Mengajar di kelas yang muridnya mayoritas laki-laki, memang luar biasa. Membutuhkan energi, pikiran dan tenaga yang lebih. Apalagi mengajar Bahasa Indonesia. Untuk murid yang bersekolah di SLTA (saya mengajar di SMK), terlebih mengajar di jurusan Teknik Informatika, mau tidak mau saya harus mencari cara agar mereka mau belajar Bahasa Indonesia dengan saya. Seperti yang kita ketahui, jurusan Teknik Informatika cenderung mengajak murid untuk bergelut dengan dunia digital. Otomatis saya pun dituntut untuk menyesuaikan diri agar dapat masuk ke dunia mereka. Salah satunya dengan jalan mempelajari teknologi pula yang kira-kira dapat dipelajari dengan mudah. Baik oleh saya, terutama oleh para murid. Untuk itu saya harus mengeksplorasi tentang teknologi dan digital. Walaupun lumayan membutuhkan waktu, karena saya bukan generasi Digital Native, namun saya tetap berusaha dan berdoa agar apa yang saya inginkan, tercapai.
Berawal dari mengeksplorasi beberapa aplikasi di telepon seluller, akhirnya saya menemukan sebuah fitur yang saya anggap paling cocok dan mewakili. Fitur tersebut cara kerjanya sangat mirip dengan aplikasi yang ada di Playstore. Nama aplikasinya adalah Speech to Text. Ternyata, ketika saya uji cobakan sendiri, justru fitur bawaan dari ponsel lebih sederhana dan tidakĀ usah disalin rekat lagi. Bedanya, di aplikasi speech to text, kita harus mengunduh terlebih dahulu aplikasinya di Playstore. Hasilnya pun tidak otomatis masuk ke file word. Berbeda dengan Speech to Text, fitur alat rekam menjadi tulisan di ponsel ternyata lebih sederhana, simple digunakan, dan hasilnya lebih cepat karena bisa langsung ada. Fitur ini biasa digunakan bagi orang yang sedang menyetir, dan sedang dalam keadaan tanggung sehingga tidak bisa membalas chat dengan mengetik. Namun, apabila kita menginginkan hasil rekaman suara tersebut langsung di word, maka kita terlebih dahulu harus mengunduh WPS. Dengan begitu, kita tinggal mengedit ulang apabila ada typo, ataupun kesalahan frasa dan atau kalimat yang rancu untuk dibaca.
WPS merupakan akronim dari Writer, Presentation, dan Spreadsheets, (sebelumnya dikenal sebagai Kingsoft Office). Jadi apabila kita sudah memiliki WPS, kita tinggal membuka aplikasi WPS tersebut agar hasil suara kita langsung tercatat di word. Tempatkan cursor seperti kita akan menulis. Klik titik 3 dari keyboard bawaan ponsel (di atas angka 0). Maka akan muncul gambar mikrofon dengan tulisan input suara. Kita tinggal berbicara dan apa yang kita ucapkan otomatis akan menjadi tulisan.
Ternyata setelah diujicobakan kepada para murid, mereka yang tadinya malas untuk menulis, ketika diperkenalkan fitur tersebut, menjadi sangat bersemangat, bahkan waktu rasanya tidak cukup karena mereka menjadi ingin menulis, menulis dan menulis, walaupun dengan tulisan sederhana terlebih dahulu. Hasilnya sangat signifikan. Kemampuan menulis siswa meningkat tajam setelah diperkenalkan fitur ini. Dengan praktik baik ini pula, kemudian mampu membawa saya menjadi juara kedua Guru Berprestasi tingkat Provinsi Jawa Barat.
Selamat mencoba. Semoga menginspirasi.