Membuat Siswa Bodoh Menjadi Pandai Tanpa Harus Belajar!

Adanya Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam pemberian nilai rapor menjadikan masalah bagi siswa berkemampuan rendah.

Hal ini sangat merepotkan bagi guru untuk membuat nilai yang baik sesua harapan siswa,guru dan orang tua siswa

Apakah yang mesti dilakukan guru untuk mengatasi masalah ini? Tentunya bukan hal yang mudah, oleh karena itu perlu strategi yang bisa memacu semangat belajar siswa.Dengan memberikan pertanyaan (soal) yang sangat sederhana dengan menunjukan jawaban yang tersedia di buku siswa,maka siswa tidak lagi mengalami kesulitan belajar.Apakah ini bukan pembodohan anak? Tentu tidak karena siwa sudah melakukan aksi mencari tahu sumber belajar.

Permasalahan yang timbul adalah bagaimana memotivasi siswa agar mau mengerjakan tugas tersebut?

Didaerah pinggiran (pedesaan) yang tingkat kesadaran belajarnya tergolong rendah dan lingkungan tempat tinggalnya kurang memotivasi belajar. Lingkungan yang kurang mendukung ini menjadi tantangan tersendiri, ketidak pededulian orang tua terhadap belajar anak, kurangnya kesadaran akan arti pentingnya ilmu yg dapat merupah pola pikir dan dapat merubah kehidupanya, perlu pendekekatan kusus guru terhadap siswa untuk merubah pola piker ini.Dari pengalaman penulis ada banyak siswa tinggal bersama nenek karena orang tua bekerja diluar kota, sehingga guru harus berperan sebagai orang tua, tidak hanya pengajar yg mentransfer ilmu saja.sebagian dari mereka menjadikan sekolah sebagai tempat pelepas kejenuhan (rekreasi), artinya meraka menyerahkan sepenuhnya pendidikan anaknya ke sekolah,disisi lain anak kurang mengerti arti pentingnya belajar, belajar tanpa cita cita yg penting naik kelas. Begitulah kira kira,akhirnya bisa menimbulkan nilai ASN (Asal Siswa Naik Kelas) dengan nilai yang dibuat Guru. Walaupun nilai itu hak prerogatif (kewenangan mutlak) guru, saya kira ini bukan rahasia lagi, pasti banyak guru yang melakukan hal ini. Betul bukan?

 Diperlukan kerjasama yang baik antara guru,orang tua,lingkungan masyarakat dan Pemerintah untuk memperbaiki sistem pembelajaran yang sesuai dengan keadaan ligkungan ,karena setiap daerah sumber daya manusianya berbada-beda. Dengan meniadakan KKM (Kritera Kentuntasan Minimal) kiranya menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan prestasi. Bukan menyamaratakan dan memaksakan prestasi.

Penulis: Drs.BUDI SUKENDRO

Guru PPKn SMP Negeri 3 MOGA, Kab.PEMALANG, JATENG

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top