Pembelajaran Sains Berorientasi Enterpreneurship (Sainspreneur) Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Ipa Untuk Mendidik Survive Generasi Z

PEMBELAJARAN SAINS BERORIENTASI ENTERPRENEURSHIP (SAINSPRENEUR)

DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER IPA  UNTUK MENDIDIK SURVIVE GENERASI Z

Oleh Ai Erfariyah, S.Pd.

Guru SMP Negeri 1 Ciracap

Selama ini mata pelajaran IPA dipandang cukup sulit bagi sebagian besar murid di SMP Negeri 1Ciracap. Sebagian guru IPA di sekolah sering memberikan pembelajaran yang hanya menekankan pada penguatan konsep,keterampilan-keterampilan yang diberikan pun lebih banyak memunculkan kegiatan-kegiatan yang bersifat instruksi saja.

Hasil refleksi yang dilakukan secara mandiri,menyimak kompetensi dari beberapa para lulusan serta melalui diskusi kecil bersama rekan guru yang sama-sama mengajar IPA menggambarkan bahwa siswa generasi saat ini khususnya yang lahir kisaran 1996-2012 (generasi Z) perlu memilki kecakapan-kecakapan hidup untuk mampu bertahan hidup (survive) dalam menghadapi permasalahan global serta mampu bersaing secara ekonomi di masa depan.

Guru IPA merasa ditantang untuk mampu melakukan inovasi pembelajaran yang dapat mengaitkan konsep sains dengan kegiatan-kegiatan pengembangan kecakapan hidup dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di sekolah. Selain menambah keterampilan siswa, kegiatan-kegiatan yang lebih menyeimbangkan penguatan konsep dan praktik diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa pada pelajaran IPA yang selama ini dianggap cukup sulit.

Sebelumnya di SMP Negeri 1 Ciracap sudah ada kegiatan ekstrakurikuler IPA yang bernama KIR. Yang saya ketahui orientasi kegiatannya hanya baru penguatan konsep, pelayanan bimbingan olimpiade IPA dan kegiatan praktikum sederhana.Kegiatan yang dilaksakan pun siswa sedikit berperan dalam hal perencanaan dan program kurang terstruktur.

Pendidikan Indonesia saat ini diarahkan pada pembentukan Profil pelajar Pancasila yaitu pelajar yang tak hanya berprestasi namun unggul dalam iman dan akhlak sehingga siap menjadi generasi bangsa yang baik dan berkualitas. Karakter yang diharapkan muncul pada siswa saat ini adalah berakhlak mulia, kreatif, mandiri, mampu bergotong royong, berkebinekaan global dan bernalar kritis.

Guru tentu memiliki peran untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila diatas melalui nilai dan perannya. Sebagai Guru Penggerak perlu memiliki nilai-nilai mandiri, reflektif, inovatif, kolaboratif dan berpihak pada murid. Dengan nilai yang dimiliki tersebut seorang guru akan dapat menuntun perkembangan potensi siswa sesuai kodrat yang dimilikinya sesuai dengan tujuan Pendidikan menurut KI Hajar Dewantara.”Pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya”.

Yang harus dipikirkan selanjutnya adalah bagaimana rencana inovasi yang akan dilakukan oleh guru dapat melibatkan murid. Murid dapat memegang kendali terhadap proses pembelajarannya dengan cara berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang mempromosikan suara (voice), pilihan (Choice) dan kepemilikan (Ownership).

Berdarakan situasi diatas, perlu dikembangkan suatu komunitas yang didalamnya memuat kegiatan pembelajaran sains yang berkolaborasi dengan kewirausahaan dalam sebuah programEkstrakurikuler IPA berorientasiEnterpreneurship (Sainspreneur).

Diharapkan dengan kegiatan ini siswa yang pada saat ini merupakan Generasi Z memiliki kecakapan hidup dengan tetap mengutamakan prinsip dan hakikat sains untuk mampu menghadapi permasalahan global (Survive).

