Latar Belakang
Tahukah bapak-ibu Apa konsekuensi yang akan terjadi dari keragaman murid-murid yang ada di kelas kita? bagaimana sebaiknya kita mengelola kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar murid murid kita. pertanyaan ini sejak lama ada dibenak saya namun saya baru menyadari betapa pentingnya mengetahui latar belakang murid, Bagaimana pembelajaran murid-murid sebelumnya serta Bagaimana perkembangan keterampilan mereka.
Sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia maupun anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai pendidik tentu kita menyadari bahwa setiap ada anak memiliki keunikan masing-masing tugas kita sebagai guru adalah menyediakan lingkungan belajar yang seefisien mungkin sehingga Setiap anak dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal sesuai dengan kodratnya serta memastikan bahwa dalam prosesnya anak-anak merasa selamat dan bahagia.
Setiap murid yang duduk di kelas kita adalah individu yang unik. Mereka memiliki beragam kebutuhan belajar yang harus dipenuhi oleh seorang guru agar tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Kelas saya misalnya, yang terdiri dari 29 anak dengan berbagai keragaman di dalamnya. Mulai dari budaya, suku, dan agama mengingat sekolah kami terletak di daerah transmigrasi. Selain itu keberagaman yang paling nampak adalah pada minat dan bakat murid pada kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan di sekolah. Hal tersebut menjadi dasar dari praktik praktik pembelajaran yang saya lakukan di kelas serta di sekolah dan menjadi acuan saya untuk mengevaluasi praktik pembelajaran yang telah saya lakukan.
Jika selama ini saya melakukan pembelajaran secara konvensional, menetapkan standar ketuntasan, memaksakan murid mencapai nilai maksimal tanpa menyadari bahwa kebutuhan belajar mereka berbeda satu sama lain. Kebutuhan belajar yang dimaksud bisa saja berupa kesiapan belajar murid, minat dan bakat murid, serta gaya belajar mereka yang kinestetik, audio atau visual. Berdasarkan kebutuhan tersebut maka sangat wajiblah kita sebagai seorang pendidik untuk memfasilitasi kebutuhan belajar murid agar mereka dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Tantangan
Beragamnya kebutuhan murid di tiap kelas menjadi tantangan tersendiri bagi seorang guru dalam melakukan inovasi serta praktik-praktik baik yang dapat memfasilitasi murid untuk memenuhi kebutuhan belajarnya. Itu perlunya guru untuk mengidentifikasi sejak dini kebutuhan kebutuhan belajar murid agar guru dapat memetakan kesiapan bakat minat serta gaya belajar murid sehingga guru dapat menggunakan data tersebut untuk melakukan praktik praktik baik di dalam kelas. Berkolaborasi dengan rekan sejawat serta semua unsur dalam mengidentifikasi kebutuhan belajar murid sangatlah membantu. Kita bisa menanyakan kepada guru sebelumnya mengobservasi melalui kegiatan sehari-harinya atau sekedar diskusi dengan keluarga terdekatnya. Semua pihak jika dilibatkan dalam menjawab tantangan tersebut, maka akan membantu guru melakukan praktik baik di kelas.
Aksi
Dengan melihat betapa luasnya keberagaman murid-murid kita maka kita sebagai guru hendaknya berpikir cara atau strategi yang dapat kita lakukan untuk menyediakan layanan pendidikan yang memungkinkan semua murid murid kita mempunyai kesempatan dan pilihan mengakses apa yang akan kita ajarkan secara efektif dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Satu hal yang saya yakini adalah tugas kita yakni melayani murid-murid dengan segala keberagaman tersebut serta menyediakan lingkungan dan pengalaman belajar terbaik bagi mereka.
Atas dasar keberagaman murid tersebutlah maka saya kemudian mewajibkan diri untuk melakukan praktik-praktik pembelajaran diferensiasi sebagai bentuk memfasilitasi murid dalam memenuhi kebutuhan belajarnya. Salah satu cara yang saya gunakan adalah “Produk Lansia” (Produk Pembelajaran Diferensiasi) dengan menggunakan strategi ABCD-LP atau singkatan dari Aku Baca, Catat, Dengar, Lihat, dan Presentasikan.
Hal yang akan saya lakukan sebelum melakukan pembelajaran yakni
- Menetapkan tujuan pembelajaran serta Menyiapkan bahan ajar yang akan saya gunakan pada hari pembelajaran di kelas. contoh pada ada video yang telah saya buat, Pada materi gangguan sistem pencernaan dan iklan pada pelajaran tema 3 subtema 1 kelas 5 SD. untuk kebutuhan bakat dan minat Saya telah memetakan sesuai dengan pilihan kegiatan ekstrakurikuler yang telah mereka pilih.
