Pendampingan Dalam Penyusunan Rpp Merdeka Belajar Sebagai Desain Pembelajaran Di Sekolah Binaan Melalui Workshop

Peraturan Pemerintah No 74 tahun 2008 tentang Guru pasal 54 ayat (8) butir d dinyatakan bahwa “ guru yang diangkat dalam jabatan Pengawas Sekolah Pendidikan melakukan tugas pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan tugas kepengawasan “ . Tugas Kepengawasan yang dimaksud adalah melaksanakan kegiatan kepengawasan akademik dan managerial.

Dalam hal kegiatan Kepengawasan  Akademik salah satu diantaranya membina guru, membimbing dan malaksankan pelatihan profesional guru yang tidak lain kemampuan guru menyusun RPP yang merupakan desain pembelajaran sebelum melaksankan pengajaran dalam proses pembelajaran di kelas. Kegiatan kepengawasan akademik ini pengertiannya tidak lain membantu guru dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran.

Dari hasil pemantauan yang penulis lakukan ketika pelaksanaan pembelajaran banyak guru-guru tidak mempersiapkan terlebih dahulu materi yang akan diajarkan melalui desain pembelajaran yang sudah dipersiapkan dan dirancang sebelumnya sehingga keluasan materi dapat disesuaikan  dengan alokasi waktu yang tersedia.  Untuk itu seorang guru harus mendesain terlebih dahulu pembelajaran yang akan dilakukan agar supaya pembelajaran lebih bermakna, efektif dan efesien sehingga tujuan pembelajaran dapat terpenuhi dan terwujud.

Mendesain pembelajaran sama seperti seorang pendesaain pakaian dimana ketika desainer merancang pakaian klien nya maka desainer tersebut harus menyesuaikan dengan bentuk tubuh dan keinginan dan kondisi kliennya. Desainer dalam hal ini adalah guru sedangkan kliennya adalah murid maka guru tersebut ketika mendesain pembelajaran haruslah sesuai dengan keinginan , profil/kondisi siswa bukan keinginan guru semata.

Berangkat dari konsep diatas  ternyata  ketika penulis melaksanakan pemantauan saat pembelajaran dikelas penulis menemukan ketidak sesuaian hasil desain pembelajaran yang dilakukan guru dan tertuang dalam RPP maka penulispun  menawarkan sebuah kesepakat untuk melakukan pelatihan dalam bentuk workshop untuk membimbing penyusunan desain pembelajaran atau RPP Merdeka Belajar. Ternyata kesepakatan tersebut diterima oleh para guru dan akan ditindaklanjuti oleh Kepala Sekolah dan Wakil kepala Sekolah bidang Kurikulum (Wakakur).

Tujuan workshop ini lakukan adalah untuk mendampingi dan membimbing para guru serta melaksanakan pelatihan sehingga mampu menyusun desain pembelajaran dengan menyesuikan profil karakter  siswa untuk menentukan tujuan dan strategi pembelajaran  yang tertuang dalam   RPP Mederka belajar, sehingga pembelajaran semakin bermakna bagi siswa dan guru itu sendiri kemudian workshop itu sendiri dilaksanakan 2 hari.

Mengingat siswa akan menerima pembelajaran langsung dan tatap muka  maka diharapkan guru lebih adaptif mendesain pembelajaran yang menarik dan bermakna sehingga siswa tertarik dan antusias menerima materi ajar melalui strategi pembelajaran yang di persipakan oleh guru dan tertuang di RPP Merdeka Belajar.

Namun kenyataannya banyak guru-guru lebih suka mendownload RRP dari Internet dan mengcopypaste, sehingga RPP yang dibuat guru tersebut bukan merupakan desai pembelajaran melainkan hanya memenuhi syarat adminstrasi belaka dan pembelajaran itu belangsung tanpa memiliki arti dan makna yang mendalam bagi siswa.

Untuk itu sangat diharapkan kemampuan dari pengawas sekolah itu sendiri dalam melakukan pembinaan dan pemantauan melalui kegiatan kepengawasan akademik untuk kemudian melaksanakan pendampingan melalui pembimbingan dan pelatihan. Kembali kepada sikap guru-guru , apakah para  guru bersedia meluangkan waktu dan pikiran untuk mengikuti workshop yang akan diadakan 2 hari tersebut. Disamping itu pelaksaan workshop itu sendiri berkaitan dengan kemauan para guru untuk mau merespon dan  menerima kesepakatan yang dilakukan yakni mengadakan workshop selama 2 hari tersebut, jika hal ini tidak ada maka mustahil workshop tersebut bisa bejalan lancar. Selain itu tentunya berkaitan dengan kemampuan guru ketika mengikuti workshop itu dalam hal ini dikaitkan dengan kemampuan IT guru karena pelaksaan workshop tersebut menggunakan Laptop.

