Semua Murid Semua Guru Beri Penghargaan 19 Komunitas/Organisasi Pendidikan

Jaringan Semua Murid Semua Guru (SMSG) mengadakan Konferensi Pendidikan Indonesia 2022 pada Jumat-Sabtu lalu, 25-26 Februari. Konferensi bertajuk “Memaknai Gerakan Pendidikan di Indonesia: Tantangan dan Gerakan” tersebut diikuti oleh ribuan pendidik dari berbagai wilayah Indonesia secara daring.

Hadir Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebagai keynote speaker. Nadiem menyampaikan terima kasih pada komunitas/organisasi pendidikan (KOP) yang mendukung akselerasi pendidikan Indonesia terutama saat masa pandemi.

Ia meyakini, semangat merdeka belajar yang juga didukung oleh KOP merupakan gerakan yang mengedepankan gotong royong. Diharapkan bisa menghadirkan perubahan dan peningkatan kualitas pendidikan.

Bukik Setiawan selaku ketua Yayasan Guru Belajar sebagai salah satu pembicara mengajak peserta konferensi untuk menyalakan tanda bahaya terhadap krisis pembelajaran di Indonesia.

“Indonesia telah mengalami krisis pembelajaran bahkan sejak sebelum pandemi, banyak anak Indonesia yang bersekolah namun tidak banyak yang mengalami pembelajaran bermakna,” ungkap Bukik.

Murid dipaksa untuk belajar, berujung pada penguasaan kompetensi murid yang masih jauh dari harapan. Bukik melengkapi pernyataan ini dengan mengungkapkan hasil riset Bank Dunia yang menunjukkan bahwa murid kompetensi murid kelas 12 setara  dengan murid kelas 8.

Bukik menuturkan, ada tiga hal yang dapat segera dilakukan oleh KOP maupun pemangku kebijakan untuk mengatasi krisis tersebut. Pertama yakni transformasi visi, dimana kita harus mulai untuk mendiskusikan dan memikirkan ulang tujuan esensial dari pendidikan Indonesia.

“Dari memperbanyak kompetisi menjadi memperbanyak kolaborasi, dari latihan soal berulang menjadi pembelajaran berbasis proyek, dari berorientasi nilai dan piala menjadi berorientasi karya nyata,” tutur Bukik.

Kedua, transformasi aksi dengan mengadakan program yang mendorong transformasi pembelajaran. Harus mulai memprioritaskan pada program yang berdampak sebesar-besarnya pada kelompok yang rentan. Ketiga, transformasi daya dengan mengalihkan sumber daya prioritas hingga anggaran personil untuk mengadakan program transformasi belajar.

Penghargaan Untuk Komunitas/Organisasi Pendidikan

Pada hari kedua konferensi, Najelaa Shihab sebagai inisiator SMSG memberikan penghargaan berdasarkan hasil asesmen kapasitas pada 19 KOP yang turut memberikan sumbangsihnya pada dunia pendidikan Indonesia. 

Ada tiga kategori penghargaan, yakni integrasi, kolaborasi, dan inovasi. KOP yang mendapat penghargaan kategori integrasi ialah Yayasan Guru Belajar, Indorelawan, Tabula.id, Clevio Camp, Beasiswa Luar Biasa, Dampak Sosial Indonesia, dan Perpus Digital Anak.

Untuk kategori kolaborasi, ada Kinarya Gagas, Yayasan Pemuda Peduli,  Sedekah Buku, Pondok Inspirasi, Kelir Circle, dan Eco Ethno Adventure. Terakhir, yang memperoleh penghargaan kategori inovasi adalah NusantaRun, Ayo Dongeng, IslamEdu, Sebangku Games, Arsanara Development Partner, dan Rumah Amal Salman.

Najelaa mengatakan, 19 KOP tersebut memiliki fokus kontribusinya masing-masing. Harapannya, dengan tergabung dalam jaringan di SMSG, KOP ini dalam saling mendukung agar tetap konsisten untuk pendidikan di Indonesia yang lebih baik. (YMH)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top