Pembelajaran Berdiferensiasi Menggunakan Aplikasi Geogebra

Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal ( common sense ) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Keputusan masuk akal yang dimaksud dalam pembelajaran berdiferensiasi terkait dengan upaya memenuhi kebutuhan murid yang beragam. Berikut ruang lingkup keputusan masuk akal yang dimaksud:

  • Tujuan pembelajaran
  • Bagaimana guru merespon kebutuhan belajar murid
  • Manjemen kelas yang efektif
  • Penilaian berkelanjutan

Seringkali di lapangan guru mengalami miskonsepsi mengenai pembelajaran berdiferensiasi, sehingga menganggap pembelajaran berdiferensiasi adalah sesuatu yang sulit dilakukan.Berikut beberapa miskonsepsi tersebut:

  • Pembelajaran berdiferensiasi artinya guru harus berpindah dari satu murid ke murid lain untuk melayani semua pertanyaan murid
  • Pembelajaran berdiferensiasi adalah mengelompokkan murid pintar dengan yang kurang pintar
  • Pembelajaran berdiferensiasi artinya memberikan soal yang lebih banyak pada murid yang pintar

Sebelum melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi, guru diharapkan telah memetakan kebutuhan murid. Kebutuhan murid dapat dibedakan menggunakan asesmen diagnostik kognitif maupun non kognitif Berikut adalah beberapa kebutuhan murid:

  • Kesiapan belajar murid
  • Minat murid
  • Profil belajar murid

Setelah guru memetakan kebutuhan belajar murid. Guru dapat menerapkan strategi pembelajaran berdiferensiasi. Beberapa strategi pembelajaran berdiferensiasi yang dapat diterapkan antara lain:

  • Diferensiasi Konten. Diferensiasi konten merujuk pada penyajian materi yang beragam sesuai dengan kesiapan belajar dan minat belajar murid.
  • Diferensiasi Proses, berkaitan dengan bagaimana guru menyampaikan materi pembelajaran pada murid yang didasarkan minat dan profil belajarnya
  • Diferensiasi Produk,berkaitan dengan tagihan/produk untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran dengan cara menyenangkan sesuai minat murid

Pada pembelajaran matematika SMA kelas XII, salah satu praktik baik yang penulis lakukan yaitu pembelajaran pada materi kombinatorika berbantu media geogebra. Geogebra digunakan sebagai bagian dari diferensiasi proses, karena selama pembelajaran setiap siswa/kelompok akan berlatih memecahkan masalah kontekstual yang berbeda-beda.

Pembelajaran dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama pada pokok bahasan aturan penjumlahan dan perkalian, Pertemuan kedua dilaksanakan pada pokok bahasan permutasi. Skenario pembelajaran yang dilakukan yaitu sebagai berikut:

  1. Tujuan pembelajaran: Melalui pembelajaran berdiferensiasi yang  terintegrasi pembelajaran sosial emosional siswa secara aktif berdiskusi untuk mengenai aturan pencacahan/kombinatorika sehingga siswa terampil menyelesaikan permasalahan sehari-hari menggunakan konsep aturan penjumlahan dan aturan perkalian serta terbentuk sikap rasa ingin tahu, bertanggung jawab dan berkembangnya kompetensi sosial emosional kesadaran diri  dan keterampilan berelasi dalam diri siswa
  2. Sumber Belajar: Lembar Kerja Siswa di tautan https://www.geogebra.org/m/c8rbw3vh dan https://www.geogebra.org/m/hqdrfpff
  3. Langkah pembelajaran:
  • Siswa membentuk kelompok masing-masing terdiri dari 3-4 orang dengan satu orang menjadi ketua kelompok dan memilih anggota kelompok yang lain. Pemilihan anggota kelompok didasarkan alasan tertentu yang telah dipertimbangkan (kerjasama, kedekatan, siapa yang dianggap bisa berperan banyak, dsb) (KSE: Keterampilan berelasi)
  • Sebelumnya guru telah mempersiapkan dan membagikan sumber belajar dari berbagai sumber mengenai materi yang akan dipelajari LMS. Siswa mempelajari materi materi tersebut (teks, video, dsb) (diferensiasi konten)
  • Setelah mempelajari materi tersebut, guru membagikan e-LKPD berupa latihan soal yang memuat berbagai soal dengan taraf kesulitan yang beragam di tautan yang telah dibagikan. Tingkat kesulitan dibagi dalam: Newbie, Beginner, Pro, Expert, Master, dan Legend. Siswa mengerjakan sesuai dengan kesiapan belajar dan kecepatan belajar masing-masing. Guru memberikan bantuan seperlunya pada kelompok yang membutuhkan bantuan guru. (diferensiasi proses)
  • Untuk setiap tingkat kesulitan, perwakilan siswa mempresentasikan hasil diskusinya menggunakan cara masing-masing, bisa menggunakan papan tulis, power point, maupun cara lainnya.
  • Guru mengharuskan kelompok lain untuk memberikan umpan balik positif dan tanggapan/sanggahan atau pertanyaan atas presentasi kelompok lain. Siswa diharuskan saling menanggapi dengan cara yang baik dan santun. (KSE: Keterampilan berelasi)
  • Siswa diizinkan mengumpulkan hasil diskusinya berupa jawaban dan cara pengerjaannya dalam format/bentuk yang mereka inginkan ( (power point, dokumen, tulisan tangan, dll) (diferensiasi produk)
  • Guru bersama-sama siswa menyimpulkan pembelajaran pada pertemuan tersebut
  • Guru bersama-sama siswa mengambil pelajaran atas materi yang telah dipelajari yang menemukan keterkaitan materi dengan kehidupan sehari-hari dan nilai keislaman “Wahai manusia, sungguh Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa” (QS Al Hujurat 13)

Melalui pembelajaran berdiferesiasi ini, setiap siswa memperoleh pengalama belajar yang berbeda sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing. Siswa merasa senang dan antusias dalam mengikuti pembelajaran.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top