Menghafal Al-Qur’An Dengan Metode Kauny

Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam membentuk karakter seseorang. Institusi pendidikan berusaha untuk memberikan program yang terbaik untuk memungkinkan siswa memiliki karakter yang baik. Selain karakter, juga membimbing siswa untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan sesuai dengan karakternya. Hal ini sesuai dengan falsafah Ki Hajar Dewantara, yaitu membimbing segala sifat yang dimiliki anak, kodrat alam dan kodrat zaman, agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan.

Religius merupakan salah satu visi sekolah, yang tidak hanya menekankan pada akhlak atau budi pekerti, tetapi peserta didik Indonesia diharapkan memiliki keimanan, ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan akhlak mulia, peserta didik dengan karakter hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Dia memahami ajaran dan kepercayaan agama dan menerapkan konsep-konsep ini dalam kehidupan sehari-harinya. Sebagai guru pendidikan agama Islam, saya mencoba berinovasi dalam budaya positif bagi siswa. Inovasi untuk mendukung visi tersebut, yaitu pembiasaan membaca dan menghafal ayat-ayat pendek Al-Qur’an di pagi hari.

Guru juga menanamkan keutamaan membaca Al-Qur’an, yang antara lain nanti diberikan di surga pada tingkat yang tinggi. Menghafal Al-Qur’an dapat memberikan orang tua mahkota surga, kelegaan dari rasa sakit, dan banyak lagi. Budaya positif membaca dan menghafal surat-surat pendek Al-Qur’an membutuhkan dukungan seluruh guru dan staf, siswa dan seluruh komponen sekolah. Membaca dan menghafal surat-surat pendek Al-Qur’an dapat menciptakan budaya disiplin di antara seluruh warga sekolah.

Tujuan membaca dan menghafal surat-surat pendek Al-Qur’an adalah untuk menumbuhkan kebiasaan membaca dan menghafal Al-Qur’an setiap hari sehingga tumbuh di hati siswa yang tidak mencintai Al-Qur’an. dan siswa memperoleh keunggulan kecerdasan otak, kecerdasan spiritual. Di sisi lain, berpartisipasi dalam pemeliharaan Al-Qur’an, akan mendapatkan syafaat, memberikan mahkota kemuliaan kepada orang tua di surga dan akan mencapai tingkat derajat yang tinggi ini.

Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Ada yang suka belajar sambil mendengarkan musik, ada juga yang lebih suka suasana tenang. Ada yang suka belajar dari praktik, ada juga yang lebih suka belajar dari buku. Berkat referensi pendidikan yang berbeda ini, setiap orang memiliki cara belajar yang berbeda secara efektif. Maka untuk memudahkan gaya belajar saya kepada murid-murid saya, saya mencoba menggunakan metode Kauny yaitu metode menghafal Al-Qur’an disertai terjemahan dengan gerakan tangan agar lebih mudah diingat.

Alhamdulillah, bagus sekali, banyak siswa yang baru menemukan cara baru dalam menghafal Al-Qur’an sangat terbantu. Karena bisa belajar sambil bergerak dan bermain, anak dengan gaya belajar kinestetik tidak bosan. Banyak ilmu yang bisa diserap dan diterapkan. Namun, anak bergaya belajar audiotory biasanya agak terganggu, dan tidak semua karyawan setuju, karena ada anggapan bahwa mereka harus duduk dengan santai dan tenang sambil membaca Al-Qur’an.

Diantara manfaat yang dapat diperoleh adalah: Siswa dapat diinformasikan dan didisiplinkan untuk mengenal Al-Qur’an pagi secara pribadi. Ketika siswa memperoleh pengetahuan tentang keutamaan Al-Qur’an, mereka akan lebih mencintai Al-Qur’an. Lingkungan kelas mungkin lebih baik untuk pembelajaran pagi. Saya berharap ini terus berlanjut di masa depan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top