SALAM SEMUT BIKIN ASYIK
Eltin Kusmala Enda, S.Pd.I
SDN 22 PENYELADI
Menjadi seorang guru merupakan profesi yang sangat menyenangkan, karena setiap hari harus berinteraksi dan bertemu dengan berbagai macam karakteristik dan keunikan siswa. Canda tawa dan kepolosan siswa merupakan obat tersendiri ketika hati sedang merasa sendiri. Semua guru tentu mempunyai keinginan dan tanggung jawab yang besar dalam menjalankan tugasnya. Sebagai guru PAI saya juga berharap agar peserta didik yang saya ajarkan dapat dengan mudah memahami, dan mempraktekkan ilmu yang disampaikan, terutama pada materi hapalan surah pendek qs al Ikhlas yang saya sampaikan di kelas 1 .
Ketika pembelajaran sedang berlangsung, proses hapalan surah dilaksanakan secara klasikal, kelompok dan mandiri secara berulang-ulang. Dengan bimbingan guru. Walaupun susasana kelas terasa riuh dengan suara hapalan, akan tetapi masih saja ada siswa yang terlihat tidak bersemangat, terkesan acuh tak acuh dan cuek saja, bahkan ada beberapa siswa yang asyik berbisik dengan teman sebangkunya, entah apa yang di bicarakannya. Sementara harapan saya pada pembelajaran kali ini agar peserta didik dapat dengan mudah menghafalkan surah al ikhlas.
Akan tetapi terkadang harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Ditambah lagi ada beberapa siswa yang belum bisa mengenal huruf hijaiyah sama sekali , belum bisa membaca al qur’an. Hal tersebut semakin menambah tidak antusias mereka mengikuti pembelajaran. Dan mungkin juga metode yang saya gunakan monoton. Jadi pembelajaran menjadi tidak menarik bagi siswa. Untuk menyikapi suasana seperti ini saya kemudian berpikir untuk merubah strategi pembelajaran.
Pada pertemuan selanjutnya , masih pada pembelajaran menghapalkan surah Al Ikhlas, saya berkeinginan mengajak siswa untuk belajar diluar kelas. Tujuannya untuk belajar sambil bermain. Sebelum permainan dilaksanakan terlebih dahulu saya bertanya kepada siswa,” Bagaimana jika hari ini kita belajarnya di luar kelas ? serentak mereka menjawab : Iya Buu”Asyiik”. Ternyata respon dari siswa luar biasa, mereka langsung berteriak bersemangat, tidak perlu berlama – lama lagi, saya langsung mengajak mereka ke halaman sekolah, tepatnya di depan perpustakaan sekolah,yang kebetulan berdampingan dengan hutan, ( sekolah kami masih dikelilingi hutan dan pohon durian ).
Kita akan bermain “ Salam Semut”. “ Bagaimana cara mainnya Bu ?” Tanya salah satu siswaku. Nah dengarkan penjelasan Ibu ya ?.
Untuk kegiatan selanjutnya , terlebih dahulu saya menjelaskan petunjuk permainannya.
1.Pertama-tama membuat lingkaran besar terlebih dahulu, antara satu siswa dengan yang lainnya saling berpegangan tangan, sementara guru berada di tengah lingkaran.
2. Kemudian guru memanggil seorang siswa untuk bersama di tengah lingkaran. Siswa yang lain tetap saling berpegangan tangan.
3. Semua siswa dilingkaran, mulai berhitung dari 1 dst.
4. Di awali dengan bernyanyi bersama ( kami menyanyikan lagu “ Di sini senang di sana senang dst )sambil berkeliling lingkaran, sampai lagu selesai.
5. Guru kemudian membisikan ayat pertama dari surah Al Ikhlas kepada siswa yg berada di tengah lingkaran, .tugas siswa tersebut menyampaikan apa yang dibisikan guru kepada teman nomor urut 1,
6. Kemudian no urut ke -1 menyampaikan informasi yang di dapat kepada teman nomor urutan ke -2, begitu seterusnya sampai kepada siswa yang terakhir.
7. Siswa yang mendapatkan informasi yang terakhir harus menyampaikan apa yang telah dia terima secara nyaring di depan teman-temannya.
8. Apabila informasi yang didapatkan itu benar, siswa tersebut diberikan kesempatan untuk menyampaikan ayat yang ke – 2 kepada temannya dengan nomor urut 1dst.
9. Akan tetapi jika ditemukan peserta yang terakhir menyampaikan informasi yang didapatnya keliru maka harus dicari dimana letak kekeliruan informasi yang diterima.
10. Bagi yang bagi siswa yang keliru diberikan kesempatan menyebutkan untuk mengulang kembali informasi yang benar di hadapan teman-temannya sehingga ucapannya menjadi benar dengan dibimbing oleh guru
10.Permainan ini juga diselingi dengan ice breaking tepukan dan nyanyian.
11. Refleksi di akhir kegiatan.
Ice Breaking pertama dengan tepukan
Tepuk Oke,
Optimis ( prok prok prok ),
Kreatif ( prok prok prok )
,Elok ( prok prok prok ),
Horeee
dilanjutkan dengan lagu
Satu Satu, Aku cinta Allah
dua dua, cinta rasulullah
tiga tiga cinta orang tua
1 2 3 aku masuk surga.
Sambil berkeliling lingkaran besar.
Terlihat sekali keseruan pelajaran yang kami lakukan pada hari itu, semua siswa terlihat semangat dan antusias mengeluarkan suaranya yang paling nyaring untuk dapat bernyanyi bersama. Tanpa terasa karena permainan bacaan surah Al Ikhlas dilakukan secara berulang-ulang, dengan bergantian saling membisikkan kepada teman, mereka dengan mudah untuk menghafalkan ayat per ayatnya.Bahkan ada beberapa siswa yang saling berebutan menjadi orang yang pertama membisikkan kepada temnnya, karena merasa dirinya sudah hafal. Melihat respon dan semangat dari siswa-siswa aku pun menjadi lebih bersemangat untuk kembali mencoba strategi pembelajaran yang tepat dan dapat membuat suasana yang menyenangkan tetapi tidak melupakan tujuan dari pembelajaran itu sendiri.
Belajar itu tidak mesti harus di dalam ruangan, belajar dapat dilakukan di berbagai tempat dan dengan berbagai macam cara, bahkan sangat menyenangkan apabila anak-anak dibawa belajar di alam terbuka dan sambil bermain. Semangat dan keaktifan siswa dapat terlihat dalam pembelajaran ini . Permainan Salam Semut ini mengajarkan tentang kekompakan dan kebersamaan dalam kelompok, konsentrasi dalam menyampaikan dan menerima informasi, keberanian mengungkapkan sesuatu dan rasa percaya diri yang tinggi, dan belajar mengontrol emosi. Belajar sambil bermain dapat menjadikan pembelajaran menjadi lebih bermakna dan berkesan.