Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional

Ucap syukur dan rasa terima kasih kepada Allah SWT karena atas karunianya saya dinyatakan lolos untuk mengikuti Pendidikan Guru Penggerak (PGP) angkatan ke 7 dari Kabupaten Sukabumi.  

Fact (Peristiwa)

Dimulai dengan pembukaan Guru Penggerak Angkatan 7 secara nasional yang dilakukan secara daring yang dibuka langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bapak Nadiem Makariem, selang beberapa hari kemudian pelaksanaan Lokakarya Orientasi  yang dilaksanakan di Kantor Dinas dan SMP Model Cikembang yang diikuti oleh Kepala Sekolah beserta calon guru penggerak, pada saat itu sambutan Kepala Dinas Kabupaten Sukabumi berpesan agar para CGP mampu menjalankan kesempatan baik ini dengan sebenar-benarnya demi kemajuan pendidikan khususnya di wilayah Kabupaten Sukabumi. Kegiatan selanjutnya mempelajari modul-modul yang disediakan pada LMS (Moodle) dimulai modul. 1.1 mengenai pemikiran filosofis Ki Hadjar Dewantara yang dilaksanakan secara daring. Perlu diketahui peserta CGP terbagi menjadi beberapa kelompok, dan kebetulan saya dimenjadi peserta dari Bapak Irman Suherman, MT., sebagai Pengajar Praktik dan Ibu Yoyoh Rohayati selaku Fasilitator.

Feelings (Perasaan)

Awal saya mengikuti Pendidikan Guru Penggerak ini ada rasa ragu atas ketidakmampuan saya dalam membagi waktu, disamping perasaan senang, bahagia dan sedih bercampur dengan perasaan ingin tahu, serta tekad yang bulat untuk menyelesaikan program guru penggerak tepat waktu. Keinginan belajar mengenai hal-hal yang belum saya ketahui, bertambah ilmu pengetahuan yang didapatkan serta pemahaman-pemahaman baru mengenai metode pembelajaran yang menyenangkan menjadi hal menarik bagi saya untuk giat mengikuti PGP ini dengan penuh semangat.

Findings (Pembelajaran)

Banyak hal baru yang saya peroleh setelah beberapa minggu mengikuti pembelajaran melalui LMS dan diskusi diantaranya, mengenal lebih dalam sosok Ki Hajar Dewantara sebagai pelopor pendidikan di Indonesia dengan filsafat beliau menuntun manusia sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman menjadikan manusia yang bahagia dan selamat lahir dan batinnya. Belajar mandiri melalui Moodle menuntut saya pribadi untuk untuk mampu mengeksplor fitur-fitur yang ada di LMS. Dalam pembelajaran modul 1.1 ini saya menemukan hal-hal yang sebelumnya saya kurang pahami mengenai filosofis Ki Hajar Dewantara, mendapatkan ilmu baru mengenai bagaimana meningkatkan kompetensi saya sebagai seorang pendidik melalui dasar-dasar pemikiran Ki Hajar Dewantara, seorang pendidik seharusnya menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak demi keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia maupun anggota masyarakat yang merdeka. Memandang murid bagaikan kertas yang sudah memiliki garis-garis, peran kita sebagai guru menebalkan garis-garis gambar itu untuk menjadi laku yang baik dan menjadi manusia seutuhnya dengan tujuan pendidikan yang sebenarnya, memiliki budi pekerti luhur dan akhlak mulia merupakan salah satu tujuan akhir dari proses pendidikan.

Future (Penerapan)

Proses pembelajaran melalui pencapaian profil pelajar Pancasila diharapkan mampu saya realisasikan sebagai perwujudan tindakan dalam program merdeka belajar. Saya perlu membenahi pemahaman-pemahaman yang belum saya lakukan selama ini mengenai pemikiran Ki Hajar Dewantara dan mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran secara konsisten dan berkelanjutan. Melalui program-program sekolah yang berpihak pada siswa dan memberikan kebebasan kepada anak untuk menggali bakat dan potensinya serta melakukan pembelajaran sesuai dengan kodrat zamannya dengan tidak menyampingkan adat istiadat termasuk kodrat alam sebagai sumber belajar.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top