Saya seorang guru fisika pada sekolah yang berada disebuah pulau yang terletak di provinsi aceh, yaitu kabupaten simeulue tepatnya dikecamatan simeulue tengah desa dihit SMA Negeri 2 simeulue tengah. Saya mulai pengangkatan sejak tanggal 03 maret 2019 , setelah saya mengajar satu semester kemudian isu covid 19 marak diberitakan, sampai proses belajar mengajar di sekolah kami juga berubah statusnya dari tatap muka menjadi belajar di rumah. Hal ini membuat saya merasa sangat bosan untuk beraktivitas dirumah saja, dengan mengirim pembelajaran kepada peserta didik melalui whatsapp lalu dikumpulkan pada waktu tertentu dan saya memeriksa tugas peserta didik saya. Hal ini terus berlajan selama 3 bulan.
Bagi saya menjadi seorang guru menuntut kita guru untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Dikarenakan masa sekarang ini penggunaan android sangatlah membantu untuk kita dapat belajar. Lengah sedikit saja atas perubahan yang terjadi, tersingkirlah kita. Tidak jauh-jauh dengan apa yang dekat dengan kita, whatsapp umpamanya. Beberapa menit, jam, atau hari tidak membuka whatsapp dipastikan tertinggal informasi.
Pengembangan diri adalah upaya untuk meningkatkan profesionalisme diri agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau kebijakan pendidikan nasional serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni. Kegiatan tersebut dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan (diklat) fungsional dan teknis atau melalui kegiatan kolektif guru.
Biasanya dalam hal pengembangan diri guru oleh pihak Dinas Pendidikan sering mengadakan pelatihan pelatihan baik itu didalam daerah maupun diluar daerah. Namun dikarenakan masa pandemic ,maka kegiatan pelatihan ditiadakan untuk membatasi kegiatan diluar sebagai upaya pemutusan mata rantai Virus Corona.
Masalah berikutnya, yakni saya sebagai guru di masa pandemi tidak bisa langsung memantau perkembangan kompetensi peserta didik saya. Baik kompetensi sikap, pengetahuan, maupun kompetensi keterampilan. Dalam pembelajaran daring jika tidak disajikan secara kreatif, kemampuan lisan dan tulis pun sulit diukur apa lagi mengukur dan menilai sikap peserta didik.
Tentu saja ini sangat membuat kebanyakan guru merasa butuh sekali pelatihan untuk pengembangan guru itu sendiri dan khususnya bagi saya. Maka untuk mengisi waktu luang saya dalam masa pandemi saya berusaha untuk dapat belajar mengembangkan potensi diri saya dengan mencari berbagai informasi tentang pelatihan – pelatihan yang dilakukan secara daring dan virtual, atau kegiatan organisasi MGMP dalam webinar dan warkshop, terus berjalan apa yang disebut diklat dan sejenisnya untuk pengembangan potensi Guru. Setelah saya mencari ternyata tidak begitu sulit untuk mengikuti dan mendaftar dalam pengembangan diri guru, karena kebanyakan gratis dan dapat sertifikat, ini semua dapat diikuti oleh semua guru diseluruh pelosok Indonesia.
Setelah saya mendapatkan informasi tentang beberapa pelatihan, webinar dan workshop , saya terus berusaha untuk mendaftarkan diri saya sebagai peserta pelatihan. Selama saya mengikuti pelatihan sangat banyak ilmu yang saya dapatkan untuk pengembangan potensi diri saya. Khususnya bagaimana cara saya dapat mengajar lebih efektif dalam massa pandemi dengan menggunakan internet sehat. Saya juga mendapatkan pelatihan yang memudahakan saya dan peserta didik saya untuk dapat belajar dengan menggunakan aplikasi google classroom. Oleh karena itu, untuk mengurangi kendala pembelajaran dalam daring di masa pandemi, ada beberapa tips yang terkadang saya lakukan adalah sebagai berikut.
