Pembelajaran Sejarah Pada Era Milenial

Praktik Baik

Pembelajaran Sejarah Pada Era Milenial

Apa yang muncul dalam benak Anda ketika mendengar kata sejarah? Tentu rangkaian peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lampau. pembelajaran Sejarah adalah perpaduan antara aktivitas belajar dan mengajar yang didalamnya mempelajari tentang peristiwa masa lampau yang erat kaitannya dengan masa kini.

Sejarah adalah guru kehidupan. Siapa yang belajar sejarah maka dia akan menjadi bijak. ”Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah perjuangan bangsanya”. Kalimat-kalimat di atas dan sejenisnya sering menjadi buah bibir dalam untaian kalimat pidato di setiap acara resmi. Pemerintah Indonesiapun berusaha menjadikan sejarah sebagai alat pembangunan karakter anak bangsa.

Setiap proses pembelajaran pasti mempunyai tujuan yang akan dicapai, demikian juga pembelajaran sejarah. tujuan pembelajaran sejarah diterapkan agar setiap peserta didik berfikir secara historis dan memahami akan nilai-nilai yang terkandung didalam suatu peristiwa serta menjadikan peristiwa sebagai pelajaran dan pengalaman yang sangat berharga.

Namun dalam dunia pendidikan khususnya di sekolah dan kalangan peserta didik pelajaran sejarah adalah pelajaran yang membosankan, yang menjadi pertanyaan kemudian mengapa pelajaran sejarah sering dipandang peserta didik membosankan? Pertanyaan yang selalu saja terlintas pada pikiran semua peserta didik yang mendapatkan pelajaran tersebut. Tidak dipungkiri, belajar sejarah memang dianggap membosankan, itu karena sejak dahulu kita belajar sejarah dengan cara mengingat nama, tempat, dan tahun kejadian. Itu semua dipelajari dengan menghafal. Gambaran bahwa guru menceritakan tentang peristiwa-peristiwa masa lalu, siswa diminta mendengarkan, mencatat, dan kurang diberi kesempatan terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Sehingga siswa merasa jemu dan tersiksa dalam mengiku tipelajaran tersebut, akibat nya mereka kurang optimal dalam menyerap pengetahuan sejarah secara bermakna sehingga tertanam dalam pikiran mereka bahwa belajar sejarah sangat membosankan.

Pandemi COVID-19 yang telah terjadi telah membawa dampak yang besar bagi seluruh aspek kehidupan masyarakat serta dalam berbagai bidang khususnya dalam bidang pendidikan, yang kemudian membuat peserta didik belajar daring (belajar dari rumah). Masa pandemi COVID-19 telah mengubah praktek pembelajaran secara drastis menjadi pembelajaran yang berbasis kepada kemandirian belajar peserta didik dan pemanfaatan tekonologi informasi menjadi lebih utama, sehingga tidak bisa dipungkiri berbagai dampak yang kemudian terjadi seperti putus sekolah, penurunan capaian belajar, kekerasan pada anak, dan resiko internal lainnya.

Setelah berakhirnya masa Pandemi yang kemudian semua aktivitas disekolah bisa kembali normal namun dampak pandemi yang sudah terjadi yang kemudian membuat penurunan capaian belajar sungguh sangat drastis karena proses pembelajaran yang sudah terjadi di masa pandemi yang menuntut peserta didik untuk menggunakan perangkat gawai, akibatnya ketergantungan dan kebiasan dalam menggunakan teknologi tersebut terus menjadi kebiasaan hingga saat ini. Sehingga peran kita sebagai pendidik yang harus memutar otak memikirkan bagaimana pembelajaran yang seharusnya dilakukan setelah banyaknya dampak negatif yang terjadi selama pembelajaran di masa pandemi yang sudah terjadi, sehingga peran kita sebagai pendidik harus membangkitkan kembali semangat belajar peserta didik khususnya dalam pelajaran sejarah yang dianggap pelajaran yang membosankan.

