Awal
Sekolah-sekolah diberi kesempatan untuk mendaftar Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) secara mandiri oleh pemerintah sebagai upaya untuk memberikan pilihan agar untuk memulihkan kondisi pendidikan di Indonesia setelah pandemi. Banyak sekolah binaan saya yang memanfaatkan kesempatan itu. Sekolah-sekolah binaan saya masuk dalam Mandiri Belajar dan Mandiri Berubah.
Permasalahan yang rata-rata dialami adalah ketidaktahuan langkah berikutnya. Sebagai Pengawas pembina, saya menawarkan untuk mendampingi dan menemani proses belajar itu. Mulai saya perkenalkan para guru dengan Platform Merdeka Mengajar (PMM) dengan harapan mereka mau mempelajari materi yang dibutuhkan di sana.
Tantangan
Ternyata, setelah berminggu-minggu saya mengenalkan PMM dan juga membagikan materi mengenai Kurikulum Merdeka, sekolah (Kepala Sekolah dan para guru) masih belum melakukan apa-apa. Alasan utama adalah kesibukan sekolah menjelang pergantian tahun ajaran.
Memang tantangan terbesar adalah bagaimana menyakinkan para guru untuk mengubah mindset, dari terbelenggu menjadi merdeka. Pola pikir sempit ini yang menjadi penyebab utama keengganan guru belajar dan berubah. Oleh karena itu, bagaimana cara agar guru mau mengubah pola pikir itu yang menjadi kepedulian utama saya.
Dari WAG, saya tahu bahkan beberapa Kepala Sekolah tidak tahu langkah apa yang akan mereka ambil setelah mendaftar IKM. Nah, dari sini, saya memikirkan cara terbaik untuk membantu Kepala Sekolah dan para guru agar mereka memiliki kemauan, kemandirian dan terus melakukan refleksi sebagai syarat utama pembelajar.
Aksi
Melihat kenyataan yang terjadi, saya mulai meminta Kepala Sekolah untuk berunding dengan para guru dan menentukan waktu belajar bersama yang disepakati. Dari sini, mulailah para Kepala Sekolah bergerak untuk merundingkan waktu yang tepat.
Bentuk pendampingan dan belajar bersama yang saya lakukan adalah:
Pertama, meminta para guru mengunduh dan memasang Platform Merdeka Mengajar di android mereka sekaligus memperkenalkan fitur-fitur yang ada di dalamnya. Saya meminta para guru untuk mencicipi fitur Pelatihan Mandiri, topik Merdeka Belajar dan Kurikulum. Mereka juga saya minta membuka video inspirasi agar dapat memantik ide-ide pengembangan pembelajaran dan kompetensi.
Kedua, mengenalkan konsep Merdeka Belajar yang terdiri dari Komitmen, Mandiri dan Reflektif. Tidak sekadar konsepnya tapi juga saya minta guru untuk menceritakan apa yang selama ini telah mereka lakukan ketika ada tantangan di kelas dan meminta mereka melakukan refleksi alasan atau akar masalah kejadian tersebut.
Ketiga, mendiskusikan materi Kurikulum Merdeka yang ada di PMM atau laman resmi Kemendikbudristek. Kegiatan ini membuat PS, KS dan guru semakin paham sehingga dapat digunakan sebagai bekal untuk IKM. Saling berdiskusi juga membuka ruang untuk membiasakan guru mendengar, memanusiakan dan menghargai murid.
Keempat, merefleksikan kegiatan belajar bersama dengan menggunakan 4 P (perasaan, pelajaran, penerapan dan perubahan). Dengan harapan setelah proses belajar, para guru mau berkomitmen untuk terus belajar, melakukan perubahan dan terus berefleksi. Dengan membiasakan diri melakukan refleksi, diharapkan guru juga terbiasa melakukan hal itu. Refleksi adalah bagian tidak terpisahkan dari aktivitas guru yang merdeka. Hanya guru merdeka yang mampu membimbing dan menuntun murid merdeka belajar.
Perubahan
Setelah proses belajar, Kepala Sekolah, para guru dan Pengawas, sepakat untuk ada tindak lanjut kegiatan berupa membuat dan atau mengadaptasi 1 Modul Ajar sesuai mata pelajaran yang diampu guru.
Para guru mulai percaya diri untuk berkomitmen belajar, tanpa menunggu perintah. Mereka juga menyatakan dalam refleksi, jika mereka sadar apa yang selama ini dilakukan menghambat proses belajar mereka sendiri. Guru juga mengakui ketergantungan cara belajar yang hanya menunggu diadakan pelatihan. Mereka mulai membaca informasi yang sudah disediakan pemerintah dalam Platform Merdeka Mengajar. Pun demikian dengan Reflektif yang hampir tidak pernah dilakukan. Guru bertekad untuk memulai melakukan refleksi karena menyadari pentingnya proses itu untuk memperbaiki diri. Semoga para guru yang mulai merdeka belajar ini dapat memerdekakan murid juga. Aamiin.
Tetap semangat dan bahagia.