Mengukur Capaian Belajar, Mudah Banget !

Asesmen sederhana mengetahui capaian belajar siswa

Sebagai guru BK saya penasaran bagaimana siswa atau guru mengetahui capaian pembelajaran. Secara umum kemampuan siswa dapat diketahui melalui jawabannya atas soal-soal mid semester yang menunjukkan indikasi capaian pembelajaran. Namun saya merasa kurang puas karena sifatnya yang semu, sebab sebelumnya telah ada kisi-kisi soal dan poin-poin hafalan untuk menjawab soal mid semester. Lalu bagaimana mengukur capaian tersebut secara mudah dan cepat? Karena merasa tertantang maka untuk keperluan tersebut saya kemudian berdiskusi dengan salah seorang teman penggerak komunitas guru belajar yang menjabat sebagai Ketua pengurus kota.

Pada suatu kesempatan saya diminta memberikan klasikal di sebuah kelas, moment tersebut saya manfaatkan untuk mengukur capaian belajar siswa.
Siswa saya berikan selembar kertas kemudian saya minta untuk membaginya menjadi 3 bagian dengan cara melipatnya.
Kemudian saya memberikan 3 pertanyaan untuk setiap bagian tersebut.
Pertanyaan pertama adalah apa yang 2 bulan sebelumnya belum bisa dilakukan dan saat ini sudah bisa dilakukan. Beberapa siswa menjawab kemampuan di bidang mata pelajaran produktif, seperti dari tidak tahu membuat asuhan keperawatan (askep) menjadi tahu membuat askep.
Pertanyaan kedua adalah apa yang kini bisa dilakukan yang semester sebelumnya belum bisa dilakukan. Cukup mengejutkan karena ternyata yang berbekas di ingatan mereka cukup sedikit. Masih di ranah mata pelajaran produktif yang menjadi jawaban mayoritas, misalnya melakukan injeksi.
Pertanyaan ketiga menguras ingatan lebih jauh lagi, yaitu apa yang ketika masih SMP belum bisa dilakukan tetapi sekarang sudah bisa dilakukannya.
Dan ternyata jawaban terbanyak masih dipegang sektor mata pelajaran produktif.

Jujur saya berharap misalnya mata pelajaran bahasa atau matematikalah yang akan dirasakan siswa mengalami perubahan signifikan. Tetapi kenyataan tidak seperti itu. Apakah karena pelajaran itu sulit? Bukankah pelajaran produktif lebih sulit?

Banyak pertanyaan dari kegelisahan yang saya rasakan yang akan saya sampaikan di rapat dewan guru nanti.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top