- Selanjutnya untuk kesiapan belajar siswa saya membuat kuis sehari sebelumnya menggunakan aplikasi kahoot sebagai aplikasi assessment yang interaktif dan menyenangkan bagi murid.
- Awal pembelajaran selalu dimulai dengan memandu siswa berdoa sesuai dengan keyakinan, melakukan es breaking sebagai bentuk semangat yang diberikan kepada murid, serta melakukan apersepsi atau merefleksi pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya.
- setelah menyampaikan tujuan pembelajaran selanjutnya murid-murid diberikan asesmen untuk mengetahui sejauh mana kesiapan murid belajar pada materi selanjutnya yaitu tentang gangguan sistem pencernaan dan iklan.
- Murid-murid sangat antusias bahkan meminta soal tambahan karena mereka merasa seperti bermain game Padahal di dalamnya terdapat materi materi pembelajaran yang secara tidak langsung anak-anak belajar melalui kuis tersebut. Saya lebih sering menggunakan kuis berbasis online karena di sekolah sudah dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai. sehingga saya sebagai guru dan teman-teman lainnya tentu akan tertantang untuk menyiapkan berbagai bentuk-bentuk asesmen yang interaktif bagi murid.
- Setiap pembelajaran di kelas saya selalu membuat kelompok-kelompok kecil sama halnya dengan pembelajaran saya pada kali ini. pengelompokan dilakukan berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan di awal pembelajaran.
- Setiap pembelajaran di kelas saya selalu membuat kelompok-kelompok kecil sama halnya dengan pembelajaran saya pada kali ini. pengelompokan dilakukan berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan di awal pembelajaran.
- Pada awalnya saya akan memberikan atau memaparkan materi secara klasikal kepada seluruh siswa dengan menampilkan diagram, video terkait iklan, poster dan beberapa buku bacaan. hal ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan siswa terkait gaya belajar berupa kinestetik atau visual atau audio visual.
- Pemberian tugasnya sama yaitu peserta didik menggali informasi terkait gangguan pencernaan melalui berbagai sumber yang telah disiapkan kemudian hasil akhir adalah mempresentasikan dalam bentuk iklan baik cetak maupun elektronik.
- Murid yang senang menggambar tentu akan memilih membuat poster, sedangkan murid-murid yangsuka dengan gaya belajar kinestetik akan membuat iklan elektronik dengan memperagakan iklan gangguan pencernaan yang sudah mereka pilih. Kebebasan murid dalam kelompok untuk memilih bentuk tugas yang akan mereka lakukan adalah bentuk Merdeka belajar yang berpusat pada murid. Sedangkan bahan ajar yang disiapkan dengan berbagai bentuk merupakan praktik baik pembelajaran diferensiasi berbasis konten.
- Dalam proses diskusi dan kerja kelompok, saya tentu akan selalu memberikan bantuan kepada murid-murid yang masih kurang memahami tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Sedangkan untuk murid-murid yang sudah paham, diberikan tantangan tersendiri sesuai dengan kebutuhan belajar yang mereka miliki.
Langkah-langkah yang telah dilakukan di atas merupakan bentuk implementasi dari strategi ABCD-LP dimana murid akan membaca lalu mempresentasika. Adapun murid yang melihat lalu mempresentasikan dan adapula murid-murid yang hanya dengan mendengar mampu mempresentasikan. Sehingga strategi yang saya lakukan sangat membantu murid murid dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Setelah kegiatan prosentase saya kemudian melakukan refleksi terhadap hasil belajar pada hari itu, Dan melakukan penilaian formatif untuk membantu saya merancang pembelajaran selanjutnya.
Langkah-langkah pembelajaran yang telah saya lakukan seperti contoh di atas merupakan keputusan keputusan yang masuk akal yang dilakukan oleh seorang guru yang berorientasi pada kebutuhan murid. keputusan-keputusan tersebut sangat erat kaitannya dengan kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang jelas. bukan hanya saya sebagai guru yang jelas dengan tujuan tersebut tetapi juga dengan murid-murid saya.
Selain itu pembelajaran diferensiasi juga mengajarkan kita Bagaimana seorang guru mampu merespon kebutuhan belajar murid nya bagaimana kita bisa menyesuaikan rencana pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan murid tersebut. misalnya tadi di berapa kelompok, mereka justru menggunakan lagu sebagai produk dari pembelajaran dan diskusi mereka, karena mereka mungkin tidak mampu untuk membuat poster melainkan membuat iklan dengan cara membuat sebuah lagu.