Siswa Mengelompokkan Sampah Organic Dan Non Organic Dan Mengolah Sampah Yang Bermanfat.

Dalam rangka memperingati hari Pahlawan, seperti yang kita ketahui dalam benak kita apa itu arti pahlawan bagi kita masing-masing adalah orang yang paling berjasa. Dan jika diminta menyebutkan pasti semua memiliki jawaban yang berbeda sesuai dengan yang keluar dari hati kita.

Dari hal tersebut diatas, mimpi saya sebagai guru kelas 2 SD saat itu adalah ingin menampilkan satu sosok yang paling menginspirasi dan merupakan “Pahlawan dalam Keluarga” yang akan membawa masuk kedalam pembelajaran di kelas.

Parents teaching Program yang diberdayakan karena keinginan bahwa pembelajaran di kelas bisa dilakukan secara kolaboratif (guru dan orangtua), inilah yang sudah saya lakukan pada tahun lalu dalam pembelajaran yang dilakukan secara daring / on line.
Mengingatkan saya kembali untuk melakukan hal yang sama namun dengan Narasumber yang berbeda (dengan angkatan kelas orangtua yang berbeda tentunya).

Pertimbangan bahwa ada orangtua yang bisa membantu dalam pembelajaran, saat pandemi terjadi komunikasi yang terjalin baik bersama orangtua. Kami boleh saling mengenal satu sama lain. Dan dengan latar belakang yang ada, serta dilihat dari materi pembelajaran kelas II (Dua). Ketika itu kami menggunakan “Kurikulum Darurat 2013”, yaitu mengambil KD / Kompetensi Dasar yang disesuaikan dengan waktu dan kondisi yang terbatas karena Daring. Tema 4 “Hidup Bersih dan Sehat”, membuka hati saya untuk mengajak siswa selain menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar. Kita sama-sama belajar mendalami tentang sampah sekitar kita.

Dengan harapan siswa dapat memanfaatkan sampah menjadi hal yang bermanfaat dan juga pengetahuan baru tentang jenis hewan perkembangbiakkan hewan. Tentunya akan menjadi sumber belajar yang variatif yaitu orangtua siswa bisa menjadi sumber belajar.
Kemudian siswa akan bangga orangtuanya terlibat dalam proses pembelajaran.

Tentu bukan hal yang mudah untuk memulai kegiatan ini, mengingat bahwa keterbatasan sumber daya manusia yakni kami dengan personil tidak ada bagian khusus menangani IT / berhubungan dengan Operator saat melakukan LIVE STREAMING YOUTUBE, jadi kegiatan berlangsung melalui live event yaitu nara sumber membawakan secara daring/on line dari rumah menggunakan G.Meet dan anak-anak berada di kelas bersama saya dan direkam untuk dokumentasi. Bersyukur kami disediakan sarana prasarana yang cukup lengkap 1 set komputer dengan speaker dan headset serta jaringan internet yang stabil di setiap kelas membuat kegiatan berjalan lancar.

Tantangan lain yang di hadapi adalah ketakutan siswa akan hewan yang sedang dipelajari. Tidak semua anak berani melihat (meskipun melalui video). Karena memang bentuknya “magot” ini adalah secara umum dikatakan “belatung”.

Pengetahuan awal siswa, dengan media yang dishare oleh nara sumber (Bp.Hindra / ayah dari salah satu putera didik kami) memaparkan materi dengan membuka cakrawala mereka dan menjelaskan :
1. Kelompok sampah (organik basah dan organik kering)
2. Masalah sampah organik (bau tidak sedap, kotor dan banyak kuman, sumber penyakit, sarang binatang, tidak dikelola dengan baik)
3. Memperkenalkan lalat BSF/Black Soldier Fly, tidak serupa dengan lalat. Khususnya lalat rumah, yang umum dikenal. Serangga ini lebih mirip dengan serangga tawon / penyengat. Namun demikian lalat BSF hanya memiliki sepasang sayap dan tidak memiliki alat penyengat sebagaimana tawon. Meskipun diberi nama lalat, sifat lalat BSF sangat berbeda dengan alat rumah yang biasa dikenal.
4. Siklus hidup lalat BSF (Telur – Larva/magot – Pre pupa – Pupa – Lalat dewasa)
5. Manfaat lalat BSF (Mengurai sampah organik, sumber protein, menjadi pakan ternak – ikan hias dll, pupuk kompos)
6. Anak-anak diajak untuk memilah sampah pada akhirnya. Agar dapat memisahkan sampah mana yang bisa didaur ulang.

Selain wali kelas dan orangtua murid yang menjadi sumber belajar serta siswa yang terlibat. Tidak lupa berterimakasih kepada Kepala Sekolah, Rekan Kerja dan Orang tua lain yang mendukung. Sehingga kegiatan berjalan sesuai dengan harapan.

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah kami saling memberikan masukan mengenai teknis pelaksanaan. Supaya jadwal tidak berbarengan dengan kelas lain, sehingga jaringan internet stabil.
Strategi apa yang digunakan, untuk menyiarkan hal baik ini kami membuatkan flyer yang dapat di informasikan kepada pihak lain jika ingin menyaksikan secara langsung melalui G.Meet diberikan link nya. Prosesnya selain menyampaikan sharing file, nara sumber juga membawa kamera lain untuk menunjukkan aktivitas, tempat dan bentuk hewan yang di bahas secara langsung. Sehingga kami pemirsa bisa melihat melalui video kamera yang di share. Anak-anak juga diberikan kesempatan untuk bertanya secara bergantian dengan apa yang mereka saksikan. Dan Nara sumber juga menanggapi secara langsung.

Dampak dari kegiatan berlangsung diatas adalah :
1. Terjadinya chemistry orangtua dan guru
2. Support orang tua yang semakin bertambah
3. Siswa mengalami pengalaman belajar yang baru
4. Siswa ingin tahu lebih banyak
5. Siswa lain ingin orangtua mereka terlibat dalam pembelajaran selanjutnya
6. Perencanaan pembelajaran variatif
7. Efikasi diri (guru) bertambah

Untuk hasilnya sendiri, ada yang efektif yakni dibuktikan :
1. Minat belajar bertambah
2. Disiplin belajar siswa
3. Hasil belajar lebih nyata

Sedangkan yang kurang efektif adalah : “tidak dapat dilaksanakan secara langsung”.
Karena terkendala dengan waktu dan kondisi.
Mungkin menjadi bahan evaluasi selanjutnya jika memang sudah tidak masa pandemi, kita bisa masukan kegiatan secara langsung.

Kita bisa juga mengukur faktor keberhasilan kegiatan yang sudah dilakukan, yakni :
1. Terjadinya Kolaborasi Orangtua dan guru
2. Tercipta Trust dari orangtua pada guru
3. Komitmen orang tua dalam mendampingi pembelajaran anak
4. Support orang tua
5. Kepala sekolah mendukung

Kita bisa sama-sama belajar dari program kegiatan ini, bahwa “Harapan dan semangat dalam menjalankan kehidupan dimulai dari rasa cinta terhadap lingkungan dan sesama”.

Terimakasih. kiranya tulisan saya berkenan untuk bapak/ibu guru pengajar lain.
Salam “SERENTAK BERGERAK WUJUDKAN MERDEKA BELAJAR”

-Wahyu Kristanti, S.Pd-



Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top