- Mengikuti webinar, tujuannya adalah untuk melakukan pengembangan diri dengan cara kreatif dan inovatif. Ingin selalu mengembangkan diri, dengan harapan dapat diaplikasikan dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Guru tidaklah stagnan di tempat, namun guru selalu bergerak mendobrak kebodohan, penerang dan pemandu jalan kesuksesan.
- Saya berusaha untuk tetap mengutamakan keberhasilan pendidikan tetapi juga tidak mengabaikan keselamatan dan kesehatan peserta didik. Pembelajaran di masa pandemi yang saya sajikan tidak mengejar target kurikulum, tetapi lebih mengarah pada pengembangan kecakapan hidup peserta didik.
- Saya melakukan kerjasama orang tua, rekan guru bertujuan agar tujuan pembelajaran yang saya berikan dapat tercapai, dengan adanya dukungan dari orang tua peserta didik maka anak anak akan terkontrol untuk melakukan pembelajaran secara mandiri di rumah.
- Selalu berpikir positif, hal ini sangat saya butuhkan untuk imun, iman, dan aman dari hal-hal yang tidak diinginkan. Serta menumbuh rasa percaya kepada peserta didik saya bahwa apa yang dikerjakan oleh peserta didik itu adalah murni dari hasil kerja kerasnya sendiri.
Dari kegiatan pelatihan yang saya lakuan dan saya terapkan, sangat banyak perubahan yang terjadinya, khususnya pada diri saya sendiri da juga peserta didik saya. Sangat banyak ilmu yang saya dapatkan sehingga memudahkan saya dalam menghadapi masalah yang saya dapatkan selama masa pandemic. Anak peserta didik saya juga sekarang sudah bisa menggunakan google classroom sebagai salah satu media untuk mereka mendapatkan materi dan juga mereka dapat melihat langsung nilai dari tugas yang mereka kumpulkan. Kemudian saya juga mendapatkan berbagai macam ilmu dan juga pengalaman mengajar dari teman teman peserta webinar, pelatihan dan wokshop. Aplikasi LMS google classroom juga telah penulis kuasai sehingga pembelajaran mandiri online bagi siswa-siswa yang saat ini menjalani Pembelajaran Jarak Jauh bisa berlangsung dengan lancar.
Pengembangan diri bagi guru sangat diperlukan bagi guru itu sendiri untuk meningkatkan kinerja guru, sehingga dalam Penilaian Kinerja guru (PK Guru) dapat memberikan hasil yaitu berupa promosi atau kenaikan pangkat. Hasil PK guru dapat dimanfaatkan untuk menyusun profil kinerja guru sebagai input dalam penyusunan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Sangat tidak berlebihan jika penulis berhasil meraih beberapa sertifikat pelatihan melalui training on-line. Baik melalui e-training yang diselenggarakan IGI maupun kegiatan yang diselenggarakan oleh Sekolahmu, e-guru dan banyak lainnya lagi.
Menjadi seorang guru memang tidak ada kata berhenti untuk terus melakukan inovasi dalam pembelajarannya. Karena revolusi industri mengharuskan guru senantiasa berinovasi. Bidang studi yang masih diajarkan dengan pola-pola lama akan membuat suasana kelas mencekam, jauh dari harapan koneksitas ilmu dengan kehidupan. Apalagi pada era pandemi, apa yang bisa dilakukan seorang guru tanpa mempunyai sepenggal ilmu IT ? sehingga membiarkan peserta didik terus dicekam kebosanan karena materi berkutat hanya berupa teks dan peserta didik diharapkan membaca materi yang dibagikan dan kemudian memberikan sekedar tugas se-kenanya dan seadanya.
Inovasi guru bukan hanya untuk kepentingan kompetisi namun harus membentuk skill kreatif bagi peserta didik sebagai bagian dari kompetensi kemampuan berpikir tingkat tinggi. Maka inovasi pembelajaran juga harus menjadi inserting learning process.