Geografi merupakan mata pelajaran yang dapat disebut susah-susah gampang. Materi didalamnya dapat dibilang cukup kompleks, dimana segala hal yang berkaitan dengan bumi dan makhluk hidup di bahas di dalamnya. Oleh sebab itu guru yang akan berperan dalam mengemas pembelajaran yang menarik dan mudah dimengerti oleh peserta didik.
Sejatinya materi geografi yang begitu kompleks dapat membuat peserta didik lebih mengenal lingkungan sekitarnya bahkan mengenal kondisi geografis negaranya. Karena di dalam materi geografi peserta didik belajar mengenai fenomena geofer yang meliputi litosfer, atmosfer, hidrosfer, antroposfer dan biosfer.
Dari semua materi ini saya mencoba menerapkan berbagai model pembelajaran kepada peserta didik. Hal ini menjadi suatu keharusan mengingat materi yang begitu banyak dan latar belakang peserta didik yang tidak dapat dipukul rata kemampuannya. Sehingga tujuan belajar pun saya buat lebih mudah untuk dicapai.
Permasalahan yang dihapai oleh peserta didik cukup beragam, bukan hanya pada mapel geografi saja melainkan mapel yang lainnya. Tetapi dalam pembelajaran mapel geografi peserta didik lebih kesulitan terhadap materi fisik yang meraka pelajari. Peparan teori di kelas di anggap kurang cukup dalam memenehi kepuasan belajar peserta didik.
Kejadian ini menjadi suatu permasalah yang dimana hal tersebut sangat lumrah terjadi pada genari Z yang tidak dapat dijelaskan secara teori, tetapi harus dengan aksi. Selain itu pengaruh perkembangan teknologi yang begitu pesat membuat semua bentuk sumber belajar dapat mereka perleh namun belum bisa mereka pilah sesuai kebutuhan. Disinilah peran guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran berlaku untuk meluruskan sumber belajar yang benar sesuai kebutuhan.
Dari permasalahan tersebut saya mencoba merubah metode pembelajaran. Metode ceramah yang biasa dipakai dianggap suatu pembelajaran yang membosankan di kelas bagi peserta didik, maka dari itu saya coba menerapkan Outdoor Study. Metode ini tentunya dangat cocok dengan materi geografi yang banyak melibatkan lingkungan sekitar.
Materi yang saya coba dengan metode Outdoor Study adalah tentang litosfer. Peserta didik diajak berkeliling sekolah untuk mengamati kondisi tanah di lingkungan sekolah. Mereka mencoba menerapkan dan mencocokan teori yang dipelajari dengan kondisi lingkungan di sekitar. Contoh kecil mereka mulai mengambil tanah untuk melihat tekstur tanah, struktur tanah, warna tanah, dan kemudian mereka cocokan dengan teori yang telaah dipelajari. Kemudian mereka cari manfaat dari tanah bagi kehidupan. Tidak sampai disana saja, peserta didik kemudian mengamati proyek jalan tol yang kebutulan terlihat di sekolah kami. Mereka coba menganalisis apa dampak yang ditimbulkan dari proyek tersebut, sampai akhirnya mereka menemukan jawaban dari apa yang mereka lihat.
Di akhir sesi kita kembali ke kelas untuk kemudian mereka persentasikan secara kelompok apa yang meraka dapat dari apa yang mereka lihat. Dari metode ini cukup terlihat perubahan dimana peserta didik lebih paham akan materi apabila kita kaitkan dengan kehidupan sehari-hari.