Setiap mengisi pelatihan video, pertama kali yang ditanyakan guru menjelang pelatihan antara lain :
“Apa saja alat yang harus saya bawa? Apakah saya harus membawa laptop? Wah saya tidak punya laptop?”
Saya biasanya menjawab, “Cukup bawa handphone saja dan semangat untuk belajar”.
Mungkin Anda yang membaca ini langsung mengernyitkan dahi, dan bertanya hal serupa dengan calon peserta pelatihan tadi “Hah! Handphone, memangnya bisa”. Agar percaya silakan lihat video-video di bawah ini. Video yang dibuat oleh guru Dian hanya menggunakan handphone.
Oleh karena itulah seminggu sebelum pelatihan pembuatan video pembelajaran di Palembang, 4 Agustus 2018, kami (Kampus Guru Cikal dan Inibudi.org) melakukan diskusi bersama calon peserta. Diskusinya dimulai dari pembuatan kelompok, ide skenario pembelajaran yang akan dibuat, hingga media yang digunakan dalam pembuatan video.
Saya menyarankan kepada peserta untuk mengunduh aplikasi Kinemaster di handphonenya masing-masing. Aplikasi tersebutlah yang akan digunakan dalam editing video nanti. Dasar-dasar Kinemaster.
Diskusi di grup Whatsapp calon peserta memudahkan kami dalam memetakan kebutuhan guru dan membuat efektif serta efisien waktu pelatihan. Benar saja, saat pelatihan berlangsung di Singapore Indonesia School peserta lebih terkoordinir. Alat dan bahan untuk keperluan shooting sudah dibawa, dan di setiap handphone peserta sudah terinstal aplikasi Kinemaster.
Pelatihan dimulai dengan membentuk lingkaran besar, kemudian setiap peserta mencari pasangan untuk mengobrol mengenai tujuan mereka mengikuti pelatihan pembuatan video. Dari hasil obrolan tersebut didapatkan kesimpulan bahwa kebanyakan peserta ingin menjadi Guru Zaman Now yang menyampaikan pembelajaran menggunakan video.
“Murid-muridnya sudah canggih, masa’ gurunya ketinggalan” sahut salah satu peserta ketika diminta menyampaikan tujuannya di depan khalayak.
Penyampaian tujuan merupakan salah satu bagian dari kunci merdeka belajar, selain merdeka terhadap cara dan refleksi.
Setelah itu, peserta langsung menuju ke kelompoknya masing-masing yang sudah dibentuk melalui grup Whatsapp. Bu Upik yang merupakan ketua dari Inibudi.org menyampaikan proses pembuatan video pembelajaran, dari pencarian ide, format skenario, hingga teknis dalam pengambilan gambar. Tak lebih dari satu jam, materi tersebut selesai. Peserta langsung mengonsep apa saja yang perlu ditambahkan dari skenario yang sudah dibuat sebelumnya.
Waktu menunjukkan pukul 11.00 WIB, beberapa peserta sudah mulai mengambil gambar. Ada yang mengambil di kelas, ada yang di dekat musala, ada yang naik-naik ke lantai atas mencari lokasi yang sesuai dengan skenario yang dibuatnya.
Ini adalah prinsip kedua dari merdeka belajar yaitu merdeka terhadap cara. Selain bebas menentukan lokasi yang nyaman untuk shooting, peserta juga dibebaskan untuk mengonsep videonya. Ada yang menggunakan role playing, menyanyi, berpuisi, dan ada juga yang menggunakan animasi untuk mengemas pembelajaran dalam video jadi menyenangkan.
Pengambilan gambar selesai pukul 14.00 WIB, dilanjutkan materi editing. Terlihat sangat antusias peserta saat materi ini. Karena mungkin rasa penasaran yang besar dengan aplikasi editing video mobile ini. Hal ini terlihat, setelah pemateri menyampaikan materi tentang dasar-dasar Kinemaster, banyak pertanyaan yang muncul dari peserta.
“Bagaimana cara menaik-turunkan volume?”
“Bagaimana memasukkan video lain di tengah-tengah video yang sudah ada?”
“Bagaimana mengganti background?”
“Berapa ukuran video agar kualitas masih terjaga?”
Akhirnya pelatihan ditutup dengan refleksi oleh peserta.
“Pak saya dari Muara Enim, 4 jam perjalanan dari sini. Saya ingin sekali mengembangkan chanel youtube saya setelah mengikuti pelatihan video ini.” sahut salah satu peserta diskusi.
Jika kita selalu terbatas, maka kapan kita akan menembus batas?