Mengajar Adalah Sebuah Petualangan

Saya mulai mengajar sejak tahun 2008, sejak saat itu hingga tahun 2014 saya menyadari bahwa di setiap ruang kelas yang kita masuki mempunyai kesan yang berbeda. Selalu saja ada hal yang berbeda ketika kita mengajar.

Sebelum mengajar, saya dituntut harus menyiapkan perangkat pembelajaran yang komplit mulai dari RPP, Silabus dan juga penilaian.

Waktu itu saya berfikir bahwa kita mengajar berpatokan dari RPP. Namun ketika mengajar harus mengikuti semua rencana pembelajaran saya mendapatkan kesan bahwa mereka hanya sampai belajar tanpa mendapatkan pengalaman belajar. Pun demikian saya sebagai guru bermasa bodoh yang penting mengajar.

Semua hal itu membuat saya terbebani secara moral. Dan hati nurani saya berdegup.. harusnya mereka tidak hanya belajar tetapi mereka bisa mendapatkan manfaat dari apa yang mereka pelajari.

Untuk menjawab tantangan itu, saya memulainya dengan menanyakan pengetahuan dasar mereka tentang bahasa inggris. Setelah itu saya melakukan tanya jawab apakah kesulitan yang mereka temui ketika belajar bahasa inggris. Hampir di semua kelas 7 jawaban mereka adalah tidak tahu artinya atau sulit mengucapkannya.

Persoalan itu menjadi catatan kecil bagi saya, sehingga ketika mengajar. Saya menyederhanakan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan kemampuan dasar mereka dalam berbahasa inggris.

Tidak penting mereka harus hebat, tetapi penting buat saya mereka belajar dengan nyaman dan menyenangkan..

Setiap ruang kelas itu tercipta hal yang selalu berbeda dan menantang saya, Rencana pembelajaran terkadang benar benar hanya sebuah rencana. Karena pada akhirnya banyak hal yang menarik untuk terus dilakukan agar kita lebih kreatif dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, kolaboratif dan tetap menjunjung tinggi hak hak peserta didik untuk belajar dan menghargai setiap karya yang mereka buat.

Alhamdulillah, butuh waktu dan proses yang panjang untuk bisa sampai dititik ini.. mereka tidak lagi takut untuk berbicara maupun menulis dalam bahasa inggris walau dengan kemampuan tata bahasa yang masih minim, mereka berani bertanya ketika ada yang belum dipahami, mereka mengerjakan tugas pengetahuan dan keterampilan dengan penuh tanggungjawab, menjunjung tinggi kejujuran dan kerjasama yang baik.

Sekali lagi,

mengajar masih tetaplah sebuah petualangan rasa, emosi dan logika saya. Tidak berpuas diri untuk terus memperbaiki diri dan meningkatkan kemampuan agar bisa menciptakan generasi terbaik bagi bangsa ini.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top