Sepuluh Menit Memungut Sampah Sebagai Upaya Menjaga Kebersihan, Serta Menumbuhkan Kecintaan Terhadap Lingkungan Sekolah

Sepuluh Menit Memungut Sampah Sebagai Upaya Menjaga Kebersihan, Serta Menumbuhkan Kecintaan Terhadap Lingkungan Sekolah

Oleh Ni Luh Putu Sumiartini,S.Pd.AUD NIP.19830114 201101 2 005

AWAL

            Kebersihan lingkungan Sekolah merupakan asfek yang sangat penting untuk menciptakan kesehatan lingkungan sekolah. Karena bila lingkungan bersih dan sehat maka semua makluk hidup yang ada disekelilingnya juga akan dapat bernafas dengan baik. Terutama siswa akan menerima pelajaran dengan baik, Karena bila ruangan kelas, lingkungan sekolah bersih , maka udara akan sejuk. Melihat situasi sekolah yang baru kami tempati karena pindahan dari sekolah sebelumnya, lingkungannya sangat kotor, dibelakang sekolah, didepan masing masing kelas, apalagi dilapangan yang begitu luasnya, setiap harinya banyak sampah daun berserakan dimana mana, karena dilingkungan sekolah kami banyak tanaman pohon kamboja. Saya selaku guru dan memegang tugas tambahan sebagai kepala sekolah berupaya menyusun suatu program kegiatan yaitu “sepuluh menit memungut sampah” tujuan kegiatan ini adalah agar siswa mampu menjaga kebersihan lingkungan sekolah, serta selain mampu menjaga lingkungan sekolah kegiatan ini bisa dilakukan dilingkungan rumah serta lingkungan masyarakat. Disamping itu tujuan kegiatan tersebut adalah menumbuhkan kecintaan terhadap lingkungan sekolah. Tugas saya sebagai seorang guru dan memegang tugas tambahan sebagai kepala sekolah tentunya memiliki tugas dan tanggungjawab penuh untuk sekolah. Pertama tama gurulah yang memberikan pemahaman cara menjaga lingkungan sekolah serta memberikan contoh langsung kegiatan yang dimaksud kepada murid. Dari Kegiatan yang sudah dilakukan ini, tidak semua siswa termotivasi dan mau melakukan kegiatan memungut sampah. Respon dari anak-anak ada yang senang melakukan kegiatan dan ada yang tidak suka, dengan alasan takut tangan menjadi kotor, takut dengan binatang kecil, ketika memungut sampah, ada juga respon siswa sangat bagus mereka sangat antusias dengan kegiatan memungut sampah, alasannya mereka suka berkegiatan diluar kelas, bisa sambil bermain bersama sama , bisa larian larian dengan teman temannya. Jadi kegiatan memungut sampah tentu saja respon dari murid berbeda beda. Begitu pula dengan pendidik yang lain, ada respon baik, bahwasanya kegiatan memungut sampah sangat bagus diajarkan sejak dini, dengan tujuan menumbuhkan kecintaan terhadap lingkungan, dan ada pula yang merespon kurang baik, menurut salah seorang pendidik, anak usia dini masih kecil dalam kegiatan seperti ini, anak masih suka menangis, begitu tuturnya. Namun melalui kordinasi antara pendidik dan kepala sekolah kegiatan tersebut bisa berjalan sesuai yang direncanakan

TANTANGAN

            Dimana siswa di TK Negeri Bebandem yang berada tepat di wilayah Desa adat Sibetan Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karagasem, Propinsi Bali ini memiliki Karakteristik yang berbeda beda. Pada anak usia dini memiliki pribadi yang unik, memiliki sifat spontanitas, ada yang ceroboh, memiliki rasa ingin tahu yang kuat, dan memiliki imajinasi dan fantasi. Ketika saya menjalankan kegiatan “ sepuluh menit memungut sampah” murid ada yang antusias dan ada juga tidak suka melakukan kegiatan tersebut dengan alasan tangan kotor dan lain lain Sedangkan dari guru, kebanyakan mendapat respon sangat baik dan ada juga beberapa guru memberikan respon yang tidak baik.  Kendala yang saya hadapi ketika menjalankan program ini yakni , anak anak usia dini umur 4-5 tahun dan 5-6 tahun sangat susah untuk diatur, ketika mengkondisikan saat kegiatan, kita sebagai pendidik harus benar benar mendampingi siswa saat berkegiatan yaitu ketika dilingkungan sekolah dalam kegiatan memungut sampah. Namanya anak anak usia dini masih suka bermain, bercanda, saling dorong mendorong. Demi keamanan peran guru mendampingi sangatlah diperlukan demi lancarnya kegiatan dan tujuan yang kita inginkan

AKSI

Dalam melaksanakan program “ Sepuluh Menit Memungut Sampah , ada beberapa langkah yang saya lakukan diantaranya :

  1. Perencanaan.

Sebelum pelaksanaan program tersebut, saya membuat  suatu perencanaan yang melibatkan Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab, pendidik, tenaga kependidikan dan siswa, dan  juga melibatkan orang tua siswa untuk turut serta mendukung kegiatan sepuluh menit memungut sampah.

