Yayasan Guru Belajar (YGB) menggelar puncak Temu Pendidik Nusantara 9 (TPN 9) pada Minggu (9/10/2022) di SMA Diponegoro 1 Jakarta Timur. Acara ini disiarkan secara daring dan diikuti oleh 13.000 lebih peserta dari seluruh wilayah Indonesia. Hadir sembilan perwakilan organisasi profesi hingga Kemdikbudristek.
Nunuk Suryani selaku Plt. Dirjen GTK Kemdikbudristek, menyampaikan apresiasi pada organisasi profesi pendidik, komunitas, guru, kepala sekolah, serta aktivis pendidikan yang terlibat dalam Temu Pendidik Nusantara (TPN).
“TPN berhasil mempersatukan berbagai pihak dalam ekosistem pendidikan. Ini adalah hal yang dibutuhkan dalam transformasi pendidikan Indonesia, keberadaan TPN hingga tahun ke 9 menunjukkan bahwa agenda ini diterima dengan baik,” katanya saat memberikan sambutan.
Sebelumnya, rangkaian TPN 9 diselenggarakan di 50 daerah secara luring pada Juli-Agustus melalui kolaborasi berbagai organisasi. Antara lain Ikatan Guru Indonesia yang menyelenggarakan TPN 9 di Flores Timur, Parigi Moutong, dan Seram Bagian Timur. Sedangkan Komunitas Guru Belajar Guru Nusantara dan Jaringan Sekolah Madrasah Belajar menyelenggarakan di 47 daerah lainnya.
TPN 9 juga mendapat dukungan dari Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia, Komunitas Pengawas Belajar, Lingkar Daerah Belajar, Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia, Federasi Guru Independen Indonesia, Persatuan Guru Seluruh Indonesia, dan Persatuan Guru Nahdlatul Ulama.
Rina Wahyuni Marpaung, kepala Bappeda Kabupaten Langkat, yang turut hadir, mengucapkan terima kasih pada YGB yang telah berperan untuk kemajuan pendidikan Indonesia.
“Apresiasi kami atas gerakan Yayasan Guru Belajar demi kemajuan pendidik dan anak-anak yang kelak menjadi penerus bangsa. Karena anak-anak yang berdaya akan hadir dari guru-guru yang kreatif dan berdaya,” katanya.
Kabupaten Langkat merupakan salah satu penyelenggara TPN 9 di 50 daerah. Rina berharap, melalui Kurikulum Merdeka dan kompetensi pendidik yang dikuatkan di TPN 9 dapat mendorong murid di Kabupaten Langkat menjadi individu yang mandiri dan inovatif.
Rachmat Hidayat, seorang peserta TPN 9 asal Jombang, mengaku menyesal baru ikut TPN pada tahun ini. Ia yakin, setiap peserta yang pulang dari TPN kompetensinya pasti meningkat.
“TPN benar-benar luar biasa. Semua guru hadir dengan komitmen jelas yaitu ingin belajar dan meningkatkan kompetensinya. Tidak ada instruksi, tidak ada iming-iming sertifikat, tidak ada iming-iming hotel mewah atau kesempatan jalan-jalan. Semua terlibat atas kesadaran masing-masing. Kesadaran bahwa guru perlu untuk terus belajar,” tuturnya. (YMH)