Pemanfaatan Video dan Poster untuk Pembelajaran Topik Pembelahan Sel secara Mitosis dan Meiosis
Materi mitosis dan meiosis merupakan materi kelas IX semester ganjil. Materi ini masuk pada bab sistem reproduksi manusia. Materi mitosis dan meiosis adalah materi awal di semester ganjil. Materi ini sebenarnya menarik untuk murid namun cukup sulit dipahami oleh murid. Materi ini juga merupakan materi prasyarat untuk materi selanjutnya seperti pembelahan sel tubuh pada janin, pembelahan sel kelamin jantan (spermatogenesis) dan pembelahan sel kelamin wanita (oogenesis). Sebagian besar murid mengalami kesulitan untuk memahami materi ini. Hal tersebut karena konsep materi mitosis dan meiosis bersifat abstrak dan jauh dari kehidupan murid sehari-hari. Saya pernah mengamati , setiap pembelajaran IPA yang sulit, murid cenderung untuk mengantuk. Kemudian suatu saat saya bertanya kepada beberapa murid dan jawaban mereka memiliki kesamaan yaitu mereka mengantuk karena cenderung bosan pada pelajaran IPA. Kemudian saya tanya mereka kenapa bosan, padahal IPA itu adalah mata pelajaran yang menarik, dan aktivitasnya pun tidak hanya belajar di kelas.
“ Pak, saya merasa sulit untuk belajar IPA “, kata salah seorang murid saya.
“bosan pak belajar IPA, bikin ngantuk “ kata murid yang lain.
Oleh karena itu saya tarik kesimpulan jika mereka punya anggapan sulit belajar IPA maka mereka akan cenderung bosan. Jika bosan maka mereka akan cenderung mengantuk.
Materi mitosis dan meiosis bersifat abstrak dan mengakibatkan murid saya kesulitan memahami materi ini. Saat pembelajaran berlangsung murid saya cenderung tidak bersemangat dan cuek. Awal pembelajaran saya telah memberi apersepsi dan motivasi terkait pentingnya materi ini bagi mereka. Kemudian, saya tampilkan video tentang pembelahan sel yang saya ambil dari youtube dengan animasi yang menurut saya sangat baik, harapannya murid saya menjadi tertarik. Namun, saat ditampilkan video, sebagian murid saya tidak tertarik dengan alasan video yang ditampilkan berbahasa Inggris meskipun sudah ada terjemahannya.
“ Pak, materinya susah, videonya berbahasa Inggris, saya susah memahaminya, kata salah seorang murid .
Kesulitan murid yang lain adalah banyaknya istilah-istilah baru yang diketahui murid seperti; profase, metafase, telofase, pindah silang, alel, gamet, sitokinesis dan lain-lain. Kesulitan yang lain karena murid saya harus bisa memahami setiap tahapan baik di mitosis dan meiosis. Tahapan-tahapan yang memiliki nama yang mirip namun memiliki perbedaan inilah yang membuat mereka semakin bingung untuk memahaminya. Saya pikir video dengan visual yang bagus lebih menarik untuk murid belajar, ternyata bahasa pengantar juga berpengaruh terhadap motivasi murid saya untuk belajar. Materi yang sulit dan rumit juga menyumbang kesulitan yang dihadapi murid. Tidak memungkinkan guru harus lebih ekstra dan memikirkan strategi pembelajaran apa yang dapat membantu kesulitan-kesulitan yang dihadapi murid saya.
Motivasi belajar murid sangatlah penting dalam pelajaran IPA. Jika murid memiliki motivasi belajar yang baik maka murid akan lebih mudah memahami materi yang disampaikan guru. Namun, jika motivasi murid rendah maka sebaik apapun guru mengajar maka murid akan sulit memahami materi yang diajarkan. Oleh karena itu, kekhawatiran saya sebagai guru jika pada awal bab murid sudah rendah motivasi belajarnya, maka bisa saja untuk materi IPA selanjutnya akan rendah pula. Jika hal demikian tidak segera diatasi dapat berdampak ke hasil belajar murid yang rendah.
Kurang tertariknya murid saya dengan video tersebut, menjadikan saya berpikir ulang agar murid tetap mau belajar dengan video tersebut. Beberapa kesulitan yang dihadapi oleh murid sudah saya kumpulkan. Oleh karena itu, saya perlu mencari akar penyebab masalah yang menimbulkan munculnya kesulitan tersebut. Akar permasalahan tersebut adalah murid-murid saya tidak bisa belajar dengan cepat perlu pembelajaran yang pelan bahkan berulang. Murid-murid saya juga perlu visualisasi yang utuh terkait pembelahan mitosis dan meiosis. Akhirnya, solusi pertama saya putar berulang kali dan saya berikan beberapa pertanyaan-pertanyaan pemantik, agar murid saya yang memiliki pemahaman lebih dapat menyampaikan pendapatnya sambil mengetahui seberapa paham murid dalam setiap fasenya. Selain itu, saya juga berusaha menerjemahkan dengan singkat proses yang terjadi pada setiap fase. Masalah lain pun muncul, yaitu, murid saya kebingungan karena proses meiosis yang sangat panjang mengakibatkan mereka sulit untuk memahaminya. Pelajaran pun usai, saat itu pembahasan melalui diskusi kelas hanya sampai tahapan meiosis 1.
Pada pertemuan selanjutnya, saya buat solusi yang kedua dengan membuatkan poster terkait proses setiap tahapan mitosis dan meiosis secara lengkap. Saat saya tampilkan rasa penasaran murid mulai muncul. Saya mulai ambil kesempatan untuk bertanya materi sebelumnya dan membandingkan dengan gambar poster yang telah saya buat. Poster yang saya buat adalah gambar dari internet yang saya cetak dengan perbesaran kurang lebih delapan kali menggunakan kertas ukuran folio dan saya gunakan menjadi satu. Setelah saya tampilkan gambar motivasi murid saya mulai meningkat. Gambar yang saya tampilkan berguna sekali untuk menampilkan bagaimana perubahan sel setiap fasenya. Selain itu gambar yang digunakan memudahkan murid saya untuk menjelaskan tahapan pada video yang telah diputar. Dengan adanya poster murid saya akan lebih mudah membandingkan perbedaan mitosis dan meiosis secara garis besar.
Setelah saya mengimplementasikan pembelajaran saya, dampaknya positif bagi hasil belajar murid.
“ Awalnya saya tidak tertarik pak, tetapi sekarang lebih mudah dipahami”, Kata salah seorang murid.
akhirnya mulai bersemangat kembali secara perlahan. Keterampilan murid untuk menganalisis pun juga membaik. Hal ini terlihat saat menganalisis dan membuat kesimpulan murid dapat menjelaskan perbedaan setiap fase secara mandiri dengan benar. Masing-masing murid itu unik dan memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Tidak semua murid memiliki ketertarikan dengan video, beragam sumber belajar akan menjadikan alternatif bagi murid untuk memilih sumber belajar yang mana yang membuat murid mudah memahami materi.