Penggunaan Blended Learning Method Dimasa Pandemi

            Dimasa pandemi ini dunia pendidikan perlu beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang ada. Mengingat tidak mudah menerapkan pendidikan lewat pembelajaran di sekolah. Diperlukan sebuah pembaharuan kurikulum yang compatible dengan konteks keadaan yang sedang berlangsung Covid-19. Untuk itu pemerintah mengusulkan sebuah bentuk kurikulum darurat yang sesuai dengan kondisi pandemi dimana kebijakan yang diambil berdasarkan konteks penanganan pandemi Covid-19 di daerah dan sekolah tersebut.

            Begitu juga metode pembelajaran yang digunakan mengacu pada pemberlakuan program pemerintah lewat PPKM disetiap daerah dan saya sebagai seorang guru memilih pembelajaran menggunakan “ Blended Learning Method ”. Kenapa saya menggunakan metode tersebu ? Karena alasan yang pertama di sekolah pada masa pandemi Covid-19 tidak diperbolehkan untuk mengikuti pembelajaran dengan tatap muka, tetapi pada tahun 2021  sekolah kami diizinkan untuk melakukan pembelajaran tatap muka. Walaupun masih terbatas  beberapa kelas akan menggunakan metode ini, karena mengalami kesulitan dalam hal penggunaan waktu, laptop maupum komputer di SMA Negeri 2 Manado. Kami sebagian dari guru-guru yang ada, saya salah satunya sudah menggunakan metode pembelajaran blended ini, digunakan secara bersama-sama baik murid yang belajar di rumah maupun mereka yang belajar tatap muka di sekolah. Alasan kedua sekolah membelakukan penjadwalan tatap muka untuk satu kelas dibagi dalam dua kelompok belajar yakni kelompok A dan kelompok B. Setiap minggu secara bergantian untuk pembelajaran tatap muka, minggu pertama kelompok A tatap muka di sekolah sedangkan kelompok B di rumah dan minggu ke dua kelompok B tatap muka di sekolah sementara kelompok A di rumah. Begitu seterusnya bergantian secara berurutan setiap minggu.

            Penggunaan Blended Learning Method ini salah satu manfaatnya adalah penggunaan waktu menjadi lebih efektif. Dimana saya tidak perlu lagi menyampaikan materi yang sama secara berulang-ulang bagi mereka yang belajar baik di rumah maupun disekolah. Materi dapat disampaikan secara bersamaan tanpa perlu mengulang kembali diwaktu yang berbeda, kecuali hanya untuk me-review kembali materi yang sudah pernah disampaikan. Jika dilakukan secara bergantian, maka kita tentunya memerlukan waktu yang lebih lama kalau pembelajarann itu hanya dilakukan di kelas atau di sekolah dan mereka yang di rumah tidak belajar atau di liburkan. Artinya penerimaan materi tidak maksimal karenna yang belajar di rumah pasti akan mengalami keterlambatan waktu menerima materi. Namun ketika menggunakan blended Learning dimana menggabungkan antara pembelajaran daring dan luring pada waktu yang bersamaan sehingga memaksimalkan pembelajaran. Jadi pembelajaran bersama murid-murid baik luring maupun daring, baik kelompok A maupun kelompok B saya lakukan secara besama-sama. Untuk kelompok yang belajar di rumah kegiatan pembelajaran daring saya lakukan melalui aplkasi Zoom atau Google Meet dengan memanfaatkan media Samsung Tab atau Samsung Galaxi Not 10 dan menggunakan LCD bagi mereka yang belajar di kelas atau di sekolah. Media pembelajaran yang ada ini saya kolaborasikan atau padukan untuk memaksimalkan pembelajaran di samping pemanfaatan waktu agar lebih efektif dan efisien. Samsung Tab yang saya miliki memudahkan saya menjelaskan atau menuliskan rumus-rumus matematis dalam pelajaran fisika dan lain sebagainya, mengingat saya adalah seorang guru fisika harus mampu memilih metode untuk menyampaikan materi-materi pembelajaran yang sarat dengan rumusan-rumusan matematis lewat kelas online. Kemudahan menggunakan Tab dapat mengikuti posisi kita saat menjelaskan atau dapat dibawa kemana-mana menyesuaikan posisi kita disamping itu kita juga dapat mencoret-coret sesuai  penjelasan materi tanpa harus menggunaka spidol atau kapur. Manfaat lain menggunakan aplikasi yang saya sebutkan di atas, proses pembelajarannya dapat direcord atau direkam dan hasil rekamannya dapat dikirimkan kepada murid-murid melalui group wa atau google class room, sehingga murid- murid yang belum memahami atau yang berhalangan hadir dapat mempelajari kembali dari rekaman tersebut sehingga tidak ketinggalan materi.

             Namun perlu disadari sebaik apapun aplikasi atau media yang kita gunakan pasti ada kendalanya. Kendala yang saya hadapi memang ada, seperti murid yang belajar daring dari rumah ketika sementara penyampaian penjelasan materi, tiba-tiba kehabisan kuota, ataupun jaringan internet Wi-Fi kurang baik atau tidak stabil, letak geografis tempat tinggal siswa yang sulit dijangkau oleh jaringan internet. Hal ini sangat mempengaruhi proses pembelajaran dan penyerapan materi.  Kendala lain di sekolah dimana tidak semua guru memiliki Tab sementara fasilitas Tab tersebut tidak tersedia di sekolah. Sebagai seorang tenaga pendidik saya memang prihatin dengan kondisi pandemi ini karena kerinduan murid-murid untuk bisa kembali belajar normal seperti kondisi sebelum pandemi membutuhkan proses yang panjang hingga dunia ini betul-betul dalam kondisi yang bisa dikatakan aman dari bahaya virus Covid-19.

             Melihat efektivitas pelaksasanaan metode inibisa dibilang sangat efektif disamping itu juga metode blended ini merupakan sarana yang menjebatani pembelajaran antara guru dan murid, disatu sisi ini merupakan pilihan yang sesuai dengan situasi dan kondisi diera Covid-19. Oleh sebab itu saya memahami metode blended learning sangat ideal digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi-materi pembelajaran baik untuk kelas daring maupun luring secara bersamaan sehingga pembelajaran di sekolah maupun di rumah bisa berjalan dengan baik. Hal ini sudah terbukti dimana permasalahan pembelajaran dimasa pandemi Covid-19 dapat teratasi dengan baik.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top