Sudah menjadi rahasia umum kalau Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran yang menakutkan dan kurang disukai oleh murid, apalagi ditambah dengan karakter guru yang galak tambah serem lah Bahasa Inggris. Suasana kelas pun seringkali terasa tidak nyaman bagi murid karena diselimuti ketakutan, dan perasaan tidak nyaman bagi guru karena merasa ditakuti (hihihi pengalaman). Oleh karena itu saya berfikir keras untuk merubah suasana tersebut menjadi suasana yang menyenangkan baik bagi murid maupun guru, serta merubah paradigma murid terhadap Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran yang menakutkan. Berdasar pada hal itulah akhirnya saya mencoba memodifikasi pembelajaran dengan menggabungkan antara materi pelajaran dengan kegemaran murid, salah satunya dengan bernyanyi lagu Berbahasa Inggris dan menyesuaikan dengan aktivitas yang digemari murid. Hal ini Saya lakukan karena saya harus bisa memfasilitasi semua murid agar bisa belajar sesuai dengan kodratnya.
Tujuan utama dari kegiatan tersebut adalah, supaya saya sebagai guru bisa membantu proses belajar murid dengan kondisi yang nyaman, sehingga murid bisa menyerap materi pelajaran dengan mudah. Sebagai guru biasa yang ingin berubah tentu saja selalu ada perasaan yang sedikit ragu, atau ada keresahan yang muncul terkait kegiatan yang akan dilaksanakan, salah satu nya hal yang muncul dari diri sendiri yaitu belum bisa mengontrol emosi ketika ada murid yang belum tune in dengan skenario pembelajaran yang sudah saya siapkan. Selain itu juga saya khawatir masih ada murid yang belum memperhatikan. Hari Senin, tanggal 8 Agustus 2022 tibalah waktunya saya melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan untuk pertama kalinya. Beragam respon muncul dari para murid, ada yang antusias dengan kegiatan tersebut, ada yang biasa saja, dan ada yang tetap cuek tidak memperhatikan. Namun sesuai dengan skenario yang sudah saya buat saya harus bisa menahan diri terhadap hal yang tidak sesuai harapan, karena semua butuh proses dan waktu.
Di dalam suatu sekolah yang murid nya banyak, sudah barang tentu dihuni berbagai macam karakter dan sifat murid. Perbedaan karakter dan sifat ini memunculkan beragam romantika kehidupan yang melibatkan guru dan murid. Terkait kegiatan yang saya lakukan semakin terlihat semakin jelas karakteristik murid yang memiliki semangat untuk belajar menunjukan sifat lebih peduli terhadap hal yang baru, sementara bagi murid yang biasa sifatnya pun belum menunjukan antusiasme yang tinggi, apalagi murid yang selama ini dicap tidak baik ya masih tetap seperti itu. Hal ini tentu saja menjadi sebuah kendala dilapangan yang harus dicarikan pemecahan masalahnya. Selain itu kemampuan saya sebagai guru yang masih belum mampu menghidupkan suasana kelas yang ramai tapi tertib, serta keterlibatan semua murid dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Juga ketersedian sarana dan prasarana seperti infocus, pengeras suara, jaringan internet yang belum terhubung ke kelas. Sebenarnya hal yang saya lakukan ini bukanlah hal yang baru, sehingga tidak ada respon yang menjadi hambatan dalam mencapai tujuan, baik itu dari murid, rekan guru yang lain, maupun dari kepala sekolah.
Dalam pelaksanaan kegiatan tentunya ada kendala yang hadir. Dalam mengatasi kendala tersebut terutama yang muncul dari diri sendiri, yang biasanya bila ada murid yang bersikap seenaknya dengan bicara ceplas ceplos di kelas saya langsung menegurnya dengan nada suara yang agak tinggi kali ini Saya mencoba menahan diri untuk tidak membentak murid tersebut, lalu saya coba menyambungkan apa yang diucapkannya dengan memberikan contoh bahwa hal itu tidak baik, kemudian kepada murid yang terkesan menyepelekan, saya coba menyimak apa yang murid katakan dan lakukan kemudian ketika mereka sudah selesai dengan celotehannya baru saya koneksikan apa yang murid ungkapkan dengan alur pembelajaran yang telah saya rencanakan, meskipun terkadang harus keluar jalur sebentar. Setiap tantangan membutuhkan solusi, demikian juga dengan tantangan yang muncul harus di siapkan strategi khusus untuk menanganinya. Diantaranya dengan memperbanyak hal yang membuat murid tertarik atau sesuatu yang menarik perhatian murid, yaitu dengan memutarkan lagu yang sedang viral, kemudian melakukan ice breaking, melibatkan murid yang dominan untuk melakukan suatu aktivitas yang berkaitan dengan materi pelajaran.
