Merangkai Puzzle Bahagia Di Ruang Belajar, Ada Rindu Yang Tak Bertepi

Seorang guru yang hebat bukanlah mereka yang mampu membuat kelas tunduk padanya karna kefasihan dalam menyajikan , menjelaskan dan memberikan materi. Tapi guru hebat adalah yang berhasil menemukan kemerdekaan dirinya dan membawa peserta didik dalam kemerdekaan belajar mereka.

Seorang guru dalam tanggungjawabnya tidak hanya sebagai seorang pengajar tapi terlebih bahwa guru adalah seorang pendidik, dimana pendidik memiliki tugas yang tanpa batas. Maksdudnya disini tidak terbatas hanya sebagai pengajar yang berkewajiban mentransfer ilmu pengetahuan. Terlepas bahwa peserta didik memahami atau tidak yang jelas materi telah disajikan maka gugur sudah kewajiban guru sebagai pengajar. Tapi seorang guru harus mampu tampil sebagai seorang pendidik, yang tidak hanya hebat dalam penguasaan materi, tetapi mampu memahami dan memfasilitasi setiap kebutuhan belajar peserta didiknya. Mampu memahami setiap karakter peserta didik,  dimana karakter disini sangat mempengaruhi gaya belajar seorang peserta didik.

Masa pandemi secara pribadi bagi saya cukup mengisi catatan panjang kisah klasik dunia belajar peserta didik. Pandemi cukup membuat sebagian peserta didik kehilangan semangat belajarnya krna kelamaan berada di zona nyaman. Hal ini menjadi kegelisahan dan kegalauan bagi saya pribadi sebagai seorang guru khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Dimana pembinaan karakter adalah menjadi kompetensi utama mapel kami meskipun sebenarnya bahwa pembinaan karakter peserta didik adalah tanggungjawab kita bersama dan tentu saja ini sejalan dengan tujuan pendidikan yaitu bagaimana melahirkan generas generasi yang cerdas dengan memiliki keimanan dan ketakwaan serta berkarakter, cakap, memiliki kemandirian juga kreativitas.

Pengalaman ditahun tahun sebelumnya peserta didik sangat antusias dan senang sekali ketika dalam proses pembelajaran diputarkan video video pembelajaran yang terkait dengan materi, atau peserta didik sendiri yang diarahkan untuk akses di internet dan tinggal diarahkan mencari video yang dimaksud , setelah itu di diskusikan bersama dengan tim atau kelompok mereka. Sebelum dipresentasikan di depan guru dan teman-teman kelas mereka. Namun tentu saja semua ada plus minusnya. Rangkaian panjang pandemi dimana peserta didik selalu berhadapan dengan gadjet sepanjang hari untuk bisa komunikasi dalam proses pembelajaran secara daring atau online dengan bapak dan ibu gurunya menjadikan sebagian peserta didik merasa jenuh dan hilang motivasi belajarnya. Motivasi belajar ini tentu saja secara pribadi saya rasakan pada sejumlah peserta didik dan mulai nampak pada saat pembelajran luring atau offline diberlakukan kembali. Salah satu contoh bahkan diantara mereka ada yang izin tidak masuk sekolah dengan berbagai alasan padahal sebenarnya mereka hanya menghindari hafalan surah surah dan menghindari muatan materi yang cukup padat.

