Pembelajaran home visit adalah pembelajaran yang dilakukan dalam kelompok kecil sebanyak tiga kali pertemuan dalam seminggu. Pembelajaran ini juga membuat peserta didik mulai tidak bersemangat dalam belajar. Ini disebabkan karena tidak normalnya pembelajaran tatap muka di sekolah. Setelah diperbolehkannya pembelajaran tatap muka di sekolah maka mulai tumbuhlah semngat peserta didik untuk belajar. Akan tetapi belum bisa dikatakan normal seperti kegiatan belajar mengajar sebelum covid-19.
Situsi pembelajaran yang tidak stabil membuat minat membaca peserta didik menjadi rendah. ini dapat dilihat dari kegiatan literasi sekolah yang dilaksanakan setiap hari sebelum pelajaran dimulai. Dimana peserta didik akan bersama-sama membaca buku di yang sudah disediakan di pojok baca, dan secara acak akan diminta perwakilan dari masing-masing kelas untuk membacakan kembali buku yang dibacanya di depan kelas. Akan tetapi peserta didik yang mau berperan aktif ini adalah peserta didik yang mendapat peringkat kelas 1-5 saja. Hal ini juga ditemui dalam proses belajar mengajar di dalam kelas, dimana saat pembelajaran menyelesaikan soal dalam bentuk cerita banyak siswa yang tidak dapat menjawab dengan tepat dari cerita yang dibacanya.
Ada banyak hal yang dapat mempengaruhi minat baca peserta didik. Diantaranya adala Faktor internal dan eksternal sangat mempengaruhi minat baca peserta didik. Salah satu contoh faktor internal yang mempengaruhi minat baca peserta didik adalah kurangnya motivasi dari dalam diri peserta didik untuk membaca serta kurangnya kesadaran peserta didik akan pentingnya membaca. Adapun contoh faktor eksternal yang mempengaruhi minat baca peserta didik adalah media baca yang tidak menarik, kurangnya motivasi di guru dan orangtua peserta didik, metode yang digunakan guru untuk menarik minat baca peserta didik masih monoton, lingkungan yang tidak mendukung serta sarana prasarana yang tidak difungsikan secara maksimal.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015, pemerintah mencanangkan sebuah program yaitu Gerakan Literasi Sekolah. Upaya tersebut merupakan upaya menyeluruh yang melibatkan semua warga sekolah dan masyarakat sebagai bagian dari ekosistem pendidikan. Selain itu, tujuan utama terciptanya Gerakan Literasi Sekolah adalah untuk menumbuh kembangkan budi pekerti peserta didik melalui budaya literasi sekolah.
Minat baca dapat diartikan sebagai dorongan atau keinginan seseorang berbuat sesuatu terhadap membaca. Kurang minat baca peserta didik ini terjadi akibat beberapa hal diantaranya akibat ketidakstabilan pembelajaran selama pandemik, sarana/media membaca yang kurang, banyaknya hiburan (tv dan youtube), guru dan orang tua kurang mendorong peserta didik untuk rajin membaca, konsep membaca yang diajarkan tidak bervariasi, dan pengaruh game di gawai mereka. Dengan kebiasaan bermain game sehingga membuka buku akan jarang dilakukan.
Kurangnya minat baca peserta didik, dapat dilihat dari upaya sekolah dalam melaksanakan program Gerakan Literasi Sekolah yang sudah ada, hal ini terbukti dengan tersedianya Perpustakaan Sekolah. Namun pada kenyataannya, kunjungan peserta didik ke Perpustakaan untuk membaca sangat rendah.
Adapun cara untuk menumbuhkan minat membaca peserta didik melalui 5 kegiatan yang telah saya lakukan , yaitu :
- Membuat Pohon Literasi
-Menciptakan lingkungan literasi di luar kelas
-Menumbuhkan minat peserta didik untuk membaca di luar jam pelajaran
- Membuat slogan/poster yang berisi pesan edukatif dan penuh motivasi dengan gaya bahasa peserta didik sekolah dasar
-Menciptakan suasana literasi yang menarik peserta didik untuk membaca slogan/poster selama berada di sekolah
- Mengadakan lomba menceritakan kembali buku/cerita yang telah dibaca
-Menumbuhkan minat peserta didik untuk membaca melalui perlombaan dan reward
- Membuat jadwal kunjungan wajib membaca perkelompok setiap jam istirahat di perpustakaan
-Membiasakan peserta didik untuk membudidayakan membaca di jam istirahat
- Membuat literasi digital dengan menggunakan platform merdeka mengajar maupun google form
-Melatih peserta didik untuk cakap digital dalam berliterasi menggunakan gadget di rumah
Dengan kegiatan ini minat membaca peserta didik dapat tumbuh dan meningkat secara signifikan. Ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya persentasi kunjungan perpustakaan dan kemampuan peserta didik dalam menceritakan kembali cerita dari buku yan telah dibacanya. Dengan kata lain, kegiatan ini harus tetap konsisten dan komit untuk terus dikembangkan