PROJECT BASED LEARNING WITH JOZZKLIN
Sebagai implementasi MERDEKA BELAJAR Kegiatan pembelajaran di kelas IV melalui (KI -4) yaitu pembelajaran dengan menerapkan profil pelajar PANCASILA melalui metode Project Based Learning dengan tema “KEWIRAUSAHAAN”. Siswa – siswi dengan penuh semangat membuat produk berupa sabun cuci piring yang berlabelkan JOZZKLIN, kegiatan diikuti oleh 2 kelompok laki-laki dan perempuan yang akan mempersiapkan kegiatan berbasis projek. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 3 hari yaitu pada tanggal 5-7 Mei 2022 oleh KELOMPOK PEREMPUAN, serta kegiatan dilakukan berdasarkan sintaks Project Based Learning (PjBL). Kegiatan projek TEMA 9 Subtema 2 ini memadukan 6 mata pelajaran sebagai bahan kegiatan berbasis projek, diantaranya : Bahasa Indonesia, SBdP, Matematika, PPKn, IPA, dan IPS. Kegiatan projek kali ini adalah diawali dengan berliterasi digital mengenai projek yang akan dilaksanakan siswa, untuk platform digital yang digunakan adalah menggunakan kelas digital berbasis website yaitu Google Sites. Lalu peserta didik mempraktikkan secara langsung membuat sabun cuci piring JOZZKLIN sesuai dengan langkah-langkah yang telah dibaca saat berliterasi.
Kegiatan awal dimulai pencampuran bahan – bahan yang telah disediakan oleh guru sebagai fasilitator projek, seperti bahan surfaktan 1 dan 2, garam dapur, air, extra formula. Setelah bahan semua tercampur, lalu mengaduknya hingga homogen. Setelah campuran sudah merata tinggal pindahkan cairan tersebut ke dalam wadah besar dan diamkan selama semalaman sampai busa yang dihasilkan perlahan hilang. Proses terakhir adalah bagian pengemasan cairan ke dalam wadah kemasan dengan hati-hati agar tampilan produk rapi, dan diakhiri dengan membuat poster promo online menggunakan platform website canva.com.
Kegiatan berjalan dengan lancar dan sukses, seluruh peserta didik aktif mengikuti proses pembelajaran sampai dengan selesai, hingga puncaknya adalah saatnya memamerkan hasil karya produk melalui PERAYAAN HASIL BELAJAR PROJEK. Dalam kegiatan tersebut hasil kreasi produk mereka dipamerkan sekaligus dipasarkan/dijual kepada masyarakat umum. Ekspresi wajah peserta didik saat menjual hasil kreasinya sangat bergembira karena apa yang telah mereka lakukan selama kegiatan projek membuahkan hasil yaitu mendapatkan pundi – pundi rupiah dari hasil penjualan produk. Total dari produk yang dihasilkan sebanyak 60 botol, yang rata – rata keuntungan setiap botolnya adalah 2000an, sehingga total keseluruhan keuntungan bersih yang diperoleh oleh peserta didik satu kelompoknya adalah 120 ribuan. Dan dikalikan 2 kelompok jadi total keuntungan kedua kelompok sebesar 240 ribu.
Esensi dari kegiatan projek ini bukan semata – mata mendapatkan keuntungan, akan tetapi melatih kerja sama antaranggota kelompoknya sehingga terjalin komunikasi yang baik, interaksi yang baik, toleransi yang terjalin indah dalam memecahkan sebuah masalah. Peran guru disini sangatlah penting sebagai fasilitator dan observer karena dengan melakukan observasi maka seorang pendidik akan mengetahui lebih detail karakteristik setiap peserta didik dalam hal menyelesaikan tugas yang diberikan.