Pembelajaran Karakter Anak Usia Dini Melalui Pengamalan Hadis

Pembelajaran Karakter Anak Usia Dini melalui Pengamalan Hadis

AWAL

Saya adalah seorang guru di PAUD TBS Kudus, sebuah sekolah khusus anak usia dini berbasis agama di Kabupaten Kudus. Di sekolah saya, kurikulum yang digunakan dipadukan antara kurikulum Pendidikan anak usia dini ditambah dengan kurikulum agama. Jadi, selain bermain sambil belajar, siswa saya ajarkan juga untuk menghafal surat-surat pendek dan beberapa hadis. Awalnya, saya ingin menguatkan konten hafalan hadis karena siswa sudah banyak yang hafal surat-surat pendek. Selain itu, harapan saya siswa jadi tidak hanya sekedar hafal tetapi juga bisa tahu dan mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga bisa membentuk karakter aswaja.

TANTANGAN

Untuk menunjukkan penerapan hadis dalam kehidupan sehari-hari, saya menggunakan buku cerita agar siswa lebih mengetahui secara langsung contoh dari penerapannya. Sayangnya, tidak mudah menemukan buku cerita yang sesuai dengan hadis yang akan saya ajarkan kepada siswa. Kadang saya harus mempunyai persiapan cerita yang lebih ekstra agar bisa menyesuaikan dengan konten hadis yang dipelajari. Hal ini tentu sangat menantang bagi saya mengingat karakter anak usia dini yang dinamis. Saya harus berusaha menyusun aktivitas harian yang menyenangkan sehingga mereka tidak mudah bosan dalam belajar.

AKSI

Setelah memikirkan cara terbaik untuk menyampaikan konten hadis kepada siswa, saya Menyusun beberapa Langkah. Pertama, saya fokuskan tujuan pembelajaran mingguan dengan satu konten hadis. Kemudian, rencana pembelajaran mingguan itu saya jabarkan ke dalam aktivitas harian siswa. Kedua, saya persiapkan cerita yang sesuai dengan hadis yang akan saya ajarkan. Tidak lupa saya persiapkan juga beberapa gambar pendukung agar cerita yang saya sampaikan mudah dipahami oleh siswa. Ketiga, saat di kelas, saya menyampaikan materi sambil bercerita. Selain itu, beberapa siswa saya minta melakukan kegiatan sesuai cerita yang saya bacakan.

PERUBAHAN

Perubahan yang saya amati dari siswa saya setelah saya melakukan strategi ini adalah siswa memiliki pembiasaan karakter yang lebih baik. Siswa mampu mempraktikkan konten dari hadis yang saya ajarkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, siswa saya juga lebih mudah dinasihati ketika melakukan aktivitas yang kurang sesuai dengan kesepakatan kelas. Hal ini membuat saya lebih bersemangat lagi dalam menyusun pembelajaran yang bermakna bagi siswa saya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top