Awalnya cita-cita saya sejak kecil menjadi seorang dokter, takdir Allah berkendak lain sudah saat UMPTN, saya lulus di piliha ke 2 masuk universitas keguruan itupun saya megambil jurusan tetap tidak mau guru yaitu Non Kependidikan. Seiring waktu ternyata panggilan jiwa dan jalannya takdir, saya dimintai bantuan seorang dosen untuk menggantikan istrinya mengajar sebab akan cuti melahirkan. Awalnya saya tidak suka, namun karena saya suka dengan tantangan akhirnya saya mengajar. Selama 2 bulan , saya menjalankan profesi ini saya semakin suka kemudian saya memabaca literatur tentang pendidikan dan terus mencari ilmu dalam bidang pendidikan. Semakin hari semakin asik menjalani profesi guru. Ternyata saya tersesat di jalan yang benar dan membawa berkah, saya jadi Guru IPA untuk murid SMP.
Banyak literatur yang dibawa yang tentang pendidikan untuk mengingatkan apa sebenarnya profesi guru ini. Guru adalah sebuah profesi yang mulia yang tugasnya bukan hanya mentrasfer ilmu kepada murid. Seorang Tokoh Pendidikan yang dikenal sebagai Bapak Pendidikan K. H Dewantara mengatakan bahwa pengajaran adalah bagian dari Pendidikan. Pengajaran merupakan proses Pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan pendidikan merupakan proses memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Dari bahasa tersebut berarti memberi pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya.
Pengajaran yang diberikan menjadikan murid menjadi manusia merdeka. Manusia merdeka yang dimaksud adalah manusia yang hidupnya lahir atau batin tidak tergantung pada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri. Oleh karena itu sasaran saya sebagai guru adalah murid, murid, murid. Perkembangan zaman yang begitu pesatnya membuat guru tidak boleh diam berpasrah dengan keadaan, guru harus mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan mengikuti kebutuhan anak dan membantu anak berkembang sesuai bakat dan minat. Apalagi saat ini bukan hanya virus Covid yang ditakuti, virus yang berbahaya pada anak adalah virus gadget. Kemauan murid yang malas untuk belajar dan suka membuat keributan. Untuk itu saya melakukan perbaikan pembelajaran dengan membuat “Projek sesuai BakMi” agar murid merasa dihargai dan belajar sesuai bakat dan minat. Pengajaran ini membuat murid merasa tertantang dan mengambil peran sesuai bakat dan minatnya dimana pembelajran yang dilakukan menjadi pembelajran campuran.
Tantangan diawal pembelajaran, murid tidak terbiasa karena mereka biasa hanya melakukan pembelajaran dengan berbagai sumber, melakukan praktik sesuai dengan tuntutan LKPD dan presentasi. Untuk kali ini murid membuat projek sebagai penguatan dari semua proses biasa yang dilakukan sesuai bakat mereka. Awalnya saya menugaskan murid membuat refleksi pembelajaran sesuai bakat dan minat setelah melakukan aktivitas alur pembelajaran sesuai LKPD. Refleksi yang dibuat dalam bentuk puisi, pantun, cerpen, poster, komik, peta konsep atau mind mapping. Kemudan materi berikutnya saya menugaskan anak untuk mencari sumber di masyarakat untuk memahami materi lalu buat resume berita, kemudian tampilkan hasil wawancara dan presentasikan dengan gaya sendiri sehingga semua anggota kelompok mengambil peran sesuai bakat dan minatnya. Takjub, Alhamdulillah tantangan kedua selesai. Tantangan akhir semester Ganjil, kami masuk materi “ Listrik. Murid saya tantang menerapkan materi yang didapat dengan membuat alat sederhana menggunakan konsep listrik dan melakukan presentasi.
Strategi yang saya siapkan adalah pembuatan RPP dilengkapai dengan projek apa yang ingin dilakukan murid beserta rubriknya. Di awal pembelajaran semester Ganjil saya sudah beritahukan materi mana yang ada projectnya sebagai perencanaan pembelajaran, saat masuk materi yang ada project murid diberikan tantangannya dan rubriknya dan setelah pelaksanaan diberikan komentar oleh rekan lain dan diberikan apreasisi dengan menghadirkan sosok tokoh motivator bagi murid untuk memberikan motivasi. Seru sekali kegiatan pembelajaran ini, sebab murid melakukan sesuai dengan kemampuannya. Ekspresi wajah mereka sangat bahagia, karena murid merasa dihargai, diakui keberadaannya dan dituntun sehingga berhasil menyelesaikan tugas dan serta mengasah kemampuan yang selama ini tersimpan. Sebagai guru saya bahagia dan terharu apalagi setiap mereka tampil melakukan presentasi dengan karakter masing-masing, jadi berkaca mata ini.
Inspirasi dari proses pembelajaran yang saya lakukan, saya semakin dekat dengan murid dan murid semakin dihargai sebab guru menuntun mereka berproses memunculkan bakat dan minat. Perubahan yang tampak pada murid selalu serius mendalami materi dan menunggu project yang akan mereka lakukan sehingga kelas aktif dan proses ketergantingan Gadget untuk main game semakin berkurang. Pembelajaran ini , menuai komentar orangtua yang senang karena anaknya suka mengotak-atik barang yang ada di rumah untuk merangkai alat listrik dan menanam tanaman serta merwatnya. Saya tidak akan pernah puas untuk terus memperbaiki pembelajran kepada murid. Sebab guru adalah petani dan murid adalah tanaman, dimana tanaman harus ditumbuhkan dan dipelihara sesuai dengan cara pertumbuhannya. Guru sebagai pelukis yang akan menerangkan samaran pada kertas kosong yang sudah ada pada anak sejak lahir sesuai kodratnya.