Banyak sekali efek yang ditimbulkan oleh terjadinya pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari 2 tahun ini bagi bangsa Indonesia. Salah satunya adalah efek yang ditimbulkan pada dunia Pendidikan. Banyak sekali perubahan yang harus dilakukan untuk mengikuti kondisi pada kala itu. Proses pembelajaran harus tetap berjalan di tengan aturan pelarangan adanya kerumunan dan anjuran social distancing agar tidak terjadi learning lost. Bahkan pemerintah memberlakukan aturan penutupan sekolah dan layanan umum selama masa pandemi. Langkah yang dilakukan pemerintah adalah memberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau Pembelajaran Dalam Daringan (Daring).
Meski pandemi belum sepenuhnya berakhir, namun saat ini pembelajaran tatap muka telah diperbolehkan. Sebagai seorang guru saya berkeinginan agar semua murid yang saya ajar bisa antusias selama kegiatan pembelajaran tatap muka berlangsung. Termasuk didalamnya murid juga antusias dalam mengikuti ujian/tes.
Namun keinginan tersebut memerlukan perjuangan yang cukup berat. Hal ini dikarenakan kebiasaan baru dengan belajar menggunakan HP dan belajar tanpa harus berseragam, tidak duduk di bangku sekolah yang berlangsung cukup lama mulai membentuk pola belajar para murid. Mereka merasa kurang nyaman dan kurang antusias ketika mengikuti pembelajaran tatap muka. Mereka seringkali mencuri kesempatan untuk bermain HP ketika pembelajara sedang berlangsung.
Dari permasalahan yang ada tersebut akhirnya saya mulai mencari cara agar permasalahan tersebut segera teratasi dan para murid kembali antusias dalam mengikuti pembelajaran.
Berikut adalah langkah-langkah yang saya ambil untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang saya hadapi di dalam kelas:
Menciptakan kelas yang menyenangkan
“Murid tidak akan bisa menerima pelajaran ketika dalam keadaan tegang dan tertekan” adalah prinsip yang selalu saya pegang dan junjung tinggi ketika akan mengajar. Murid yang diam dan tegang karena merasa takut terhadap guru tidak akan dapat menerima pelajaran dengan baik. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka saya selalu berusaha menciptakan suasana yang santai di dalam kelas.
Melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi
Selama kegiatan pembelajaran saya berusaha untuk melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi. Hal ini dengan tujuan agar para murid dapat belajar sesuai dengan cara yang mereka suka tidak harus belajar dengan cara yang seragam. Salah satu cara yang saya ambil adalah dengan memberikan soal/permasalahan yang berbeda pada setiap murid sehingga para murid bisa berekspresi dan berkolaborasi dengan teman dalam menyelesaikan soal/permasalahan tersebut. Seluruh murid saya beri kebebasan menyelesaikan permasalahan tersebut dengan cara masing-masing. Selama para murid mengerjakan tugas, saya selalu berkeliling untuk mengecek kegiatan murid dan mengarahkan serta memfasilitasi setiap kegiatan belajar mereka. Setelah seluruh murid selesai dalam megerjakan tugas, maka saya selalu meminta mereka untuk mengumpulkan hasil pekerjaannya dan langsung saya berikan tanggapan terhadap hasil pekerjaan mereka.
Merancang penilaian berbasis daring
Pada kondisi saat ini, antusiasme murid terhadap proses pembelajaran sangatlah rendah terutama Ketika mengerjakan sebuah tes. Untuk itu, dalam rangka menarik minat dan antusiasme para murid maka saya menyusun sebuah tes berbasis daring dengan memanfaatkan aplikasi Quizizz. Tes dikemas layaknya sebuah permainan/game yang biasa dimainkan oleh para murid melalui gawai/HP mereka.
Dari beberapa langkah yang saya ambil tersebut, antusisme para murid dalam mengikuti pembelajaran dan ujian/tes berangsur meningkat. Para murid mulai menunjukkan semangat dan keceriaan dalam belajar. Hal ini juga ditunjukkan dari mulai banyaknya murid yang berani mengajukan pendapat dan berkonsultasi dalam menyelesaikan suatu permasalahan selama kegiatan pembelajaran.