Semua Guru, Semua Murid

Menurut pandangan masyarakat pada umumnya, belajar atau mencari ilmu itu identik dengan belajar dibalik bangku sekolah dengan membaca buku dan mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh Guru. Dengan berjalannya waktu dan dan bertambahnya pengalaman dan usia dalam mengarungi kehidupan ini, membuat saya tersadar bahwa menuntut ilmu tidak harus membaca buku dan mendengarkan penjelasan Guru.

Ada banyak sekali guru-guru disekitar kita, murid-murig kitapun juga bisa menjadi guru kita, yang mengajari kita bagaimana cara mendidik mereka sesuai dengan kebutuhan , bakat, lingkungan, perasaan, jaman Mereka. Secara tidak langsung kita dituntun untuk mencari solusi-solusi dari berbagai macam kendala yang kita hadapi dalam memajukan siswa kita, membuat mereka dapat menemukan jati diri, bakat, minat mereka, sehingga nantinya mereka dapat menjadi manusia-manusia yang mandiri dan siap berperan aktif dan dapat diterima menjadi bagian dari masyarakat disekitar mereka.

Kita juga dapat belajar dengan orang-orang disekitar kita, entah itu teman maupun atasan kita. Melalui apa yang kita lihat, kita dengar dan kita rasakan, juga dengan berdiskusi. Melalui cerita-cerita dan berbagi pengalaman dengan orang lain disekitar kita. Kita juga dapat berlatih untuk berkomunikasi, bertukar fikiran sehingga dapat saling menginspirasi untuk kita terapkan pada diri, siswa dan sekolah kita masing-masing. Jadi semua guru, semua murid. Tergantung dari mana arah kita memandang. Ketika kita sedang menjadi pembicarapun disaat itu pula kita bisa sebagai murid, dengan mengambil pelajaran dari audiens kita.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top