“Sehat Warga Sekolahnya, Sehat Juga Sekolahnya.”

Sedih, ketika mendapati Murid yang tidak hadir ke sekolah karena sakit. Ya, sakit batuk dan pilek alasan yang sering Kami terima dari orang tua mereka. Kadang mereka tidak masuk lebih dari tiga hari, karena berakhir radang tenggorokan yang mengharuskan istirahat beberapa waktu.

Usut demi usut ternyata penyebab mereka batuk dan pilek itu karena seringnya mereka minum minuman Es yang mereka beli di warung sekitar sekolah. Dari mulai Es teh manis, es sirup, atau bahkan minuman sachetan dan kemasan lainnya yang banyak mengandung pemanis buatan dan pengawet tentunya.

Padahal kami pihak sekolah sering sekali mengedukasi perihal bahaya meminum minuman tersebut. Namun tetap saja banyak murid yang masih minum dengan alasan: “haus sekali, kalau tidak minum Es rasanya belum minum”.

Sampai pada akhirnya kami pihak sekolah membuat sebuah kesepakatan bersama. Saat itu tepat ketika kegiatan Upacara Hari Senin, dimana Guru UKS menjadi Pembina Upacara menjelaskan tentang kesehatan diri dan kebersihan sekolah serta langsung membuat kesepakatan bersama yang tentunya langsung disetujui oleh Bapak Kepala Sekolah. Kesepakatan ini tentunya mendapat dukungan juga dari seluruh Orangtua Murid. Adapun kesepakatan tersebut adalah bahwasannya seluruh warga sekolah baik guru, murid, dan Kepala Sekolah selama di sekolah dilarang minum Es apapun jenisnya dan seluruh Siswa wajib membawa air minum dari rumah dengan botol minum mereka masing-masing, agar mereka dapat mengisi ulang botol minum tersebut melalui galon isi ulang / dispenser yang terdapat di setiap ruang Kelas mereka masing-masing. Apabila ada Siswa yang melanggar kesepakatan tersebut maka konsekuensinya harus membeli es apa yang mereka minum sejumlah warga sekolah yang ada.

Alhamdulillah, berdasarkan kesepakatan dan konsekuensi tersebut para Siswa berfikir ulang seribu kali ketika mereka ingin membeli Es karena konsekuensinya menurut mereka sangat berat. Dan Alhamdulillah, sejak adanya kesepakatan bersama tersebut dibuat dan diterapkan, tidak ada lagi murid yang izin tidak hadir karena sakit batuk dan pilek. Hikmah terbaiknya adalah sekolah kami terbebas dari sampah plastik/botol minuman bekas mereka minum. “Sehat warga sekolahnya, sehat juga sekolahnya”. Berawal dari sebuah kesepakatan, pada akhirnya menjadi sebuah kebiasaan baik untuk kesehatan bersama.

Demikian tulisan ini Saya buat berdasarkan pengalaman pribadi di sekolah tempat saya mengajar yaitu di MI. Mansyaatul Islamiyah Jakarta Timur.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembacanya dan juga dapat menginspirasi tentunya.

Terimakasih banyak sudah bersedia membaca tulisan Saya ini, mohon koreksinya agar tulisan Saya kedepannya dapat lebih baik lagi.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top