AWAL : Saya Guru Kelas 1B di Sekolah SD Negeri 02 Kotapinang, dengan Jumlah siswa 25 orang. Tingkah laku murid saya ternyata berbeda-beda Sifat dan Prilakunya. Tujuan saya adalah untuk mencerdaskan anak bangsa terutama bagi murid saya yang berada di sekolah SD Negeri 02 Kotapinang yang belum bisa Calistung ( membaca,menulis dan berhitung).
TANTANGAN : Namun, rencana itu ternyata tak berjalan seperti yang saya inginkan hingga akhirnya murid saya susah untuk diberi arahan dan bimbingan yang saya perhatikan. Murid hanya bersikap pasif dan tak banyak membuat keributan. Bahkan ada beberapa murid yang diam dan tunduk saja selama saya berbicara langsung di depan kelas.
AKSI : Akhirnya, saya pun mencoba mengidentifikasi masalahnya. Saya mengajak bicara murid-murid satu persatu. Akhirnya, saya pun menemukan faktornya : mereka ternyata takut dengan saya, bagaimana bisa mereka tak memperdulikan saya di dalam kelas. Melihat saya dan menatap wajah saya pun mereka takut, tidak mau melihat saya. Sejak itu, sebelum saya masuk kelas wajah saya, saya buat tersenyum manis melihat dan berbicara dengan mereka. Perlahan saya sudah mereka senangi dan sedikit mengerti apa yang saya ucapkan kepada mereka dengan suara lembut dan tatapan mata yang tidak membuat mereka takut lagi.
PEMBELAJARAN : Dengan wajah yang tersenyum manis terhadap mereka, ternyata mereka lebih baik mengenal saya untuk masuk mengajar di kelas 1B tersebut. Setelah mencoba dengan metode pendekatan dengan murid , maka saya menjadi lebih memahami apa yg mereka inginkan.
Mereka ingin guru nya tidak galak dan selalu sabar, sehingga para murid dapat belajar dengan nyaman dan mudah memahami pembelajarannya. Belajar tidak lagi menakutkan bagi murid namun akan menjadi kebutuhan dan selalu semangat dengan kesabaran dari guru pembimbingnya.