Langkah-langkah yang dilakukan dalam program ini adalah sebagai berikut :

  • Menggali informasi mengenai konsepenterpreneurhip dan konsep sains yang berpotensialdalam enterprenuership. Kegiatan ini dilakukan dengan alasan agar sebelum mengembangkan gagasan perlu terlebih dahulu mencari informasi terkait konsep enterpreneur yang akan diterapkan serta konsep sains yang seperti apa yang dapat dikaitkan dengan enterpreneur.
  • Mengkaji kurikulum IPA SMP terutama kompetensi Dasar yang terdapat dalam kurikulum SMP kelas 7-9 yang dapat dilakukan projek untuk membuat karya yang memiliki nilai jual.
  • Mencari sumber insprirasi dari praktik baik dan jurnal penelitian.
  • Berdiskusi dengan rekan guru IPA, IPS dan prakarya untuk mendapatkan gambaran capaian kemampuan siswa dalam berkarya dan kemampuan berwirausaha (diharapkan terdapat ssiwa yang memiliki bakat atau kemampuan dalam membuat produk dan beriwirausaha serta kemampuan dalam konsep sains yang cukup).
  • Mendapat dukungan kepala sekolah mengenaigagasan pengembangan ekstrakurikuler KIRmenjadi ekstrakurikuler IPA berorientasientrepreneurship (sains entrepreneurship). Langkah ini dilakukan dengan tujuan mendapat kandukungan serta agar selaras dengan visi misi sekolahuntuk membentuk lulusan yang lebih unggul dan berkualitas.
  • Menjaring peserta didik yang memiliki minat sains dilakukan karena selama Pandemi kegiatan ekstrakurikuler tidak dilakukan sama sekali sehingga ekstrakurikuler KIR yang sebelumnya sudah ada tidak aktif dan tidak memiliki anggota. Alur kegiatannyaadalah sebagai berikut :
    • Melakukan refleksi bersama para murid di kelas mengenai pembelajaran IPA selama ini dan harapan apa yang murid inginkan tentang pembelajaran IPA (promosi kegiatan “suara” dan “pilihan”
    • Melakukan layanan coaching pada siswa yang memiliki prestasi dan kinerja baik dalam pembelajaran IPA dan IPS di kelas
    • Guru melakukan reflkesi mandiri tentang kelebihan dan kekurangan dalam kegiatan pembelajaran dikelas
    • Mengundang dan mengajak para murid untukbergabung dalam komunitas ekstrakurikuler IPAsecara langsung atau tidak langsung melalui mediaposter
    • Kegiatan merancang program dilakukan bersama murid untuk memberi kesempatan ide atau gagasan yang sesuai minat siswa sehingga siswa memiliki rasa kepemilikannya tinggi. rinciannya adalah sebagaiberikut :
  • Mengumpulkan para peserta didik yang mendaftardi satu kelas.
  • Memberi kesempatan semua anggota untuk bersama guru merencanakan kegiatan-kegiatan yang ingin dilakukan, konsep yang ingin dikuasasi dan potensi yang dimilki oleh sekolah dan lingkungan sebagai sumber daya yang memiliki nilai jual, peserta didik diberi kertas untuk mengisi kegiatan apa yang diinginkan (ditempel di depan kelas dan didiskusikan dan disepakati). Kegiatan Mempromosikan “Suara” dan “Pilihan” Siswa.
  • Membuat kesepakatan jadwal rutin kegiatan setiapminggu. Kegiatan mempomosikan “kepemilikan“siswa.
  • Memfasilitasi peserta didik dengan kegiatan kreatif, mandiri, inovatif dan terstruktur sesuai minat dan bakat serta kebutuhan perkembangan dalam menyongsong permasalahan global serta Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang tetap memperhatikan prinsip dan hakikat sains, namun lebih diarahkan pada pembekalan life-long-learning (pendidikan yang mengarahkan pada pembekalan keterampilan dan kecakapan hidup secara berkelanjutan)
  • Melakukan kegiatan pengayaan konsep IPA yangbelum siswa kuasai di kelas, berupa eksplorasi konsep atau praktikum. Siswa belajar mengkomunikasikan hasil pengayaannya dengan cara sesuai minatnya Kegiatan mempomosikan“suara“ siswa. melaksanakan kegiatan yang dapat mengembangkan literasi dasar, literasi sains dan literasi digital.
  • Melakukan kegiatan projek pembuatan karya yang merupakan aplikasi konsep sains dan memiliki daya jual seperti kompos, hidroponik, kebun cabe, kebun jambu merah dan kristal, mencangkok, eco enzim dan produklainnya yang mengutamakan kearifkan lokal dan sumber daya yang ada di sekolah.
  • Siswa belajar berwurausaha melalui kegiatanpenjualan produk atau karya yang bermanfaat bagimasyarakat. kegiatan projek yang sudah dilaksanakan adalah : Pembuatan eco enzym, berkebun hidroponik, menyemai dan menanam cabe rawit membuat kompos dengan dua model yaitu bakkompos manual dan sistem keranjang takakura.