Dengan memulai perubahan dari diri sendiri ternyata setiap kendala yang hadir sedikit demi sedikit bisa teratasi dan memunculkan keseruan tersendiri, suasana kelas yang tadinya lebih sering ramai gak jelas menjadi ramai terkendali, murid yang biasanya ceplas ceplos gak jelas menunjukan perubahan dan rasa tanggungjawab, serta bisa ikut terlibat dalam kegiatan. Dari hasil pengamatan saya selama kegiatan berlangsung terlihat murid menikmati keberadaannya di kelas, lebih menunjukan respek dan tanggungjawab, sehingga saya merasa sangat senang pada saat itu ternyata hal kecil yang saya lakukan memberikan dampak positif meskipun belum signifikan.
Hal yang saya dapatkan dari kegiatan tersebut, bahwa tidak mesti semua materi pelajaran disampaikan dengan serius atau sesuai dengan buku paket. Terkadang saya menyesuaikan dengan situasi dan kondisi. Pernah suatu waktu di salah satu kelas sebelum pelajaran Bahasa Inggris, di kelas tersebut sedang pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan dan aktivitas yang sedang berlangsung adalah mewarnai. Dua jam pelajaran telah usai dan masuk ke pelajaran Bahasa Inggris, namun ketika saya masuk ke kelas terlihat murid terlihat sedang asik masih melakukan aktivitas mewarnai, akhirnya saya koneksikan apa yang sedang murid lakukan dengan pelajaran Bahasa Inggris yaitu dengan mempersilahkan murid menyelesaikan mewarnai tetapi di akhir murid harus membuat jurnal kegiatan dalam Bahasa Inggris, bisa dalam bentuk Video, Podcast, infografis, atau hal lainnya sesuai kemampuan murid.
Hal yang mengesankan dari kegiatan tersebut, ternyata dengan membuat murid senang di kelas, saya bisa dengan mudah mengkondisikan kelas tanpa harus main bentak, kemudian esensi dari membantu murid belajar sedikit banyak mulai direalisasikan. Meskipun tidak terucapkan secara langsung dari mulut semua murid, tetapi bisa saya lihat dari raut wajah murid bahwa mereka menikmati proses pembelajaran pada hari itu, ada yang teriak “Pak minggu depan nonton Video lagi ya”, “Pak minggu depan nyanyi lagi ya”, “Pak minggu depan saya mau bawa makanan ya”, dll.
Dari kejadian tersebut bisa saya simpulkan sekecil apapun perubahan yang saya buat bisa memberikan dampak yang luar biasa, dan hal ini perlu untuk di kembangkan. Penggunaan lagu, Video dan berbagai macam game kedalam pembelajaran, akan menjadikan suasana kelas yang nyaman bagi murid dan guru, serta berkolaborasi dengan guru mata pelajaran yang lain untuk membuat sebuah projek pembelajaran yang menyenangkan
Dari kegiatan tersebut ada beberapa perubahan yang signifikan yang saya rasakan. Ternyata untuk membuat pembelajaran yang membosankan menjadi menyenangkan itu harus dimulai dari perubahan diri sendiri, saya harus lebih kreatif dan inovatif serta lebih bersabar menghadapi segala kendala. Dengan berubahnya diri saya selaku guru tentunya memberi dampak positif pada kondisi kelas, yang tadinya kadang menegangkan menjadi lebih cair dan nyaman, murid lebih terkondisikan kepada tugas pembelajaran yang dapat mereka selesaikan tanpa tekanan mental, intinya dengan kesadarannya sendiri murid menyelesaikan tugas sesuai kesepakatan.