Karir Protean, konsultan minat bakat
Awalnya saya gelisah karena guru sering mengeluhkan tentang perilaku siswa yang tidak sesuai harapannya, misalkan diminta tenang malah berisik, berbicara satu sama lain, bergerak ke sana ke mari, dengan berbagai alasan.
Kebetulan saya senang menghubungkan antara kebiasaan seseorang dengan salah satu bentuk fisik, misalnya telinga yang lebar condong ke depan dengan kemampuan matematika seseorang, golongan darah dengan respon seseorang atas sebuah perintah, arah sisir rambut dengan kecenderungan moodnya, dan sebagainya. Namun meskipun terbukti secara empiris tetapi tidak bisa dijadikan acuan karena tidak diakui oleh bidang-bidang yang katanya ilmiah seperti kedokteran atau psikologi.
Pada suatu masa, di ruang Guru BK saya menemukan sebuah modul BK yang isinya salah satunya adalah tentang minat dan bakat. Saya tertarik karena hanya dengan menjawab ya atau tidak pada pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kita dapat mengetahui minat dan bakat siswa.
Saya kemudian mencari literatur minat bakat, dan menemukan tentang Gaya Belajar dan kepribadian, terus saya mencari tahu lebih banyak lagi hingga bacaan-bacaan itu terlihat benang merahnya.
Lalu saya mencoba memodifikasi hasil penelusuran-penelusuran saya menjadi sebuah asesmen minat bakat, gaya belajar, kepribadian, dan akademik yang meliputi matematika, bahasa, dan english.
Saya kemudian mengujicobakannya, melihat kecocokan hasilnya, coba lagi, liat lagi, hingga kemudian seorang teman tertarik menggunakannya sebagai bahan tesisnya di bidang informatika komputer. Penelusuran Minat Bakat saya dikonversi ke dalam bahasa komputer sehingga begitu selesai hasilnya langsung ada. Tentu saya dengan senang hati menerimanya, sebuah kesempatan, karena secara otomatis minat bakat saya juga akan tervalidasi, saat ujian hasil akan melalui pintu laboraturium psikologi.
Saya sangat bahagia ketika gelar magister disandangnya, tentu karena membuat saya semakin yakin dengan asesmen yang saya buat.
Pada masa itu, tidak ada guru BK di kota saya yang berani membuat penelusuran minat bakat secara mandiri, semua bergantung kepada teman-teman psikologi. Maka ketika saya mengumumkan mari kita lakukan seperti yang saya lakukan, semua mata pun tertuju padaku. Banyak yang meminta belajar, ada pula yang meminta bantuan dibuatkan, dan jawaban saya adalah, “Silahkan pake asesmen saya, tetapi untuk menerjemahkan hasilnya harus saya yang lakukan.”
Saat itu ada 2 profesi yang melakukan minat bakat, Psikiater dengan tarif 250ribu per siswa, dan Psikolog dengan tarif 175ribu per siswa. Maka saya hadir dengan harga 100ribu per siswa.
Berbagai permintaan pun datang, dengan berbagai nilai dan penjelasannya. Ibarat kontraktor baru minim pengalaman kebanjiran proyek, semua saya terima, lumayan mengasah kompetensi sekaligus dapat uang. Seperti kuliah dengan beasiswa penuh, ilmu dapat, uang pun ada.
Saat ini, seiring meningkatnya keterampilan yang saya miliki, nilai proyek pun semakin tinggi. Saya berharap di masa datang layanan penelusuran minat dan bakat yang dilakukan guru BK tidak hanya dimanfaatkan oleh sekolah melainkan juga oleh industri.