  • Pelaksanaan.

Melihat permasalahan yang ditemui yaitu banyaknya sampah yang setiap harinya berserakan , Saya sebagai kepala sekolah dibantu sejumlah guru yang ada di TK Negeri Bebandem Menerapkan Standar Oprerasional Prosedur (SOP) yang sudah saya susun sebelum program kegiatan ini dilaksanakan. Dimana Kegiatan Sepuluh Menit Memungut Sampah ini di awali dengan mengajak anak anak berkumpul dilapangan. Seperti biasa melakukan doa bersama terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan. Setelah selesai doa bersama masing masing guru dikelas  mendampingi anak-anak dalam kegiatan memungut sampah yaitu dengan durasi waktu cukup 10 menit. Kenapa kami hanya melakukan kegiatan 10 menit ? melakukan beberapa kali  observasi, anak usia dini hanya bisa terfokus kisaran 10-15 menit untuk melakukan kegiatan. Guru kelas sudah membagi anak-anak dalam kegiatan tersebut, ada dibelakang sekolah, didepan kelas, dan disamping kelas. Sampah yang sudah dipungut oleh anak-anak sudah disediakan tempat untuk membuangnya yakni dikebun pisang, karena kami memiliki kebun pisang dibelakang sekolah. Dan sampah plastik dipilah dan kami sediakan anak anak tempat khusus. Kegiatan ini dilakukan setiap hari yaitu dari senin  sampai dengan sabtu. Ketika melakukan kegiatan banyak anak sangat antusias melakukannya, namanya anak usia dini ketika diajak melakukan kegiatan diluar ruangan tentunya membuat mereka seru. Sayapun sebagai kepala sekolah dan guru yang lain sangat senang dan bangga melihat anak dengan usia yang masih dini mampu melakukan kegiatan seperti itu. Karena kami selaku pendidik di TK Negeri Bebandem menginginkan anak-anak kami menjadi anak yang madiri dan memiliki tanggungjawab.

PERUBAHAN

Dari Kegiatan yang dilakukan yaitu sepuluh menit memungut sampah dalam setiap harinya, pelajaran yang didapat oleh murid dari kegiatan tersebut adalah mampu menumbuhkan kecintaan terhadap lingkungan sekolah, serta anak akan lebih memiliki rasa tanggungjawab, selain itu menurut penuturan orang tua siswa, selain anak mampu melakukan kegiatan tersebut dilingkungan sekolah, anak mampu menerapkannya dilingkungan rumah maupun dilingkungan sekitarnya. Yang Membuat saya terkesan terhadap program kegiatan sepuluh menit memungut sampah adalah anak anak yang awalnya sama sekali tidak  mau melakukan kegiatan tersebut, mengatakan tangan kotor, masih menangis, namun akhirnya anak yang semula tidak mau melakukan kegiatan, menjadi mau dan bersemangat itupun berkat dorongan guru dan teman temannya. Ada beberapa anak yang berkomentar bercerita dikelas mengenai keseruan kegiatan sepuluh menit memungut sampah, seperti mereka bilang lebih suka katanya berkegiatan diluar ruangan atau tepatnya dilapangan sekolah, karena dapat bermain dan berlari larian. Dari kegiatan yang sudah kami lakukan tersebut kedepannya kami ingin mengembangkan yaitu dengan memilah sampah memanfaatkannya, seperti sampah daun akan dimanfaatkan menjadi pupuk kompos, dan sampah plastik akan kami jual, tepatnya kami akan mengajak murid belajar berwirausaha sejak dini. Setelah beberapa bulan kami melaksanakan kegiatan tersebut banyak perubahan yang saya rasakan, Sekolah yang awalnya setiap harinya banyak sampah daun, terlihat lingkungan kotor dan kurang nyaman, dengan program kegiatan ini sekolah setiap harinya menjadi bersih, dan enak dipandang mata, kami semua komunitas yang ada disekolah merasa nyaman dalam kegiatan belajar mengajar baik dikelas maupun diluar kelas

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top