Program NSC Sainsprenuer merupakan program pembelajaran sains yang berorientasi pada enterpreneurship dalam kegiatan ekstrakurikuler IPAdengan tujuan untuk mendidikan survive generasi Z.Program ini memiliki tujuan sebagai berikut :

  1. Ekstrakurikuler IPA berorientasi entrepreneurship memberikan pendidikan karakter untuk mewujudkan Profil pelajar pancasila.
  2. Ekstrakurikuler IPA berorientasi entrepreneurship menjadi wadah untuk mewujudkan literasi sains dan rekayasa dalam pemanfaatan sains untuk menghasilkan karya yang bermanfaat.
  3. Melatih para peserta didik untuk berkomunikasi,bersosialisasi, bermasyarakat dan memimpin.melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara berkolaborasi.
  4. Meningkatkan keingintahuan peserta didik dalam hal sains dan memiliki kemampuan Literasi SainsTek yang tinggi.
  5. Meningkatkan kemampuan adaptif terhadap perubahan lingkungan.
  6. Meningkatkan kecakapan hidup berbasis sains,Kreatif, mandiri dan berjiwa entrepreneur.
  7. Mampu bersaing dalam ajang olimpiade IPA.

Peserta didik yang turut berpartisipasi aktif dalam program dapat merasakan dampak yang positif bagi dirinya. Hal ini berdasarkan hasil wawancarad engan peserta didik dan berdasarkan pengamatan selama kegiatan. Dampak positif tersebut diantaranya adalah :

  1. peserta didik dapat lebih bersyukur pada TuhanYang Maha Esa atas apa yang mereka dapatkan dalam kehidupan, mereka lebih bersemangat untuk sekolah dan mengikuti program yang dijadwalkan sesuai kesepakatan.
  2. peserta didik dapat lebih menghargai dari mana mereka berasal, sebagian besar lahir dari keluarga petani dan lebih menghargai jasa kedua orangtua. Mereka sadar mencari rezeki adalah bukan hal yang mudah dan harus mau bekerja keras.
  3. peserta didik lebih bersemangat dalam mempelajari konsep sains secara kolaborasi walaupun mereka belajar dari hal-hal yang sangat mendasar yang belum didaptkan di kelas, terlebih selama pandemi mereka kurang maksimal dalam belajar.
  4. peserta didik merasa bahagia ketika pertama kali belajar berwirausaha dengan menghasilkan uang selain dapat belajar tambahan tentang sains.

Saya berharap dengan kegiatan seperti ini selain anak-anak dapat meningkatkan pengetahuan dalam konsep IPA namun mereka memiliki karakter yang termuat dalam profil pelajar pancasila.

Tentu saya sangat bahagia ketika apa yang say programkan dapat berdampak besar bagi kehidupannya saat ini maupun masa mendatang.

Dari kelebihan yang saya rasakan saat ini, tentu masih banyak kekurangan, beberapa siswa yang belum konsisten hadir dalam setiap kegiatan. Namun hal ini tidak menjadi hambatan yang berarti.

Kedepannya Saya berharap para siswa anggota komunitas sainspreneur lebih mampu mengkomunikasikan hasil karya nya dalam bentuk yang lebih bermanfaat misalnya ilmu kewirausahaannya dapat lebih matang lagi,kemudian membuat karya tulis ilmiah dalamB ahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, kemudian tentu dapat menggunakan teknologi dalam semua kegiatan yang dijalankan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top