PERCAMENG MERBEL SOLUSI IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA
Tugas pokok pengawas sekolah adalah melaksanakan tugas pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi penyusunan program pengawasan, pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan, penilaian, pembimbingan, dan pelatihan profesional guru/kepala sekolah serta evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan sekolah binaan.
Pengawas dan kurikulum merdeka menjadi sebuah hubungan yang saling mempengaruhi. Implementasi kurikulum merdeka sudah berjalan di sekolah penggerak sejak tahun 2021/2022. Tahun ini di buka bagi sekolah yang ingin menerapkannnya secara mandiri tanpa intervensi langsung dari Kemendikbudristek. Pusat hanya memfasilitasi perangkat yang dibutuhkan dan sekolah bisa belajar dan berlatih secara mandiri. Setelah itu sekolah bisa menentukan apakah mau menerapkan tahun ini atau tahun depan. S
Tiga pilihan impelmentasi kurikulum merdeka jalur mandiri.
Satuan pendidikan menentukan pilihan berdasarkan angket kesiapan implementasi kurikulum merdeka yang mengukur kesiapan guru dan tenaga kependidikan. Tidak ada pilihan yang paling benar, yang ada pilihan yang paling sesuai kesiapan satuan pendidikan. Semakin sesuai maka semakin efektif implementasi kurikulum merdeka.
Pilihan 1 : Mandiri Belajar
Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan.
Pilihan 2 : Mandiri Berubah
Menerapkan kurikulum menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1,4,7 dan 10.
Pilihan 3 : Mandiri Berbagi
Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar di satuan pendidikan PAUD, Kelas1,4,7 dan 10. (
Sebagai pengawas, Saya memiliki keinginan agar semua sekolah binaan Saya menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran 2022/2023. Saya sebagai pengawas pembina selalu memotivasi dan mendampingi kepala sekolah dan guru didalam menyikapi dan menindaklanjuti hal-hal yang baru dalam pendidikan termasuk Implementasi Kurikulum Merdeka. Syukur Alhamdulillah, semua sekolah binaan Saya sebanyak 14 sekolah (13 Sekolah Negeri dan 1 Sekolah SDIT) sudah mendaftar Implementasi Kurikulum Merdeka jalur mandiri.
Kenyataan di lapangan, Saya mendengar banyak cerita dan keluhan dari kepala sekolah dan guru-guru binaan saya mengatakan “bahwa untuk menerapkan Kurikulum Merdeka itu susah, ribet dan sekolah belum siap melaksanakan Implementasi Kurikulum Merdeka”. Susah karena mereka (Kepala sekolah dan guru) belum memahami apa itu Merdeka Belajar dan Kurikulum Merdeka. Ribet karena harus mempelajari dan membuat administrasi baru untuk melaksanakan proses pembelajaran, dan belum siap menerapkan Implementasi Kurikulum Merdeka karena untuk menerapkan kurikulum baru tentu membutuhkan sarana dan prasarana serta biaya. Sedangkan sekolah belum ada memprogramkan di RKT dan menganggarkannya di dalam RKAS /Arkas.
Dengan berbekal ilmu (materi) dari modul-modul yang Saya pelajari dan pengalaman yang Saya dapatkan dari keikutsertaan dalam Pendidikan Penggerak Merdeka Pelajar (PPMB) yang diselenggarakan atas kerja sama Sekolah.mu dengan organisasi profesi Komunitas Pengawas Belajar Nusantara (KPBN). Dari 12 modul yang Saya pelajari mulai dari modul PPMB level 0 dan PPMB level 1,ada 2 modul yang sangat membantu atau menginspirasi Saya untuk mengatasi masalah atau solusi dalam Implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah binaan Saya yaitu Modul PPMB Level 0” Kesepakatan Kelas Merdeka Belajar” dan Modul PPMB Level 1”Percakapan Menggerakkan Merdeka Belajar”. Akhirnya saya bertekad untuk mempratikkannya mengatasi permasalahan yang dihadapi kepala sekolah dan guru-guru binaan saya.
