Topik : Pembelajaran Matematika Kelas 4
Penulis : Nawal El Moutawaqil, S.Pd
Penulisan Praktik Baik Pembelajaran “MOGE ABI” Nomor Kaget Aku Bisa
Siang itu saya sedang mengajar matematika. Saya heran memandang Sebagian murid-murid saya justru sedang melamun. Lalu, saya berkeliling melihat pekerjaan murid saya satu per satu. Beberapa hanya diam terpaku menatap langit-langit kelas seraya mencoba menjawab pertanyaan saya. Sebagian lagi ada yang gugup dengan muka memerah. Mereka adalah murid-murid yang lembar kerjanya hanya bertuliskan judul dan tanggal saja. Ketika saya ajarkan caranya satu per satu, murid saya justru terlihat gelisah. Maksud hati ingin membantu murid, tapi sepertinya murid malah merasa tak nyaman. Saya bingung, saya harus bagaimana? Saya jadi intropeksi diri, mungkin saya terlalu galak? Atau senyum saya kurang memikat? Hehe entahlah semakin saya pikirkan semakin saya merasa bingung. Baiklah, mungkin dia merasa sungkan ketika saya beri perhatian lebih. Jadi, saya beri mereka kesempatan untuk menyelesaikan soal itu sendiri.
Saya lanjut berkeliling menghampiri murid saya. Ada beberapa yang sudah mampu mengubah kalimat soal cerita menjadi kalimat matematika. Hanya saja, hasil operasi hitungnya masih keliru. Ada juga yang sudah mampu mengerjakan soal cerita tersebut dengan tepat tanpa saya bantu. Maka, saya simpulkan bahwa murid-murid saya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu kurang, cukup, dan baik. Berikut Diagram Lingkaran Pemetaan Kemampuan Awal Murid Kelas IV SD Negeri 2 Karangluhur dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika:
Gambar 1. Diagram Pemetaan Kemampuan Awal Matematika Murid Kelas IV
Fluktuasi kasus positif Covid-19 di Indonesia turut mempengaruhi kebijakan yang mengatur pelaksanaan pembelajaran. Kebijakan pembelajaran berganti-ganti dari kebijakan jarak jauh, pembelajaran tatap muka terbatas, dan pembelajaran tatap muka seratus persen. Tentu terjadi peningkatan peluang bagi saya untuk memantau perkembangan murid. Mengikuti kebijakan yang berlaku, SD Negeri 2 Karangluhur mulai menerapkan pembelajaran tatap muka seratus persen mulai tanggal 23 Mei 2022. Hal ini memberi saya peluang untuk dapat mengkondisikan murid-murid. Tetapi, tersisa 9 hari efektif saja sebelum pelaksanaan Penilaian Akhir Tahun.
Menghadapi kenyataan yang tak seindah ekspektasi, saya teringat dengan materi yang kemarin saya pelajari di PPMB Level 0 melalui Aplikasi Sekolahmu. Saya mencoba menerapkan 5M dan model penyelesaian masalah ATAP. 5M adalah singkatan dari memanusiakan hubungan, memahami konsep, membangun keberlanjutan, memilih tantangan, dan memberdayakan konteks. Sedangkan ATAP adalah singkatan dari awal, tantangan, aksi, dan perubahan. Berikut kanvas model ATAP yang saya gunakan:
Gambar 2. Milestone Model ATAP Perbaikan Kemampuan Murid
Saya menerapkan “MOGE ABI” Nomor Kaget Aku Bisa untuk meningkatkan kemampuan murid dalam menyelesaikan soal cerita Matematika. Pembelajaran ini menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together dan teknik pembelajaran tutor sebaya. Saya menerapkan Model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together untuk meningkatkan motivasi belajar murid dan kemampuan kerja sama Murid. Saya menerapkan teknik pembelajaran tutor sebaya untuk menghilangkan rasa canggung ketika harus berhadapan langsung dengan saya sebagai guru.
Gambar 3. Kondisi Kelas IV Saat Berlatih Soal Cerita Matematika
Pertama, saya mengelompokkan murid dengan memperhatikan klasifikasi kemampuannya. Kedua, saya menjelaskan tahapan belajar yang akan dilaksanakan untuk meningkatkan motivasi murid. Ketiga, saya memberikan soal latihan. Dalam berlatih, murid yang memiliki kemampuan di atas rata-rata akan membimbing teman-temannya dalam berlatih soal. Saya berkeliling ke setiap kelompok untuk memantau dan memberikan masukan-masukan. Keempat, memanggil satu per satu Murid dengan nomor kode. Contoh nomor kode tersebut adalah Persegi 3 (kelompok persegi nomor 3). Dengan tunjukan acak tersebut, murid akan terpicu untuk berusaha menguasai materi. Bahkan, murid pun akan ikut serta dalam mengkondisikan teman se-kelompoknya demi meraih reward yang diharapkan. Siswa sangat menikmati pembelajaran ini karena mereka ikut andil dalam menentukan aturan yang berlaku. Berikut Diagram Lingkaran Pemetaan Kemampuan Akhir Murid Kelas IV SD Negeri 2 Karangluhur dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika:
Gambar 4. Diagram Pemetaan Kemampuan Akhir Matematika Murid Kelas IV
Kita dapat membandingkan kondisi sebelum dan sesudah diterapkannya “MOGE ABI” Nomor Kaget Aku Bisa pada diagram berikut:
Gambar 5. Diagram Batang Perbandingan Pemetaan Kemampuan Murid
Diagram di atas menunjukkan bahwa terdapat penurunan jumlah anggota klasifikasi kelompok pertama dan kenaikan jumlah anggota klasifikasi kelompok kedua dan ketiga. Dapat disimpulkan, mayoritas Murid mengalami peningkatan kemampuan menyelesaikan soal cerita Matematika. Model penyelesaian ATAP ini sangat membantu saya dalam memahami masalah yang saya hadapi. Dengan model ini, saya dapat merencanakan penyelesaian masalah dengan mudah.
Karena kurangnya waktu dan persiapan matang, tentu praktik baik ini masih memiliki celah kekurangan. Seharusnya saya menggunakan media yang dapat membangun keberlanjutan. Misalnya papan skor atau papan bintang yang perhitungannya kumulatif dalam kurun waktu tertentu.