Setelah pandemi yang terjadi tanpa kita sadari telah memiliki andil dan pengaruh yang besar terhadap perubahan karakter dan tingkah laku khususnya pada pola pikir peserta didik. Adanya perkembangan iptek di dunia pendidikan mengakibatkan munculnya inovasi baru dalam menciptakan media pembelajaran yang mendukung berjalannya proses belajar mengajar di sekolah setelah masa pandemi.

sebagai pendidik di masa sekarang saya harus mampu membuat suasana belajar yang menyenangkan dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik, karena Media sangat membantu pendidik dalam rangka memperjelas teori yang di sampaikan. Memberikan gambaran yang lebih nyata tentang materi yang mungkin tidak bisa dilihat, didengar, dirasa, dicium, atau dialami secara langsung oleh peserta didik. Selain itu dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap peserta didik. Penggunaan metode dan media yang tepat akan membantu peserta didik menjalani proses pembelajaran dan meraih hasil yang lebih maksimal, karena tanpa media pembelajaran, pendidik akan kesulitan menyalurkan pesan yang berupa materi pembelajaran. Pesan yang tidak tersampaikan dengan baik tentu akan mengurangi rangsangan terhadap peserta didik. Padahal tersampaikannya pesan adalah tujuan pembelajaran yang paling utama. Selain itu rangsangan juga dibuat agar peserta didik merasa termotivasi untuk tetap mengikuti proses pembelajaran dengan sungguh-sungguh tanpa merasa dipaksa.

Sebagai pendidik pada Era Milineal sekarang saya harus mampu menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan dan inovatif, pengajar dapat meningkatkan potensi serta aktivitas belajar peserta didik. Dalam pembelajaran sejarah sendiri meskipun secara materi membahas tentang peristiwa yang terjadi pada masa lampau, yang kebanyakan dari peserta didik menganggap bahwa belajar sejarah adalah hal yang sangat tidak menarik untuk dibahas dan sangat membosankan, oleh karena itu sebagai pendidik khususnya dalam mata pelajaran sejarah harus menghilangkan doktrin yang muncul dikalangan peserta didik itu sendiri dengan cara menciptakan media pembelajaran yang menarik, Salah satu bentuk pengembangan media pembelajaran yang saya terapkan adalah media pembelajaran berbentuk audio-visual film pendek di salah satu materi pembelajaran dengan tema Sumpah Pemuda.

Penerapan media pembelajaran berbentuk audio-visual film pendek sudah banyak diterapkan di sekolah-sekolah lain sebelumnya namun hanya sebatas menggunakan video yang diunggah dari youtube yang kemudian ditayangkan atau dipertunjukkan yang kemudian setelah film ditayangkan kembali diadakan diskusi untuk mengetahui isi atau makna dari film tersebut, yang membuat mereka kembali merasa jenuh dan banyak dari mereka yang hanya menjadikan film tersebut sebagai media hiburan saja, sebagai pendidik pada era milineal ini menurut saya metode itu masih kurang efektif dilakukan apalagi dalam mata pelajaran sejarah, sehingga sebagai pendidik saya harus memikirkan cara bagaimana kemudian media pembelajaran ini lebih menarik lagi sehingga peserta didik tidak merasa jenuh, nah cara yang kemudian saya gunakan dengan cara mengembangkan media audio-visual film pendek ini lebih menarik dengan cara melibatkan langsung peserta didik dalam pembuatan film terkait tema sumpah pemuda, dimana perlu kita ketahui bahwa setiap peserta didik mempunyai karakter yang berbeda-beda, oleh karena itu dengan media pembelajaran audio-visual film pendek ini mereka mampu membagi tugas sesuai dengan karakter dan kemampuannya masing-masing sesuai dengan penerapan merdeka belajar.

Dalam media pembelajaran ini langkah awal yang saya lakukan adalah dengan membagi siswa dalam kelas yang berjumlah 36 orang menjadi dua kelompok, setelah itu mereka kemudian membagi tugas sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat masing-masing anggota kelompok, ada yang berperan sebagai penulis naskah, tim kreatif, sutradara, tokoh/pemain dalam film, editor, dan yang lainnya. setiap anggota kelompok mendapat tugas sesuai dengan kemampuan mereka sehingga dalam proses pembuatan film berjalan dengan baik. Langkah selanjutnya yang kemudian mereka lakukan setelah pembagian tugas adalah merumuskan judul sesuai dengan tema yang sudah saya tentukan yaitu “Sumpah pemuda”, langkah selanjutnya setelah menentukan judul adalah mencari lokasi yang tepat untuk pembuatan film, dalam hal ini saya memberikan kebebasan kepada mereka untuk menentukan lokasi yang sesuai dengan tetap memberikan arahan yang sesuai. setelah semua selesai dengan jangka waktu yang sudah disepakati langkah selanjutnya adalah kegiatan inti yaitu melakukan praktek pembuatan film pendek dengan arahan dari guru. selain itu ada banyak pembelajaran yang kemudian mereka lakukan sembari take video seperti misalnya pembuatan naskah film, membuat poster film dan trailer film sampai tahap editing sehingga mereka memiliki tantangan-tantangan untuk berpetualangan menyelesaikan film pendek tersebut. Dalam penerapan media pembelajaran audiovisual film pendek ini peserta didik mampu mengembangkan kreatifitasnya sesuai dengan kemampuan belajarnya masing-masing, dalam penerapan metode pembelajaran ini ada banyak sekali bakat atau kemampuan peserta didik yang lama terpendam yang kemudian mereka salurkan melalui media pembelajaran audio-visual film pendek. setelah semua proses mereka kemudian diwajibkan memanfaatkan sosial media untuk memposting hasil karya mereka sehingga mereka berusaha untuk menampilkan yang terbaik. dan dengan adanya dukungan dari pihak sekolah yang kemudian film terbaik hasil dari karya peserta didik ditampilkan tepat pada Setelah upacara Sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 2021.

