AWAL
Tugas dan tanggung jawab utama seorang guru atau pengajar adalah mengelola pengajaran dengan lebih efektif, dinamis, efisien, dan positif yang ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif diantara dua subjek pengajaran, guru sebagai penginisiatif awal dan pengarah serta pembimbing, sedang peserta didik sebagai yang mengalami dan terlibat aktif untuk mendapat perubahan diri dalam pengajaran. Guru yang kreatif senantiasa menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi sehingga meningkatkan minat belajar siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Oleh karena itu, upaya peningkatan minat dan partisipasi belajar dapat diterapkan dalam semua mata pelajaran yang diajarkan kepada peserta didik, tidak terkecuali dalam pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU).
Bagi siswa SMA, PKWU merupakan pelajaran yang masuk dalam mata pelajaran wajib B. Mata pelajaran dalam kategori ini mempunyai kurikulum yang telah ditentukan oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Walaupun begitu, dalam pembelajarannya harus berdasar pada potensi lokal yang ada. Terkait isi kurikulumnya, sebelum akhirnya peserta didik melakukan praktik membuat produk, terlebih dahulu peserta didik mendapatkan beberapa teori yang diperlukan untuk membuat produk tersebut.
TANTANGAN
Berdasarkan pengalaman sebagai guru PKWU, saat proses pembelajaran pada materi teoritis PKWU, peserta didik cenderung pasif. Walaupun telah disajikan video dan slide, peserta didik terlihat hanya sekedar menonton saja. Demikian pula yang terjadi di kelas X IPS 2 SMA Negeri 1 Tolitoli Tahun Pelajaran 2021/2022. Karakteristik peserta didik X IPS 2 adalah cenderung tenang, berbeda dengan karakteristik peserta didik kelas X IPS 1 yang lebih aktif. Sehingga untuk membuat peserta didik di X IPS 2 lebih berminat dan berpartisipasi dalam pembelajaran, diperlukan sebuah tindakan dalam pembelajarannya.
AKSI
Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi dimana minat dan partisipasi belajar siswa rendah yaitu dengan mengorganisasikan kegiatan pembelajaran yang menarik, menyenangkan yang mampu membantu peserta didik dalam mengembangkan pemikirannya, pemahaman dan sikapnya sehingga siswa tertarik dan mampu berpartisipasi secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran karena jika minat dan partisipasi peserta didik tidak ada maka setiap kegiatan pembelajaran tidak akan mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu alternatif pembelajaran yang menarik dan menyenangkan adalah memanfaatkan teknologi yang kekinian agar lebih menarik minat siswa dan berpartisipasi dalam pembelajaran.
Dalam permasalahan pembelajaran PKWU dimana peserta didik kurang berminat dan berpartisipasi dalam pembelajaran, peneliti memilih teknologi yang dapat dimanfaatkan sebagai media yaitu dengan memanfaatkan aplikasi android virtual reality Millelab. Pertimbangannya adalah bahwa teknologi VR adalah teknologi yang sedang booming, sebagian besar siswa memiliki smartphone serta rata-rata siswa tidak menemui kesulitan untuk mendapatkan akses ke jaringan internet dan sekolah telah mempunyai lebih dari 10 buah perangkat VR yang dapat digunakan secara bergantian.
Dari pengamatan dan wawancara tidak formal yang dilakukan peneliti terhadap beberapa orang siswa, smartphone selama ini selain untuk belajar daring, hanya dimanfaatkan untuk chat, nonton video youtube, dan game saja. Pemilihan aplikasi VR Millelab sebagai media pembelajaran karena aplikasi berperan sebagai katalis akan memberikan beberapa dampak positif, diantaranya adalah pengerjaan menjadi lebih efektif, tepat, dan efisien.
Teknologi virtual reality ini atau disebut VR merupakan aplikasi yang menyuguhkan dunia maya seolah-olah nyata. VR adalah teknologi berbasiskan komputer yang mengkombinasikan perangkat khusus input dan output agar pengguna dapat berinteraksi secara mendalam dengan lingkungan maya seolah-olah berada pada dunia nyata. VR di Indonesia masih belum familiar digunakan dalam dunia pendidikan, teknologi VR masih didominasi oleh pengguna smartphone untuk alikasi game saja. Teknologi ini diperkenalkan sebagai alat inovasi untuk memecahkan masalah kompleks, sehingga menghasilkan solusi yang unik,realistis dan praktis bagi siswa.
PERUBAHAN
Setelah dilakukan tindakan kelas menggunakan 3 siklus pada minat dan partisipasi belajar pada mata pelajaran PKWU kelas X semester 2 materi Sistem Pengolahan Makanan Awetan Hewani, maka hasil tindakan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan partisipasi belajar pada indicator: (1) mengerjakan tugas dengan tuntas mencapai 100% ; (2) mengumpulkan tugas tepat waktu mencapai 97,22% ; (3) mengajukan pendapat mencapai 83,33% ; (4) mengajukan pertanyaan mencapai 75% ; (5) menjawab pertanyaan mencapai 100% ; (6) menyimpulkan hasil diskusi mencapai 86,67% dan (7) keterlibatan fisik mencapai 100%. Untuk minat belajar, 87% siswa lebih berminat belajar mengggunakan aplikasi VR Millealab daripada metode konvensional. Sebanyak 64,5% siswa merasa pembelajaran menggunakan VR lebih menarik, 61,3% siswa mengerti hal yang disampaikan di konten VR dan 45,2% siswa merasa lebih mudah mengerti materi pembelajaran apabila disampaikan menggunakan virtual Reality