Murid Smk Di Sumsel Ini Punya Mini Bank, Warga Sekolah Bisa Simpan-Pinjam

Titik Rusyanti, guru Produktif Akuntansi SMK N 1 Belitang III, Sumatera Selatan, punya strategi berbeda untuk mempersiapkan murid-muridnya siap bekerja. Dia bersama guru akuntansi lain di sekolahnya membentuk Mini Bank Cendekia (MBC) yang kemudian dikelola oleh murid-muridnya.

Sebelumnya, Titik sempat bingung bagaimana agar murid tidak hanya belajar teori ketika di sekolah, namun juga mempraktikkannya. Hingga kemudian pada tahun 2011 tercetuslah ide untuk bekerjasama dengan bank daerah setempat untuk membentuk MBC. MBC adalah mini bank yang dapat dikelola oleh murid namun mendapat pendampingan oleh bank daerah.

Teknisnya, setiap pagi, dari Senin sampai Sabtu, murid yang tergabung menjadi petugas MBC akan berkeliling ke tiga puluh kelas. Mereka mempersilakan setiap murid yang ingin menabung untuk setor. Setelahnya tim tersebut akan membuat pembukuannya. Hasilnya disetor ke bank daerah.

Beberapa waktu lalu, akhirnya MBC secara mandiri dikelola mandiri oleh sekolah agar murid lebih punya peran besar. MBC saat ini berkolaborasi dengan koperasi sekolah.

“Setelah beberapa waktu, setelah refleksi, kami memutuskan untuk lebih mandiri dan berkolaborasi dengan koperasi sekolah. Hasilnya, kemarin baru saja dibangun Kantin Sehat dari dana koperasi,” ungkap Titik, saat ditemui pada Selasa (15/11/2022).

Setiap keuntungan yang didapat dari hasil Kantin Sehat tersebut akan masuk ke kas koperasi. Hal ini semakin membuat MBC dan koperasi sekolah semakin berdaya.

Layaknya lembaga keuangan pada umumnya, murid juga dapat meminjam dana koperasi jika ingin membuat usaha. Terlebih sejak beberapa waktu lalu, pemerintah setempat mendorong sekolah agar mendampingi murid yang ingin berwirausaha. Adanya koperasi ini dapat membantu murid yang ingin memulai namun terkendala biaya.

Untuk murid pengelola MBC, Titik menjelaskan, mereka mendapatkan banyak pembelajaran baru, diantaranya bahkan tidak didapatkan dengan hanya belajar di kelas.

“Seperti rasa percaya diri dan komunikasi. Selain itu murid juga dapat penguatan materi pembukuan sederhana karena langsung mempraktikkannya,” ungkap guru yang saat ini menjadi peserta Wardah Inspiring Teacher 2022 itu.

Titik mengungkapkan, untuk guru akuntansi yang juga ingin muridnya mendapat pembelajaran bermakna, membentuk bank seperti MBC adalah ide yang bagus. Awalnya sekolah bisa bekerjasama terlebih dahulu dengan bank formal agar bisa belajar administrasinya.

“Setelahnya bisa mengerahkan SDM yang mandiri dari guru dan murid. Saya yakin, sekolah-sekolah lain juga bisa membentuk lembaga keuangan yang meskipun informal namun bisa berdaya dan berdampak seperti MBC dan koperasi di sekolah saya,” tuturnya.

Untuk diketahui, Wardah Inspiring Teacher 2022 (WIT 2022) merupakan program kolaborasi Yayasan Guru Belajar dengan PT Paragon Technology and Innovation. WIT 2022 bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru untuk menjadi pendidik yang merdeka belajar dan semakin menginspirasi. (YMH/MA)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top