Pertama, saya berkoordinasi melakukan kesepakatan dan melakukan percakapan menggerakkan dengan pengurus KKKS dan pengurus KKG menentukan jadwal dan waktu untuk pelaksanaan kegiatan Nonton Bareng Merdeka Belajar. Dengan kegiatan Nonton Bareng Merdeka Belajar kepala sekolah dan guru-guru mulai memahami tentang konsep Merdeka Belajar dan Miskonsepsi Belajar. Tidak ada guru yang bisa belajar sendirian dan tidak ada guru yang bisa merdeka belajar sendirian. 3 elemen dasar dalam Merdeka Belajar yaitu komitmen pada tujuan, mandiri terhadap cara dan selalu melakukan refleksi.
Kedua, melakukan Sosialisasi tentang Implementasi Kurikulum Merdeka.
Ketiga, melakukan kegiatan Berbagi Praktek Baik Implementasi Kurikulum Merdeka.
Keempat, melaksanakan workshop atau lokakarya Implementasi Kurikulum Merdeka.
Ternyata dengan Percakapan Menggerakkan Merdeka Belajar, kepala sekolah dan guru-guru Saya antusias dan siap menerapkan kurikulum merdeka pada Tahun Ajaran 2022/2023.
Percakapan menggerakkan adalah percakapan yang menggugah emosi, membangun pemahaman bersama dan menginspirasi tindakan untuk melakukan perubahan pendidikan di sekolah.
Konsep Percakapan Menggerakkan
Cita
Perubahan Merdeka Belajar
Cara 5M
- Memanusiakan Hubungan; Praktik percakapan yang berorientasi pada anak, saling mendengarkan dan saling memahami untuk mengembangkan relasi positif.
- Memahami Konsep: Praktik percakapan yang ditandai rasa ingin tahu untuk mendapatkan pemahaman konsep pada beragam konteks.
- Membangun Keberlanjutan: Praktik percakapan yang membicarakan refleksi pengalaman untuk mencapai suatu keberhasilan yang terukur.
- Memilih Tantangan: Praktik percakapan yang menggali pilihan tentangan untuk meningkatkan penguasaan keahlian.
- Memberdayakan Konteks: Praktik percakapan yang membicarakan bergam potensi, kesempatan dan peran di lingkungan sekitar untuk menggerakkan perubahan.
Ciri Percakapan Menggerakkan
Memahami siapa, kemudian apa
Percakapan menggerakkan bukan sekedar pertukaran pesan. Kita bukan berbicara kepada orang lain pada suatu posisi, tapi berbicara bersama orang lain yang mempunyai latar belakang, kebutuhan dan harapan yang penting dipahami. Bukan percakapan antara kepala sekolah dengan guru, tapi percakapan dua manusia dengan segala keunikannya, percakapan yang manusiawi.
Bertanya karena rasa ingin tahu, bukan karena menguji
Percakapan menggerakkan berbeda dengan percakapan antara dosen penguji terhadapa mahasiswa yang tengah diuji. Tidak perlu tekang, karena kita tidak sedang ujian. Rasa ingin tahu yang otentik akan menumbuhkan perasaan terlibat dan menggugah.
Memberi umpan balik, bukan membandingkan atau mengkritik
Percakapan menggerakkan bukan percakapan dalam memilih suatu barang yang akan dibeli. Tidak perlu membandingkan atau mengkritik. Kita tidak bisa mendikte kebenaran. Kebenaran hanya akan ditemukan dari usaha sendiri. Pahami sudut pandang orang yang berbicara, tunjukkan dan ajak melihat dari sudut pandang yang berbeda.
Menyampaikan harapan, bukan menyalahkan
Percakapan menggerakkan jelas bukan terarah pada sikap menyalahkan sebagaimana banyak kita temui dalam percakapan sehari-hari. Percakapan menggerakkan justru menggali, mengungkapkan dan mengklarifikasi berbagai harapan sehingga menemukan harapan yang paling bermakna.
Menceritakan, bukan memberitahu atau menasehati
Percakapan menggerakkan bukan pengumuman pemberitahuan di bandara atau stasiun kereta. Tidak ada orang yang suka dengan orang soktahu yang memamerkan keluasan pengetahuannya. Orang tergerak justru oleh cerita yang penuh makna. Cerita pengalaman pada beragam konteks lebih berdampak pada kesadaran seseorang untuk melakukan perubahan. Sebuah cerita yang bisa melahirkan beragam pelajaran yang berbeda.