SELF HEALING DENGAN MENULIS
Oleh : MULYATI,S.Pi.,M,Si
Saya Mulyati, seorang guru Produktif Perikanan pada SMK Negeri 2 Sinjai. Saya menggeluti profesi sebagai guru sejak tahun 1997 setelah menyelesaikan pendidikan pada jenjang Diploma Tiga Politeknik Pertanian (POLITANI) UNHAS. Walau hanya sebagai Guru yang mengabdi pada Almamater Saya SPP Yalma Maros, tapi Saya sangat bahagia karena bisa berbagi ilmu dengan adik-adik kelas Saya. Walau menjadi Guru bukanlah cita-cita Saya, tapi karena Saya tipikal orang yang suka belajar dan mencba sesuatu yang baru serta menantang, akhirnya Saya merasa nyaman mengajar sambil melanjutkan kuliah Strata Satu pada Universitas Hasanuddin.
Sejak Saya menuntut ilmu di SPP Yalma Maros dengan Jurusan Budidaya Perikanan, dan tinggal dalam kompleks Peneliti Perikanan, beberapa diantara Peneliti tersebut juga merupakan Guru Saya di SPP Yalma. Sehingga membuat Saya sebagai Siswa semakin kagum dengan pekerjaan sebagai Peneliti. Yang terpikir saat itu adalah, betapa bahagia dan berartinya hidup Saya jika dapat menjadi seorang peneliti, menulis temuan baru yang akan bermanfaat bagi orang lain. Hobi Saya menulis akhirnya tersalurkan dengan baik, walau awalnya hanya menulis kisahku selama sekolah dan berada jauh dari kedua orang tua serta keluarga.
“Menulislah walau satu kata, karena rangkaian kata yang engkau buat akan menjadi kalimat yang penuh makna “
Sebagai seorang Guru SMK Kompetensi Keahlian Agrbisnis Perikanan, Saya selalu diberi kesempatan untuk belajar hal-hal yang baru, berkolaborasi bersama LPPPTK KPTK Gowa yang sekarang menjadi BPPMPV KPTK Gowa, mengembangkan bakat menjadi seorang Instruktur Nasional pada Program Keahlian Ganda. Akhirnya impian Saya untuk dapat berbagi ilmu dengan para guru-guru hebat dari seluruh pelosok negeri ini dapat terwujud. LP3TK KPTK memberikan ruang dan kesempatan kepada Saya untuk berkarya, membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL) dari kegiatan Pertukaran Guru Ke Luar Negeri yang akan diimbaskan kepada semua guru perikanan yang ada di Indonesia, yang berupa Modul Diklat. Alhamdulillah Modul yang Saya buat dan rancang bersama team LP3TK dan Ibu Ranti dapat diaplikasikan sebagai kegiatan Diklat bagi para guru SMK se Indonesia yang dilaksanakan sejak tahun 2019 sampai tahun ini (2022).
Sejak masa pandemi covid 19, Saya tertantang untuk belajar menulis agar apa yang Saya ketahui dan dapatkan selama kegiatan bersama guru-guru hebat saat Diklat baik di dalam maupun di luar negeri dapat Saya bagikan dalam bentuk cerita pada buku kolaborasi dan solo. Menulis membuat Saya semakin sehat, bahagia dan bisa berbagi. Dari menulis True Story, Puisi dan Cerpen akhirnya dengan terus belajar bersama KYM (Komunitas Yuk Menulis), Saya bisa menyelesaikan dan menerbitkan 2 (dua) Buku pelajaran untuk pegangan Guru dan Siswa SMK Bidang Keahlian Kemaritiman. Target Saya ke depan adalah semua buku solo yang telah Saya buat bukan hanya ber ISBN tetapi akan menjadi e-Book agar dapat di akses oleh semua orang tanpa terkecuali.
Sebagai seorang Instruktur, Saya telah banyak mendapatkan kesempatan dan benefit dari segi finansial, sedangkan sebagai penulis Saya belum banyak mendapatkan benefit dari segi finansial. Tetapi dengan kompetensi yang baru dan masih sangat minim yang Saya miliki sebagai seorang penulis, Saya mendapatkan berbagai tawaran untuk menjadi nara sumber/pemateri pada kegiatan Workshop dan diklat pada berbagai komunitas guru. Berkat belajar dan berkolaborasi bersama guru-guru hebat pada MGMP, menjadikan Saya semakin percaya diri untuk berbagi praktik baik pada komunitas praktisi baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Itulah yang menjadi alasan Saya untuk berbagi pengalaman kepada rekan-rekan guru di seluruh nusantara, dengan harapan dapat menjadi inspirasi bagi mereka semua untuk mengembangkan karirnya. Selain mendapatkan penghasilan tambahan dari menulis dan menjadi narasumber, juga akan menjadi budaya positif yang dapat memotivasi peserta didik/Siswa karena kegiatan ini juga dapat mendukung pelaksanaan tugas pokok Saya sebagai guru, sekalgus menjadi tempat menyalurkan bakat dan minat, membuat bahagia dan bisa selalu berbagi.
Dapat menulis hasil dariMenjadi seorang Guru adalah salah satu profesi yang sangat mulia. Dapat berbagi ilmu dan praktik baik secara langsung pada semua siswa baik di dalam maupun di luar kelas. Tapi terkadang, kita tidak bisa menghindari adanya kendala atau halangan yang menyebabkan sebagai Guru tidak bisa hadir di kelas untuk menyampaikan materi secara langsung pada Siswa. Dan akhirnya muncul penyakit kegembiraan yang berlebih pada Siswa dikarenakan Guru tidak masuk mengajar di kelas.
Saat seorang Guru sakit atau merasa tidak siap untuk hadir di kelas, yang paling simple dilakukan oleh Guru adalah memberikan buku paket untuk di catat oleh Siswa. Tapi pernahkah kita memikirkan bahwa apa yang kita berikan pada Siswa tersebut bukannya membuat Siswa berusaha untuk mengetahui ilmu yang ada di dalamnya, tapi hanya semata-mata mencatat/memindahkan isi buku paket ke dalam buku catatan mereka secara keseluruhan.
Tak ada pengalaman dan pembelajaran yang mereka dapatkan, tantanganpun tidak mereka hadapi. Jika saat itu, Guru dapat memberikan kebebasan pada Siswa untuk menuliskan apa yang mereka ketahui tentang materi pembelajaran yang telah atau pernah diberikan pada mereka, maka yang terjadi adalah beragam cerita dari Siswa dalam satu kelas dengan pemahaman dan sudut pandang mereka masing-masing.
Dengan mengajak Siswa dan berkolaborasi bersama komunitas atau rekan sejawat yang ada di sekolah untuk menulis, akan mampu menyembuhkan sifat malas dan ketidak pedulian pada pengembangan pembelajaran Siswa. Menulis adalah Self Healing yang tidak membutuhkan biaya yang besar dan waktu yang banyak.
Membiasakan Siswa menuliskan apa yang mereka lihat dan rasakan, akan menjadi pembelajaran awal yang sangat berharga. Kala hati mereka gundah tidak perlu menuliskan History atau Status pada ponsel, cukup dengan menuliskan pada secarik kertas atau buku dengan pena yang nantinya akan menjadi kenangan indah yang akan tersimpan rapi dalam sebuah buku kenangan.