Workshp yang akan dilakukan selama 2 hari disekolah yang dihadiri oleh kepala sekolah ,wakil kepala sekolah dan para guru. Hari pertama penulis memaparkan pengertian Merdeka Belajar dengan menjelaskan pe kata yakni pengertin Merdeka dikaitkan dengan pendapat Ki Hajar Dewantara dan konsep merdeka dalam pendidikan,  lalu memaparkan pengertian Belajar serta mengaitkan dengan Miskonsepsi Belajar kemudian bersama-sama menyimpulkan  pengertian Merdeka Belajar yang sebenarnya. Selanjutnya memberikan pertanyaan pemantik yakni “Mengapa Merdeka Belajar “ kemudian memaparkan siapa yang dimaksud dengan Pelajar Merdeka Belajar, Guru Merdeka Belajar dengan komponen” nya.

Pada hari kedua dilakukan dengan mengenalkan Kanvas RPP Merdeka Belajar untuk merancang desain pembelajaran agar lebih terarah. Kanvas tersebut ada seperti bawah ini

Proses mendesain belajar bukan proses yang langsung jadi tapi bersifat iterasi artinya dikaji dan diperbaiki berulang-ulang sampai menemukan desain belajar yang komprehensif. Elemen awal bisa jadi direvisi kembali setelah bagian  akhir diselesaikan. Setelah selesai proses desain, isi kanvas dituangkan dalam format silabus atau RPP sebagai tujuan awal dalam mendesain. Dan dimungkinkan untuk membuat sendiri atau memodefikasi format silabus atau RPP yang tersedia.

Selanjut memodifikasi kanvas tersebut ke format RPP  yang selembar sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam Surat Edaran no 14 Tahun 2019, artinya guru tinggal memindahkan apa yang tertuang dalam Kanvas RPP tersebut kedalam format RPP yang tersedia. Demikian strategi workshop yang dilakukan untuk membimbing dan melatih guru mendesain pembelajaran yang tertuang di dalam RPP.

Saat workshop dilaksanakan terlihat antusian guru dengan rasa keingintauan mereka pada hal yang baru yang mereka terima menyangkut pengertian merdeka belajar keterkaitannya dengan miskonsepsi merdeka belajar yang baru mereka ketahui melalui woekshop yang dilakukan penulis disamping itu yang tidak kala menarik buat para guru dengan adanya Kanvas RPP Merdeka belajar yang juga baru mereka ketahui melalui workshop ini membuat mereka makin semangat mengikuti workshop tersebut. Sehingga banyak muncul pertanyaan utnuk memperkuat pemahaman mereka akan hal tersebut,lalu penilus memberikan pemapar menyangkut hal itu dan terlihat wajah-wajah bahagia selesai paparan yang penulis lakukan menunjukkan pemahaman yang mendalam menyangkut desain pembelajaran yang selama ini mereka tidak ketahui.

 Perubahan  yang dapat dilihat oleh penulis dari pelaksanaan workshop tersebut, bahwa guru ketika mengajar mulai menerapkan hasil desain pembelajarannya yang ada di RPP yang dirancang sebelumnya, sehingga pembelajaran itu berjalan dengan kesesuaian antara materi dengan  alokasi waktu yang tersedia dan disesuaikan dengan strategi pembelajaran yang akan dilakun dan bobot asesmen yang akan dikerjakan.

Banyak hal yang terlihat dari pelaksanaan workshop tersebut, dimana penulis mendengar percakapan antar guru kalau mereka merasa pembelajaran dalam kelas ketika PBM berlangsung kelas semakin hidup dan berwarna karena  siswa diikutkan dalam menentukan strategi pembelajaran , dan kelas makin ramai tidak sepi lagi karena adanya tanya jawab serta saling memberi jawaban ketika asesmen dilakukan dimana sebelum kelas sepi karena pembelajaran searah.

Maka penulis dapat menyimpulkan bahwa workshop sangat membantu para guru (pendidk) ketika mendesain pembelajaran dan pengawas sekolah sangat berperan dalam membimbing serta mendampingi guru melalui pelatihan yang dilakukan sehingga guru semakin profesional daalam tugas ketika memberi pelajaran ketika pembelajaran berlangsung dan proses pembelajaran bermakna dan berhasilguna, efesien dan efektif.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top