Sma Triguna Gelar Pameran Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

SMA Triguna 1956 Jakarta, sekolah dampingan Kampus Pemimpin Merdeka (KPM) untuk Implementasi Kurikulum Merdeka dan Transformasi Sekolah, menggelar Tri Art Festival pada Sabtu (21/01/2023). Festival tersebut merupakan bentuk pameran karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Tema yang diangkat yakni “Suara Demokrasi”, mendorong murid untuk aktif menyuarakan aspirasinya. Kegiatan yang diselenggarakan di GOR Lapangan Bulungan, Jakarta Selatan, itu diramaikan pementasan drama, tarian tradisional, paduan suara, dan galeri karya dari murid kelas X.

“Kami sangat bangga dipercaya oleh SMA Triguna untuk mendampingi dalam Implementasi Kurikulum Merdeka. Kami melihat semangat pemimpin hingga guru-gurunya untuk menerapkan kurikulum ini tanpa miskonsepsi. Salah satunya bisa kita lihat bagaimana murid didukung untuk memamerkan karyanya hari ini,” kata Rizqy Rahmat Hani, ketua KPM.

KPM telah mendampingi SMA Triguna sejak Oktober lalu. Hingga Oktober 2023 nanti, kepala sekolah dan guru-guru akan menerima pelatihan. Sebelumnya, KPM telah melakukan riset kelebihan dan tantangan SMA Triguna untuk pemetaan pelatihan yang tepat.

Beberapa pelatihan yang sudah diberikan meliputi kesepakatan kelas, merancang strategi pembelajaran hingga menyusun asesmen. Hasil belajar dari pelatihan kemudian diterapkan oleh para guru di pembelajaran sambil melakukan refleksi berkala.

Rizqy berharap, guru SMA Triguna nantinya juga bisa menjadi penggerak merdeka belajar. Sebagai penggerak, guru tidak hanya mampu menerapkan di kelasnya sendiri namun juga mendorong ekosistemnya untuk turut menerapkan pembelajaran yang bermakna dan berpihak pada murid.

Maka demi mencapai harapan tersebut para guru juga tidak hanya dibekali pelatihan pedagogi, namun juga pelatihan pengembangan diri sebagai pemimpin merdeka belajar yang menggerakkan perubahan.

Aswat Sahara, Wakil Kepala Sekolah bagian Kesiswaan, mengungkapkan, keberadaan KPM sangat mendukung perkembangan SMA Triguna. Terlebih bentuk pendampingannya disesuaikan dengan kebutuhan.

“Dari pendampingan ini kami jadi tidak merasa sendiri dalam bergerak, sehingga lebih antusias dalam upaya mengembangkan sekolah sesuai arah kebijakan yayasan, serta kolaborasi dan kerjasama dengan bimbingan yang lebih nyata, menyentuh kondisi sebenarnya di lapangan,” terang Aswat.

Rencananya, tema P5 SMA Triguna selanjutnya adalah “Gaya Hidup Berkelanjutan”. Murid akan mendapatkan dukungan untuk melakukan riset projek dengan sumber eksternal yang lebih luas.

(YMH)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top