Sebagai guru saya ingin murid-murid saya belajar matematika dengan sungguh-sungguh. Dengan belajar sungguh-sungguh murid-murid akan mempunyai kemampuan matematika yang baik. pada materi komposisi fungsi murid-murid diharapkan dapat memahami dan melakukan operasi komposisi fungsi.
Namun beberapa siswa terlihat tidak semangat dalam belajar sering bertanya untuk apa konsep komposisi fungsi dipelajari. Pertanyaan lainnya adalah “siapa bu yang menciptakan matematika, kok sulit sekali. Biasanya pertanyaan seperti ini muncul ketika mereka sudah merasa kesulitan dalam belajar. Murid sering merasa matematika itu sulit dan tidak menarik. Akibatnya mereka terlihat malas belajar, ngantuk dan tidak termotivasi dalam belajar.
Kemudian saya mulai mencari cara bagaimana agar anak tidak lagi bertanya mengapa matematika dipelajari. Saya mulai mencari bahan materi komposisi di internet dan mulai mengaitkan materi komposisi fungsi dalam kehidupan sehari-hari yang dekat dengan kehidupan mereka. Akhirnya saya menemukan ide menentukan harga setelah dua kali diskon. Hal ini tentu saja dekat dengan kehidupan murid. Jika mereka pergi ke mall untuk membeli baju atau sepatu, merka sering menemui diskon 50% + 20%. Dan juga bentuk bentuk diskon yang lain.
Dengan aktivitas ini murid-murid mulai bisa membayangkan keabstrakan matematika. Murid juga mulai bisa berfikir bahwa matematika dekat dengan kehidupan mereka. Dan ternyata mereka baru menyadari bahwa diskon 50% + 20 % itu tidak sama dengan diskon 70 %. Dan salah satu dari mereka pernah mempunyai pengalaman dalam menghitung diskon 50% + 20 %. Suatu hari dia pergi ke mall dan melihat kaos yang dia sukai di diskon 50% + 20 %. Dihari berikutnya dia pergi ke mall dengan membawa sejumlah uang untuk membayar kaos dengan harga diskon 70%. Akibatnya uang yang dibawa tidak cukup untuk membayar harga kaos yang dia inginkan.
Dengan aktivitas menentukan harga dua kali diskon ini, terlihat bahwa siswa mulai antusias dalam belajar. Meskipun terkadang mengalami kendala dalam menerjemahkan kalimat dalam kehidupan sehari-hari menjadi kalimat matematika.
Dengan mengetahui bahwa matematika itu dekat dengan kehidupan kita mąką murid sudah tidak lagi bertanya untuk apa matematika itu dipelajari. Dan mereka berkomentar, “ oalah …jadi begitu to bu..”. biasanya kalau mereka sudah mengatakan oalah mereka sudah mulai memahami materi yang saya sampaikan.
Setealah ini saya ingin mengembangkan strategi ini di materi lain. Memang membutuhkan usaha lebih untuk hal ini, karena matematika di tingkat atas sudah semakin abstrak. Ternyata dengan mengetahui bahwa matematika dekat dengan kehidupan kehari-hari murid murid merasa matematika itu menarik dan lebih semangat dalam belajar meskipun terkadang mereka menemukan kesulitan-kesulitan dalam belajar.