the job learning yang terintegrasi dan bersiklus. Secara umum workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru-guru SMP Negeri 3 Abang dalam melaksanakan pembelajaran yang berdiferensiasi. Workshop ini dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus; siklus 1 dan siklus 2. Adapun materi kegiatan workshop pembelajaran yang berdiferensiasi adalah sebagai berikut; (1) Merdeka Belajar dan RPP Berdiferensiasi, (2) Prinsip-Prinsip RPP Berdiferensiasi, (3) Langkah-Langkah Penyusunan RPP Berdiferensiasi, (4) Validasi RPP Berdiferensiasi, (5) Penyusunan RPP Berdiferensiasi, dan (6) Pendampingan Pembelajaran (supervisi kelas).

Monitoring dilakukan selama kegiatan dilaksanakan dengan mencatat hal-hal yang terjadi selama pelaksanaan kegiatan. Sedangkan untuk mengetahui pencapaian indikator keberhasilan pelaksanaan kegiatan maka diadakan evaluasi. Evaluasi dilakukan dengan menyebarkan angket kepada responden (pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik) dengan menggunakan Google Form atau secara online. Form yang telah disusun disebarkan ke responden berupa link (secara online). Setelah form diisi dan dikumpulkan kembali oleh responden, selanjutnya dilakukan analisis data. Refleksi dilakukan dengan mencermati hasil monitoring dan evaluasi secara kualitatif dan kuantitatif terhadap pencapaian indikator keberhasilan penerapan strategi sweet love dan kegiatan workshop. Penerapan strategi sweet love dan workshop dimaksimalkan lagi pada siklus ke-2.

Perubahan

            Strategi sweet love telah memberi corak baru terhadap sekolah seperti; sets the goal, memberikan tujuan kepemimpinan yang lebih pasti dan terukur. Write down the plans, dengan menuliskan rencana pola kepemimpinan lebih tertata dalam pelaksanaanya. Encourage the teachers to participate, guru atau pegawai lebih terlibat dalam kegiatan-kegiatan sekolah. Ensure the teachers that they have the capabilities, guru-guru kompetensinya meningkat baik secara pengetahuan maupun keterampilan. Treat the teachers just like what you wanted to be treated, guru-guru merasa lebih dihormati dan dihargai. Let the teachers work together guru-guru saling berbagi berbagi pengetahuan, keterampilan dan praktik baik. Obey the rules that have been made, guru dan pegawai taat dan disiplin terhadap peraturan yang telah disepakati bersama. Value all the teachers’ work, evaluate and reflect adanya penghargaan terhadap kinerja dan hasil karya guru dan selalu mengadakan evaluasi dan refleksi.

Sweet love juga berdampak positif bagi guru dan murid. Seluruh guru sudah bisa menerapkan pembelajaran yang berdiferensiasi dan lebih memperhatikan karakteristik murid. Kerja sama, berbagi praktik baik antara guru semakin sering. Kegiatan sekolah telah memberikan kesempatan guru-guru berekspresi mengeluarkan ide-ide positif untuk pengembangan sekolah menuju ke kearah yang lebih baik. Adanya penghargaan atas pencapaian guru dan murid. Dengan perubahan itu secara khusus murid-murid SMP Negeri 3 Abang telah memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri dan telah adanya pengakuan terhadap perbedaan individual murid dan latar belakang budaya murid dalam pembelajaran yang berdiferensiasi. Secara umum murid telah menjadi apa yang disebut sebagai student well-being.


Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top