Media pembelajaran audio-visual film pendek dengan tema sumpah pemuda yang saya terapkan di SMAN 1 Pinrang kelas XI yang kemudian membuat peserta didik mampu mengembangkan pikiran dan pendapatnya masing-masing, menambah daya ingat dalam pelajaran, mengembangkan daya fantasi peseta didik, mengembangkan minat dan motivasi belajar, memperjelas sesuatu yang bersifat abstrak, dan memberikan gambaran pengalaman yang lebih realistik dan nyata. Selain itu dengan menerapkan media pembelajaran tersebut peserta didik lebih mampu memahami peristiwa sejarah
terbentuknya sumpah pemuda dan bagaimana peran-peran para pemuda yang berperan dalam sumpah pemuda dan bisa memaknai lebih dalam makna dan arti dari sumpah pemuda itu sendiri. Dengan penggunaan metode ini peserta didik mendapatkan pengalaman yag berbeda dalam mengolah materi pembelajaran yang diberikan oleh seorang pendidik daripada harus mendengarkan guru mengajar menggunakan metode ceramah dan diskusi sehingga membuat peserta didik merasa jenuh dan bosan.

Film pendek yang kemudian diterapkan dalam proses pembelajaran sejarah membuat proses belajar mengajar lebih hidup, karena dalam penerapan film pendek ini mengajak peserta didik berpetualangan dan berimajinasi untuk kembali mengingat peristiwa sumpah pemuda yang sudah terjadi yang kemudian dijadikan acuan sebagai pemuda masa kini. Alasan saya sebagai pendidik memilih mengembangkan media film pendek dibandingkan dengan media yang lain karena media ini sangat unik dan film pendek sendiri mempunyai daya tarik tersendiri dibandingkan dengan media yang lain. Film pendek sendiri merupakan media yang dipakai untuk merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu objek atau keadaan yang telah terjadi dimasa lampau yang kemudian dijadikan pembelajaran untuk masa kini, dan masa yang akan datang. Film digunakan untuk mengomunikasikan suatu gagasan, pesan, dan kenyataan dengan segala keunikannya.

Media pembelajaran yang saya terapkan ini ,menurut saya sebagai solusi yang sangat efektif diterapkan kepada peserta didik dimana melalui metode ini respon peserta didik sangat antusias dan sangat semangat sehingga mereka sangat tertarik untuk terus belajar sejarah, sehingga mindset yang pada awalnya sejarah adalah pelajaran yang membosankan setelah bertanya kembali peserta didik berfikir bahwa belajar sejarah sangat menyenangkan dan anti bosan, oleh karena itu sebagai pendidik saya merasa sangat bangga karena menurut saya metode ini sangat berhasil dalam pembelajaran sejarah, selain itu menurut saya mata pelajaran lainpun bisa menerapkan metode seperti ini sebagai solusi untuk menghilangkan kejenuhan peserta didik dalam belajar. Karena pembelajaran yang baik dan berlangsung lancar memerlukan media pembelajaran yang baik dan sesuai dengan kondisi kelas. Namun demikian, kesuksesan pembelajaran sejarah pada era milenial sekarang tergantung pada semua pihak yang terlibat. Kerjasama yang baik antara stakeholder pendidikan yakni kepala sekolah, tenaga pendidik, guru, peserta didik, menjadi faktor penentu agar pembelajaran di era sekarang khususnya mata pelajaran sejarah agar menjadi lebih efektif, menarik, efisisen, menyenangkan, dan anti bosan.

untuk dokumentasi film mulai dari poster film, trailer film dan film pendek silahkan kunjugi

@cexpo.smansa_

@clofsito

@crofsains.smansa

terimah kasih

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top