Setelah mempelajari kondisi peserta didik dan dari hasil diagnosa saya ke peserta didik terkait karakter dan watak mereka, saya merasa menemukan jawaban bahwa para peserta didik harusnya senantiasa bersama dengan kemerdekaan mereka, menuntun mereka dalam memahami kodratnya. Maka dalam  proses pembelajaran khususnya pada materi akhlak dengan tema menjauhi pergaulan bebas dan perbuatan zina saya mencoba untuk mengkolaborasikan beberapa media dalam strategi belajar diantaranya cerita bergambar (cergam), drama pendek, presentasi materi dimana semua rangkaian proses ini direkam dan dibuat dalam satu video yang nantinya tetap akan menjadi bahan refleksi bagi para peserta didik untuk berkaya lebih hebat lagi. Setelah menyampaikan dan memperjelas tujuan yang ingin dicapai dan pahami bersama khususnya pada tema tersebut maka dibuatlah tim atau kelompok dengan beberapa tim dari semua jumlah peserta didik yang ada dalam satu kelas. Untuk tekhnis selanjutnya setelah dibentuk tim maka masing masing dari tim tersebut menentukan ketua tim atau kepala rumah tangga mereka. Jadi tim disini saya lebih bahasakan bahwa mereka adalah satu keluarga yang harusnya ada kepala keluarga sebagai sosok yang menakhodai rumah tangga mereka. Tentu saja saya melihat mereka senyum senyum dan malah ada yang tertawa lepas karna merasa sedang bersama keluarganya sendiri. Selanjutnya, masing masing tim menyusun bahan presentasi yang dimuat dalam manila karton. Bahan materi yang peserta didik muat dalam cerita bergambar adalah hasil bacaan mereka dari buku paket atau hasil browsing di internet, ada juga dari pengalaman peserta didik yang didapatkan dari kasus kasus yang terjadi di lingkungan tempat tinggal mereka. Setiap tim atau rumah tangga diberikan hak sepenuhnya dalam menuangkan kreativitas atau pengaturan rumah tangga mereka sepanjang semua harus didiskusikan dan diputusakn bersama dengan tim atau anggota keluarga. Jadi bahan materi ditulis atau diketik dengan penjelasan yang singkat disertai dengan gambar kemudian ditempel pada manila karton yang susunanya sesuai kreativitas masing maisng tim atau keluarga. Sementara persiapan CerGam disusun maka beberpa anggota dari tim menyusun drama pendek terkait materi tersebut yaitu materi menjauhi pergaulan bebas dan perbuatan zina. Tentu saja alur cerita dan topik yang mereka angkat adalah terkait dengan tema atau materi.

Maka pada saat presentasi alurnya mulai dari mempersiapkan Cerita bergambar yang telah peserta didik  buat dalam karton jilid ukuran mading mini. Sebelum penjelasan materi maka terlebih dahulu menampilkan drama terkait materi atau topik mereka. Dari persembahan drama itu maka para peserta didik dari kelompok lain akan memahami dan menangkap materi apa sebenarnya yang mereka akan sampaikan dengan gambaran cerita dari drama pendek tersebut. Setelah persembahan drama maka mulailah penjelasan materi dengan menggunakan  media Cerita Bergambar tersebut. Segala proses rangkaian didokumentasikan dan direkam yang pada akhirnya dibuat dalam satu bentuk video presentasi atau video pembelajaran setelah melewati proses pengeditan. Setelah itu setiap tim diminta untuk meng upload hasil karya tim mereka di youtube dan mengirimkan link nya ke email saya selaku guru mata pelajaran untuk selanjutnya disimpan sebagai bahan refleksi bagi peserta didik dalam karya selanjutnya.

Pada akhirnya sebenarnya peserta didik tetap bersentuhan dengan video, tetapi disini mereka tidak lagi tampil selaku penikmat vidoe karya orang lain,tetapi para peserta didik yang terlibat sendiri sebagai pemeran dalam video tersebut sesuai dengan tugas dan tanggungjawab masing-masing peserta didik. Peserta didik lah yang memilih sendiri peran mereka, ada yang dengan kemampuannya dalam mendesain atau menyusun bahan presentasi ke dalam bentuk cerita bergambar dengan penuh kreativitas, ada yang dengan senang hati browsing materi di internet, ada yang sibuk membaca materi dari buku paket juga memutar beberapa video dengan materi terkait sebagai bahan perbandingan, ada yang memilih untuk tidak terlibat dalam menyusun materi krna lebih senang ketika mereka yang memaparkan atau menjelaskan materi, ada yang malah senang dan memilih bermain drama dan memperlihatkan akting mereka dengan totalitas, adapun yang dengan kemampuannya lebih memilih untuk dapat tugas mengambil gambar, merekam dan membuat video dari rangkaian proses presentasi tersebut. Dari segala proses tersebut mereka begitu antusias dan sepenuh hati, apalagi dari awal diyakinkan bahwa mereka para peserta didik memiliki potensinya masing-masing. Cuman terkadang peserta didik butuh diyakinkan agar menjadi dasar kemerdekannya. Bukan mneyadari kemerdekaan dengan bersorak ketika tidak ada guru atau tidak belajar, tapi kemerdekaan karna merasa ada yang hilang ketika tidak belajar, kemerdekaan karna telah melewati proses pembelajaran dengan bahagia.

Maka salah satu yang terpenting dilalui seorang guru adalah memahami karakter dan watak setiap peserta didik. Karna ini sangat mempengaruhi gaya belajar dan motivasi belajar peserta didik. Pahami bahwa diantara peserta didik ada yang menyimak dengan baik apa yang disampaikan melalui apa yang mereka dengar, melalui apa yang mereka lihat dan dengan apa yang mereka lakoni. Mari berbahagia menjadi guru senantiasa menjadikan ruang belajar sebaagai sesuatu yang dirindukan oleh para peserta didik.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top