Menyiapkan pembelajaran dan pengalaman belajar di tengah proses pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi merupakan suatu tantangan tersendiri. Menyadari bahwa proses belajar akan banyak melibatkan keluarga di rumah maka apa-apa yang dipersiapkan juga perlu mempertimbangkan keberagaman keluarga setiap siswa. Pun ketika menyiapkan pembelajaran Matematika kelas 2 mengenai materi uang. Kegiatan yang biasanya dilakukan saat sebelum pandemi menjadi kurang memungkinkan untuk dilakukan.
Sebelum pandemi untuk materi uang tersebut saya biasanya menghadirkan pengalaman belajar dengan melakukan simulasi jual beli di sekolah. Kondisi pandemi membuat saya berpikir mengenai materi uang tersebut. Apa tujuan saya mengajarkan materi uang? Untuk apa anak-anak kelas 2 ini belajar tentang uang? Apakah anak-anak hanya akan mengetahui uang untuk kegiatan jual beli saja? Dalam konteks anak-anak, biasanya dimaknai dengan jajan. Kondisi pandemi mempengaruhi kondisi keluarga, beberapa dari kita ada yang kehilangan orang tersayang, beberapa lainnya kehilangan sumber penghasilan. Anak-anak tentu juga merasakan efek dari pandemi ini. Kondisi pandemi juga membuat anak-anak terus berada di rumah, minim interaksi dengan lingkungan sekitar lalu bagaimana kita sebagai guru bisa membantu menumbuhkan karakter baik walaupun pembelajaran berlangsung jarak jauh.
Mengingat di masa pandemi ini setiap keluarga memiliki tantangannya masing-masing, maka tidak ada salahnya kita lebih banyak menunjukkan sikap peduli dan kasih sayang kepada keluarga dan lingkungan sekitar kita. Berangkat dari pemikiran tersebut maka munculkan proyek peduli dan kasih sayang. Sebuah proyek yang mengintegrasikan materi uang dengan penanaman sikap peduli dan kasih sayang serta penerapan tujuh kebiasaan baik.
Pembelajaran dimulai dari pengenalan mengenai uang, nilai mata uang, dan manfaat adanya uang. Setelah anak-anak mengenal uang, mereka kemudian menentukan suatu proyek pemanfaatan uang dikaitkan dengan sikap peduli dan kasih sayang.
Proyek anak-anak adalah bagaimana mereka bisa memanfaatkan uang untuk menunjukkan sikap peduli dan kasih sayang baik kepada keluarga maupun lingkungan sekitar. Proyek dimulai dari melakukan pengamatana dan menentukan tujuan akhir ( kepada siapa proyek kasih sayang ini akan ditunjukkan dan apa bentuk kasih sayang yang dilakukan) lalu membuat perencanaan bagaimana agar tujuan tersebut tercapai (Anak-anak dan orangtua menyepakati hal apa yang memungkinkan dilakukan dirumah agar terwujudnya proyek kasih sayang tersebut). Anak-anak pun melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan. Kegiatan yang mereka rancang tentunya berbeda satu dengan lainnya menyesuaikan dengan keluarga masing-masing. Diakhir, anak-anak merefleksikan apakah tujuannya sudah tercapai atau belum, apa yang menjadi tantangan, apa yang membuat berhasil, dan bagaimana perasaannya menjalankan proyek tersebut
Melalui proyek peduli dan kasih sayang, anak-anak tidak hanya mendapatkan pengetahuan tentang pecahan mata uang, kesetaraan mata uang dan mengurutkan mata uang namun mereka mendapatkan pengalaman langsung bagaimana mengelola uang. Anak-anak dapat menuliskan neraca sederhana penggunaan uang, belajar meraih tujuan yang sudah ditetapkan diawal, belajar konsisten, berusaha bagaimana mendapatkan uang, dan menggunakan uang itu sendiri untuk kebaikan. Ragam emosi pun muncul dari hasil refleksi anak. Sebagian besar anak merasa senang bisa belajar uang sambil berbagi dan bangga tujuannya bisa tercapai.