Peran Kepala Sekolah Dalam Kurikulum Merdeka

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM KURIKULUM MERDEKA

Ing Ngarso Sung Tulodo artinya nmenjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan. Ing Madyo Mbangun Karso, artinya seseorang ditengah kesibukannya harus juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat. Tut Wuri Handayani, seseorang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang.

(Ki Hajar Dewantara)

Momentum kemerdekaan Republik Indonesia 77 mengingatkan saya, akan semboyan yang sering kita baca atau dengar diatas. Pertanyaan yang mengelitik saya adalah apakah peran itu masih relevan untuk dunia pendidikan saat ini. Dunia  pendidikan Indonesia saat ini sedang gencar-gencarnya menggaungkan tentang kurikulum  baru yaitu kurikulum merdeka. Banyak sekolah yang sudah mulai mempraktekkan kurikulum ini di tahun 2022.

Kesuksesan pelaksanaan kurikulum merdeka ini tidak lepas dari adanya kolaborasi antara kepala sekolah, guru,  peserta didik, wali murid dan masyarakat. Dibuktikan dengan hadirnya keceriaan (kebahagiaan) anak dan kemampuan mereka berkolaborasi menyelesaikan beragam persoalan yang dekat dengan dunia mereka sehari-hari. Harapannya output dari dunia pendidikan adalah hadirnya budaya perilaku positif sehingga SDM yang dihasilkanpun berkualitas dari waktu ke waktu sebagaimana nilai yang terkandung dalam Profil Pelajar Pancasila.

Jika kita mereview kembali ke belakang tentang peran kepala sekolah seperti diatur dalam Permendikbudristek Nomor 40 Tahun 2021 Tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah, Pasal 12 ayat 1. Ada tiga peran pokok yang harus diemban oleh kepala sekolah yaitu:

  1. Melaksanakan tugas pokok manajerial.
  2. Pengembangan kewirausahaan
  3. Supervisi kepada guru dan tenaga kependidikan

Berdasarkan peran pokok ini para kepala sekolah yang merupakan orang nomor satu di sekolah sekaligus pemimpin untuk belajar, merumuskan, dan selanjutnya menerapkan atau mengimplementasikan kurikulum merdeka pada sekolah yang kelola dengan baik. Sehingga dari sini kita bisa melihat bahwa semboyan dari Ki Hajar Dewantara masih relevan untuk di terapkan pada saat ini oleh para pemimpin termasuk kepala sekolah lewat keteladanannya dalam menyikapi perubahan kurikulum ini.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top