Surat Cinta Untuk Lima Tahun yang Akan Datang
Ada yang tidak biasa di kelas saya setiap awal mulai pembelajaran. Saya memberikan anak-anak sebuah misi untuk membuat surat tentang masa depan. Tidak perlu jauh-jauh, saya menyuruh anak-anak menuliskan apa yang akan dilakukan di lima tahun yang akan datang. Poinnya, mereka ada dimana, menjadi apa dan apa yang sudah mereka capai. Saya Mengajar anak kelas 9 (Sembilan) Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 33 Kota Bekasi.
Bagi saya, melakukan refleksi diri berupa pembuatan surat cinta ini adalah sebuah cara untuk mendekatkan diri dengan anak-anak. Saya menjadi tahu apa yang mereka inginkan untuk masa depan mereka.
Terlihat sekali wajah antusias dari anak-anak saat menceritakan tentang apa yang mereka sudah dapatkan di lima tahun yang akan datang. Kalau dihitung dalam skala waktu, lima tahun itu mereka sudah berusia 20 Tahun. Artinya, mereka akan berpikir di usia seperti itu apa yang sudah terjadi di hidup mereka.
Membuat surat cinta tentang masa depan ini bisa memotivasi dan menyemangati diri mereka. Jika ada yang sedang lengah dan malas belajar, ini akan menjadi pengingat mereka. Sementara bagi yang sudah memiliki semangat tinggi, ini akan menjadi sebuah pemacu mereka untuk tidak puas dengan apa yang mereka miliki selama ini.
Saya melakukan kegiatan ini sebelum mulai pembelajaran, sebelum masuk, saya akan memberitahukan mereka di grup kelas untuk menyiapkan surat yang sudah dibuat dan menceritakan Kembali isi surat saat saya panggil nama mereka. Satu anak mendapatkan waktu sekitar tiga menit untuk bercerita dan didengarkan oleh teman-teman mereka. Hal ini seperti sebuah deklarasi mereka tentang apa yang mereka akan lakukan nanti di lima tahun yang akan datang.
Kelas terasa sangat riuh, karena ada beberapa anak yang memberikan tepuk tangan dan ada yang juga kaget bahwa apa yang diceritakan teman-temannya terdengar sangat bagus. Tidak ada yang mengecilkan sebuah mimpi atau keinginan. Meski ini hanya jangka lima tahun, tetapi bisa menjadi pandangan mereka dalam melangkah ke masa depan.
Saya membawa mereka membayangkan apa yang mereka Tulis menjadi kenyataan. Selain itu, saya juga mengajak mereka untuk menempelkan surat cinta tersebut di kamar mereka masing-masing. Hal ini bisa membuat mereka makin bangga dan makin semangat meraih apa yang mereka inginkan. Saya juga mengajak anak-anak untuk merencakan masa depan mereka mulai dari apa yang akan mereka lakukan hari ini, lalu apa yang mereka dapatkan dari pelajaran kemarin dan apa yang akan mereka lakukan di masa depan melalui surat lima tahun yang akan datang.
Menurut saya, perkembangan diri peserta didik tidak hanya menjadi tugas seorang guru Bimbingan Konseling (BK). Kita sebagai guru yang biasanya mengajarkan tentang materi-materi pembalajaran juga memiliki andil dalam membentuk karakter perserta didik dan mengusahakan agar mereka memiliki impian dan semangat untuk bersekolah.
Saya sangat beruntung menjadi seorang guru dan bisa memberikan dampak meskipun dalam lingkup kecil di ruang kelas yang saya ampu. Semoga kelak, anak-anak yang saya didik akan menjadi anak yang optimis dan semangat dalam meraih apa yang mereka impikan dalam hidup mereka. Apapun yang ingin mereka lakukan di masa depan, pastikan bahwa kita sebagai guru mendoakan dan mendukung selama itu baik bagi perkembangan diri peserta didik.