Proyek Bineka Wujudkan Murid Cerdas Berkarakter

AWAL

Sebagai seorang guru, selain bertanggung jawab mengasah pengetahuan dan keterampilan murid juga bertanggung jawab dalam mendorong pembentukan karakter murid. Selama ini, pembelajaran yang dilakukan belum banyak memberi kontribusi optimal dalam membentuk karakter murid terutama karakter kebinekaan global. Hal ini terlihat dari hasil rapor pendidikan sebagai hasil asesmen nasional yang menunjukkan karakter kebinekaan global murid di sekolah kami masih rendah. Hasil asesmen diagnostik murid menunjukkan bahwa terdapat murid yang masih cenderung hanya bergaul dengan kelompoknya dan belum mau mengenal berbagai macam kelompok serta menghargai budaya kelompok lain. Termasuk budaya desa adat yang lain, selain desa adatnya.

TANTANGAN

Rendahnya karakter ini disebabkan selama pembelajaran dari rumah (BDR) murid kurang bergaul dengan temannya dan menggunakan sebagian besar handphone untuk bermain game bukan untuk mengenal keindahan budaya lain dengan tetap  melestarikan kearifan lokalnya. Ini mengakibatkan murid hanya bergaul dengan teman-teman dilingkungan sekitar rumahnya dan tidak mengenal teman-teman di kelasnya. Murid menjadi mengagung-agungkan kelompoknya. Keadaan ini sangat mengkawatirkan. Untuk itu, perlu ditanamkan pendidikan karakter dalam proses pembelajaran di kelas termasuk dalam pembelajaran prakarya dan kewirausahaan di kelas XI.

Pembelajaran di kelas tidak hanya harus dapat memaksimalkan potensi murid, tapi juga mendorong murid untuk cerdas berkarakter profil pelajar pancasila. Cerdas berkarakter profil pelajar pancasila dapat dicapai dengan penguasaan berbagai nilai-nilai kehidupan yang penting yang berkontribusi terhadap perkembangan diri mereka secara lebih holistik/utuh. Untuk itu diperlukan pembelajaran prakarya dan kewirausahaan yang mampu mendorong keberagaman murid menjadi sebuah proyek yang mendorong terwujudnya murid cerdas berkarakter profil pelajar pancasila. Pembelajaran tersebut harus berpusat pada murid dan berdiferensiasi sesuai dengan keberagaman murid.

AKSI

Inovasi pembelajaran yang dilakukan adalah menerapkan pembelajaran proyek berdiferensiasi berbasis pelestarian kearifan lokal untuk mencapai tujuan pembelajaran dan mengakomodasi kebinekaan murid. Untuk merangsang karakter murid dilakukan publikasi karya pada panggung bineka. Panggung bineka disajikan secara online melalui aplikasi padlet yang diberi nama “dinding bineka” dan secara offline melalui “Pentas bineka pamer karya”. Pembelajaran ini diberi nama proyek bineka.

Aksi kegiatan dilaksanakan melalui beberapa tahap. Tahap pertama, penguasaan konten tentang sistem produksi kerajinan melalui google classroom dengan mentautkan modul dan video untuk dipelajari murid. Untuk mengetahui penguasaan konten murid dilakukan melalui lembar evaluasi penguasaan konten melalui google form. Kegiatan ini melatih kemandirian murid dalam belajar, mendorong kecerdasannya dan bernalar kritis.

Tahap kedua, penyelipan nilai karakter pada pembelajaran melalui cerita. Untuk pembentukan karakter murid dapat dilakukan dengan memberi teladan. Teladan yang diberikan berupa cerita yang disampaikan guru secara langsung di kelas dan melalui “dinding bineka” di padlet. Kegiatan ini mendorong karakter murid dalam berkebinekaan global.

Tahap ketiga, murid membuat proyek mandiri pembuatan produk kerajinan berbasis kearifan lokal. Produk yang dibuat murid sesuai dengan minat dan potensinya. Murid melakukan studi lapangan mandiri, belajar dari praktisi dan mempraktikannya sendiri hingga berhasil membuat produk sesuai kearifan lokal. Terdapat murid yang tertarik membuat seruling, gamelan rindik bambu, kentongan, topi daun kelapa, hiasan daun kelapa, ingka, ketupat, dan masih banyak lagi. Kegiatan ini mampu memaksimalkan potensi setiap murid yang berbeda-beda, menumbuhkan karakter cerdas, kreatif, mandiri, bernalar kritis, kekuatan diri, kemerdekaan belajar dan mendorong pelestarian kearifan lokal.

Tahap keempat, murid perlu juga dibiasakan memanfaatkan teknologi dalam keseharian. Salah satunya untuk memamerkan hasil karyanya. Dibutuhkan kecerdasan dan keberanian untuk menampilkan karya di depan orang lain. Aplikasi yang disepakati dipergunakan adalah padlet. Kegiatan ini mampu menumbuhkan karakter mandiri, berkebinekaan global, menghargai indahnya perbedaan ,menghargai makna baru dari kesuksesan, kekuatan diri, kesempatan yang setara, dan kemerdekaan belajar.

Tahap kelima, pentas bineka pamer karya di kelas dan penilaian karya oleh warga kelas. Produk yang dihasilkan murid selanjutnya dipamerkan di kelas. Murid mempromosikan produknya di kelas. Mereka menjelaskan produk yang dihasilkan. Murid lain memberikan masukan dan penilaian terhadap karya temannya. Ini mengasah karakter menghargai keberagaman kelompok, mengenal dan menghargai budaya orang lain, berakhlak mulia dan bergotong royong.

PELAJARAN

Tidak disangka keseluruhan tahapan kegiatan proyek bineka ini, telah mampu memaksimalkan potensi setiap murid yang berbeda-beda, mampu menumbuhkan karakter kebinekaan global dan juga karakter cerdas, kreatif, mandiri, bernalar kritis, bergotong royong, berakhlak mulia dan mendorong pelestarian kearifan lokal. Permasalahan yang awalnya terjadi di kelas dapat diatasi. Murid mampu menghargai keberagaman kelompok yang ada dan keberagaman budaya masing-masing kelompok. Setiap kegiatan pada umumnya memiliki hambatan. Pada aksi ini, hambatan yang dihadapi adalah beberapa murid tidak terbiasa tampil di depan kelas, dengan dukungan dan dorongan akhirnya berani tampil. Melihat sedikitnya hambatan yang dihadapi pada aksi ini, maka inovasi pembelajaran ini dalam membangun cerdas berkarakter dapat diterapkan dalam pembelajaran selanjutnya dan dalam mata pelajaran lain. Untuk akomodasi kearifan lokal dapat berlanjut dan dapat diterapkan dalam pembelajaran lain yang memiliki karakteristik tujuan yang sama.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top